berita
25 Agustus 2025
Come Back! Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dollar, Ini Biang Keroknya!
Nilai tukar rupiah kembali mencuri perhatian pasar pada awal perdagangan hari ini, Senin (25/8/2025). Mengutip data Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,64% ke level Rp16.230 per dolar Amerika Serikat (dollar hari ini). Penguatan ini menjadi salah satu gerakan paling signifikan setelah beberapa hari terakhir rupiah cenderung stagnan terhadap dolar AS.
Meski rupiah menguat, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB tercatat naik 0,24% ke level 97,95. Artinya, meski rupiah menguat, harga dollar saat ini secara global masih dipengaruhi faktor lain, seperti sentimen ekonomi AS dan perkembangan inflasi. Investor pun kini lebih berhati-hati, menunggu data ekonomi terbaru yang bisa mempengaruhi arah kebijakan moneter The Fed.
Penyebab Rupiah Menguat
Salah satu faktor utama penguatan rupiah kali ini adalah sinyal dovish dari Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell. Dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole, Powell menekankan bahwa kebijakan moneter AS kemungkinan akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga ke depan.
Sebagaimana dikutip dari CNBC pada Senin (25/8/2025), pernyataan ini membuat pelaku pasar menilai tekanan pada harga dollar saat ini akan berkurang, sehingga memberi ruang bagi mata uang negara berkembang seperti rupiah untuk menguat.
Bagi masyarakat dan pelaku bisnis, pergerakan harga dollar saat ini tentu penting. Naik turunnya nilai tukar dolar terhadap rupiah bisa langsung berdampak pada harga barang impor, biaya produksi, hingga keputusan investasi.
Baca juga: Gawat! Dollar AS Melesat ke Rp16.640, Alarm Keras Investasi?
Misalnya, pengusaha yang bergantung pada bahan baku impor akan diuntungkan ketika rupiah menguat karena harga dollar lebih rendah berarti biaya impor lebih ringan. Sebaliknya, jika dolar kembali menguat, biaya impor meningkat dan margin keuntungan bisa terdampak.
Selain faktor kebijakan moneter AS, penguatan rupiah hari ini juga didukung arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia. Investor cenderung mencari instrumen yang lebih aman dan stabil, sehingga menempatkan dana di obligasi atau saham Indonesia. Hal ini ikut menekan harga dollar saat ini dibanding rupiah.
Para analis memprediksi bahwa pergerakan dollar hari ini masih akan fluktuatif, terutama menjelang rilis data ekonomi penting AS dan pernyataan lanjutan dari The Fed. Oleh karena itu, bagi pelaku pasar, sangat penting untuk terus memantau harga dollar secara real-time agar bisa mengambil keputusan yang tepat, baik untuk kebutuhan perdagangan maupun investasi.
Baca juga: Oke Gas! Rupiah Diprediksi Menguat, Bisa Tembus Rp15.000/US$
Salah satu cara memanfaatkan peluang fluktuasi mata uang dan investasi dengan hijrah ke investasi halal melalui securities crowdfunding LBS Urun Dana. Di sini, Anda bisa menanamkan modal secara transparan sambil tetap mengamati pergerakan pasar untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Mulai sekarang!