berita
1 Desember 2025
Full Senyum! Moneter BI 2026 Bikin Pengusaha Happy, Ini 5 Tips Bisnis Banjir Cuan
Arah kebijakan moneter Bank Indonesia untuk tahun 2026 disambut optimistis oleh kalangan pengusaha. Kebijakan yang menekankan keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan dipandang sebagai ruang aman untuk membangun strategi ekspansi bisnis yang lebih terukur di tengah ketidakpastian global.
Momentum ekonomi ini memberikan sinyal bahwa dunia usaha berpeluang memperkuat fundamental keuangan, mengoptimalkan struktur pendanaan, dan menangkap peluang pembiayaan produktif untuk ekspansi.
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Apindo, Sarman Simanjorang, menyampaikan respon positif terhadap arah kebijakan BI.
"Kami menyambut baik dan mengapresiasi tinggi arah kebijakan moneter yang telah ditetapkan Bank Indonesia untuk tahun 2026," ujar Sarman Simanjorang melalui Bisnis Indonesia pada Senin (1/12/2025).
Sarman menekankan bahwa stabilitas inflasi dan nilai tukar adalah fondasi yang membuat pengusaha optimistis memperluas bisnis. Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal BPP Hipmi, Anggawira, menyampaikan bahwa ruang penurunan BI Rate dan dorongan likuiditas menjadi kesempatan strategis bagi sektor riil.
Baca juga: 5 Indikasi Ekonomi RI Gaspol Lagi, Yang Gercep Panen Yang Lambat Ketinggalan!
"Rencana BI Rate yang berpotensi turun dan dorongan likuiditas yang akomodatif menjadi angin segar bagi sektor riil. Bagi pelaku usaha, khususnya pengusaha muda, ini diharapkan dapat menurunkan biaya dana, memperbaiki arus kas, serta memperluas akses pembiayaan produktif," ujar Anggawira.
Dari sisi BI, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menegaskan bahwa arah kebijakan moneter 2026 tetap fokus pada keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan.
"Pada tahun 2026 dengan masih tingginya ketidakpastian global, kebijakan moneter tetap pada keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan," ungkap Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,9 sampai 5,7 persen, pengusaha dan entrepreneur visioner perlu memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat pondasi bisnis dan menyiapkan strategi akses modal usaha yang lebih besar dan produktif.
5 Strategi Pengusaha Menyambut Kebijakan Moneter BI 2026
Sinyal kebijakan moneter yang lebih suportif bukan sekadar kabar baik. Momentum ini perlu diterjemahkan menjadi langkah taktis yang terukur. Pengusaha yang menata pondasi finansial sejak sekarang akan berada pada posisi terbaik untuk mengamankan pendanaan bisnis, memperkuat ekspansi, dan menangkap peluang pertumbuhan. Berikut strategi utama yang penting dipersiapkan:
1. Evaluasi ulang struktur pembiayaan dan biaya modal
Potensi penurunan BI Rate memberi peluang menata ulang strategi pendanaan bisnis, menurunkan cost of fund, dan membuka ruang refinancing agar struktur pembiayaan lebih efisien dan sehat.
2. Perkuat manajemen cash flow dan arus likuiditas
Likuiditas yang lebih longgar akan memberi ruang ekspansi, tetapi hanya efektif bagi usaha dengan cash flow stabil. Kesehatan arus kas menjadi modal manuver menghadapi peluang pembiayaan dan ekspansi.
3. Prioritaskan sektor produktif bernilai tambah tinggi
Sektor manufaktur, energi, hilirisasi SDA, UMKM, dan sektor padat karya diproyeksikan menjadi prioritas pembiayaan. Proposal usaha yang solid dan roadmap ekspansi yang jelas menjadi kunci untuk mendapatkan persetujuan pendanaan.
Baca juga: Tor Monitor! 5 Fakta Aturan Laporan Keuangan Perusahaan Wajib Setor ke Kemenkeu!
4. Tingkatkan kelayakan finansial dan governance usaha
Laporan keuangan rapi dan struktur manajemen terpercaya akan memperkuat peluang akses pembiayaan dari perbankan maupun investor. Transparansi menjadi nilai kompetitif.
5. Manfaatkan solusi pendanaan bisnis berbasis syariah
Instrumen seperti sukuk dan saham melalui skema securities crowdfunding membuka akses modal usaha Rp5 miliar hingga modal usaha Rp10 miliar tanpa tekanan bunga dan tanpa cicilan tinggi. Ini menjadi peluang strategis bagi entrepreneur visioner yang ingin ekspansi berkelanjutan melalui pendanaan bisnis syariah yang aman, stabil, dan transparan.
Kebijakan moneter BI 2026 menjadi katalis bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi. Pengusaha yang menyiapkan strategi finansial yang kuat dan memanfaatkan peluang pendanaan produktif akan memenangkan momentum ekspansi.
Sekarang adalah waktu terbaik memperkuat struktur bisnis dan memanfaatkan jalur pembiayaan syariah yang lebih inklusif dan berkah.






