berita
5 Agustus 2025
Bocor Alus! Cek Fakta Indonesia Bubar 2030 Karena Utang, Nyata atau Hoaks Belaka?
Belakangan ini muncul kekhawatiran di publik soal utang Indonesia. Ada yang menyebut Indonesia bisa kolaps atau bahkan bubar pada 2030 karena beban utang yang terus meningkat. Isu ini ramai diangkat di media sosial dan ruang diskusi publik. Tapi apakah kekhawatiran tersebut berdasar?
Dalam laporan terbarunya, ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memproyeksikan rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan meningkat secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Angka ini diprediksi menyentuh 42 persen pada tahun 2029, naik dari posisi utang Indonesia saat ini yang masih di bawah 40 persen.
Baca juga: No Drama! 10 Jurus Mengelola Utang Syariah Tanpa Ribet & Riba, Mulai Sekarang!
“Rasio utang terhadap PDB diperkirakan mencapai 42,0 persen pada 2029, namun tetap berada jauh di bawah batas fiskal sebesar 60 persen,” tulis AMRO dalam Annual Consultation Report on Indonesia 2025.
Peningkatan utang ini dipicu oleh membesarnya defisit primer dan biaya pinjaman yang meningkat, meskipun proyeksi ekonomi Indonesia cukup kuat dengan rata-rata pertumbuhan 5,1 persen per tahun hingga 2029.
Proyeksi Utang Indonesia 2025 hingga 2029
Dalam AMRO Annual Consultation Report: Indonesia 2025, rasio utang Indonesia 2025 terhadap PDB memang masih terkendali. Namun tren lima tahun ke depan menunjukkan peningkatan karena beberapa faktor:
1. Defisit primer membesar akibat ekspansi program baru di tahun 2025.
2. Biaya pinjaman meningkat, meski suku bunga kebijakan cenderung turun.
3. Penerimaan negara belum maksimal, karena kenaikan tarif PPN hanya menyasar barang mewah.
"Rasio utang terhadap PDB diperkirakan mencapai 42 persen pada 2029, namun tetap berada jauh di bawah batas fiskal 60 persen," jelas AMRO yang berpusat di Singapura ini.
Tak hanya itu, Gross Financing Needs (GFNs) Indonesia juga diproyeksikan meningkat dari 5,5 persen PDB pada 2024 menjadi 7,6 persen pada 2029, disebabkan oleh jatuh tempo obligasi pandemi jangka pendek.
Total Utang Indonesia Vs Target Pemerintah
Sementara itu Pemerintah Republik Indonesia menargetkan agar total utang Indonesia tetap di bawah ambang 40 persen dari PDB hingga 2029. Defisit fiskal pun ditargetkan turun dari 2,5 persen menjadi sekitar 2,1–2,3 persen.
Namun, AMRO memberikan catatan penting: target ini belum mempertimbangkan besarnya beban belanja dari program baru Presiden Prabowo. Tanpa revisi menyeluruh terhadap perencanaan fiskal, ada kemungkinan angka utang dan defisit bisa bergerak di luar jalur yang diharapkan.
Berkaca dari Sri Lanka: Apakah Indonesia Bubar 2030 Karena Utang?
Utang Indonesia saat ini masih jauh di bawah batas bahaya. Para ekonom mengingatkan agar Indonesia belajar dari negara lain. Sri Lanka mengalami kebangkrutan setelah rasio utangnya melonjak dari 42 persen tahun 2019 menjadi 104 persen tahun 2021.
"Gagal bayar utang Sri Lanka harus jadi pelajaran bagi negara lain, termasuk Indonesia. Lonjakan utang Sri Lanka terjadi karena belanja selama pandemi, utang infrastruktur, dan kegagalan mengatasi inflasi,” ujar Direktur CELIOS Bhima Yudhistira sebagaimana dikutip dari Detik.com pada Selasa (5/8/2025).
Struktur ekonomi Indonesia saat ini dinilai lebih kuat. Sinyal kehati-hatian tetap penting di tengah tekanan global dan anggaran. AMRO memberi apresiasi atas kebijakan fiskal Indonesia yang disiplin. Keberlanjutan utang jangka menengah dinilai aman. Rasio utang tetap di bawah 60 persen. Posisi ini masih lebih rendah dari rata-rata kawasan ASEAN. Risiko tetap ada. Defisit melebar. Program belanja besar. Penerimaan pajak stagnan.
No Riba, Go Halal Bersama LBS Urun Dana!
Terlepas dari debat seputar rasio utang Indonesia, satu hal pasti: utang berbasis riba adalah sumber kerentanan yang nyata, baik bagi negara maupun individu. Saatnya menjauh dari praktik riba dan membangun kemandirian finansial melalui investasi halal dan pendanaan syariah di LBS Urun Dana.
Baca juga: Terjepit Riba! Ini Penyebab Utang Indonesia Terus Bertambah, Fix Jangan Kaget!
Mulai dari Rp500 ribu, Anda sudah bisa berinvestasi di instrumen sukuk dan saham yang diawasi OJK dan di bawah bimbingan Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA. Daftar dan isi KYC disini ya!
Tidak hanya itu, para pengusaha UMKM juga bisa mewujudkan bisnis naik kelas dengan pendanaan syariah hingga Rp10 miliar. LBS Urun Dana siap mendampingi Anda menuju pertumbuhan yang amanah, sehat, dan berkah. Ajukan sekarang dan ubah usaha menjadi ladang pahala!