investasi

calendar_today

22 Desember 2025

Menyala! 5 Sektor Investasi 2026 yang Diprediksi Banjir Cuan!

Tahun 2026 diproyeksikan menjadi fase penting bagi dunia investasi. Pemulihan ekonomi global, peningkatan belanja pemerintah, serta akselerasi teknologi mendorong munculnya berbagai peluang baru. Bagi investor dan pengusaha, memahami arah investasi 2026 sejak dini menjadi kunci agar penempatan dana lebih tepat sasaran.

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5% pada 2026, dengan tren positif berlanjut hingga 2027. Optimisme ini juga tercermin di pasar modal. JP Morgan Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menembus level 10.000 pada 2026, didorong konsumsi domestik, belanja fiskal, serta stabilitas pasca-transisi politik.

Namun, di tengah peluang tersebut, investor perlu bertanya: sektor investasi mana yang paling relevan dan berkelanjutan di 2026?

5 Sektor Investasi Paling Potensial

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tren investasi 2026 menunjukkan pergeseran ke arah instrumen dan sektor yang memiliki keterkaitan langsung dengan sektor riil. Investor tidak hanya mengejar kenaikan harga aset, tetapi juga keberlanjutan bisnis, arus kas, dan dampak ekonomi nyata.

Selain investasi saham dan investasi emas yang tetap menjadi pilihan populer, minat terhadap investasi berbasis usaha produktif dan proyek riil juga semakin meningkat.

1. Teknologi dan Layanan Digital Produktif

Sektor teknologi tetap menjadi motor pertumbuhan, namun fokusnya bergeser ke solusi yang menunjang aktivitas bisnis. Cloud computing, software manajemen keuangan, sistem logistik digital, hingga pemanfaatan AI untuk efisiensi operasional diperkirakan terus tumbuh.

Baca juga: Siap Grak! 7 Cara Evaluasi Investasi Akhir Tahun Demi 2026 Fly to the Moon

Bagi investor, sektor ini menawarkan skalabilitas. Bagi pengusaha, teknologi menjadi alat untuk meningkatkan daya saing usaha di tengah persaingan yang makin ketat.

2. Kesehatan, Farmasi, dan Produk Halal

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terus meningkat. Permintaan layanan medis, obat-obatan, alat kesehatan, hingga produk kesehatan berbasis halal diproyeksikan stabil bahkan meningkat di 2026.

Sektor kesehatan dikenal defensif, sehingga cocok sebagai penyeimbang portofolio, baik bagi investor yang fokus pada investasi saham sektor kesehatan maupun pendanaan langsung ke bisnis terkait.

3. Energi Terbarukan dan Bisnis Pendukung

Transisi menuju energi bersih membuka peluang besar di sektor energi terbarukan. Proyek panel surya, kendaraan listrik, baterai, hingga jasa konstruksi dan instalasi pendukung diperkirakan terus berkembang.

Investasi di sektor ini tidak hanya menjanjikan pertumbuhan jangka panjang, tetapi juga selaras dengan arah kebijakan pemerintah dan isu keberlanjutan global.

4. Konsumer, F&B, dan Produk Kebutuhan Harian

Konsumsi domestik tetap menjadi penopang utama ekonomi Indonesia. Bisnis makanan-minuman, produk kebutuhan harian, serta brand lokal dengan strategi omnichannel memiliki potensi pertumbuhan yang solid di 2026.

Sektor ini menarik bagi investor karena perputaran kas relatif cepat dan permintaannya dekat dengan kebutuhan masyarakat.

5. Infrastruktur dan Properti Produktif

Pembangunan infrastruktur diperkirakan berlanjut seiring meningkatnya belanja pemerintah. Namun fokus bergeser ke proyek-proyek produktif seperti kawasan industri, gudang logistik, dan hunian pekerja.

Sektor ini cocok bagi investor yang mengincar peluang jangka menengah hingga panjang dengan dukungan kebijakan pemerintah.

Cara Menyusun Strategi Investasi 2026

Memasuki 2026, investasi tak lagi soal ikut tren, tapi soal strategi. Investor dan pengusaha perlu menyeimbangkan peluang pertumbuhan, perlindungan aset, dan keberlanjutan jangka panjang agar keputusan investasi benar-benar berdampak.

1. Kombinasikan Investasi Saham dan Emas

Di tengah dinamika pasar, investasi saham tetap relevan untuk mengejar pertumbuhan, sementara investasi emas berfungsi sebagai aset lindung nilai saat volatilitas meningkat. Kombinasi keduanya membantu menjaga keseimbangan risiko dan imbal hasil.

2. Diversifikasi ke Berbagai Instrumen

Selain saham dan emas, diversifikasi ke instrumen lain termasuk investasi berbasis bisnis dapat membantu portofolio lebih tahan terhadap gejolak ekonomi.

3. Fokus pada Transparansi dan Risiko

Pastikan setiap pilihan investasi memiliki kejelasan penggunaan dana, proyeksi usaha, serta mitigasi risiko yang masuk akal. Ini penting agar investasi tetap sehat dan berkelanjutan.

Baca juga: Oke Gas! Ini 10 Investasi Terbaik 2026, Chip In Sekarang Cuan Tahun Depan!

Investasi No Ribet Mulai 500 Ribuan

Selain memilih instrumen yang tepat, penting juga memilih platform investasi yang transparan dan mudah diakses. LBS Urun Dana hadir sebagai platform securities crowdfunding yang amanah memungkinkan Anda memulai investasi produktif mulai dari Rp500 ribuan.

Didampingi pakar fiqih muamalah Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, setiap transaksi dijalankan tanpa riba, gharar, dan kezaliman. Yuk, hijrah investasi 2026 bersama LBS Urun Dana. Mulai disini

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 tahun 2025 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 75, kami menyatakan bahwa :

  • “OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERHADAP PENERBIT DAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.”
  • “INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.”; dan
  • “PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.”

PENGUNGKAPAN RISIKO PERUBAHAN STATUS EFEK SYARIAH

Efek saham yang ditawarkan melalui platform LBS Urun Dana telah sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 17 tahun 2025 dan SEOJK Nomor 3/SEOJK.04/2022. Terdapat risiko perubahan status Efek Syariah beserta konsekuensi yang timbul dari perubahan status tersebut.

Konsekuensi dari perubahan status tersebut antara lain:

  • Efek tersebut dapat mengalami penurunan permintaan atau berkurangnya likuiditas akibat tekanan jual dari investor.
  • Efek tersebut dapat dihapus (delisting) dari platform LBS Urun Dana apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh Penyelenggara, Penerbit tidak melakukan perbaikan yang memadai atas ketidaksesuaian dengan prinsip syariah. Penyelenggara berwenang untuk menghentikan penawaran dan menghapus efek tersebut dari daftar efek yang tersedia di platform sesuai dengan ketentuan dan prosedur internal yang berlaku.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2022 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID