investasi
27 Juni 2024
4 Perbedaan Securities Crowdfunding dengan Pasar Modal
Dalam dunia investasi, baik bagi investor pemula maupun pengusaha, penting untuk memahami berbagai cara untuk mengumpulkan dana dan berinvestasi. Dua metodenya adalah securities crowdfunding dan pasar modal. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara securities crowdfunding dan pasar modal, dengan fokus pada pendanaan syariah dan investasi halal.
Definisi Securities Crowdfunding
Sebelum membahas lebih jauh securities crowdfunding dan pasar modal, Anda harus mengetahui dulu pengeritian dan cara kerja dari kedua platform ini.
1. Securities Crowdfunding
Securities crowdfunding menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 57/POJK.04/2020 Tahun 2020 Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi, adalah penyelenggaraan layanan penawaran efek yang dilakukan oleh penerbit untuk menjual efek secara langsung kepada pemodal melalui jaringan sistem elektronik yang bersifat terbuka.
Mekanisme Securities Crowdfunding OJK ini menghubungkan investor dengan usaha kecil dan menengah (UKM) yang membutuhkan dana. Investor dapat memberikan kontribusi dalam jumlah kecil, yang memungkinkan mereka untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka dengan lebih mudah dan cepat.
2. Pasar Modal
Pasar modal menurut Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah tempat di mana saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya diperdagangkan. Perusahaan besar menggunakan pasar modal untuk mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari publik melalui penawaran umum perdana (IPO) atau penerbitan obligasi. Mekanisme perdagangan di pasar modal diatur dengan ketat oleh otoritas keuangan untuk memastikan transparansi dan keadilan.
Perbedaan Utama Securities Crowdfunding dan Pasar Modal
Walaupun sama-sama menawarkan kesempatan investasi, terdapat sejumlah perbedaan dari securities crowdfunding di Indonesia dengan pasar modal yang wajib diketahui.
1. Akses dan Partisipasi
Securities Crowdfunding: Akses dan pendanaan syariah melalui metode urun dana ini lebih mudah diakses oleh investor kecil dan pemula, dengan persyaratan investasi yang lebih rendah. Platform securities crowdfunding biasanya memungkinkan investasi mulai dari beberapa ratus ribu rupiah.
Baca juga: Nyaman Banget! Ini Cara Kerja Securities Crowdfunding untuk Investor Pemula
Pasar Modal: Biasanya membutuhkan modal yang lebih besar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pasar. Investor perlu memiliki akun di perusahaan sekuritas untuk membeli saham atau obligasi.
2. Regulasi
Securities Crowdfunding: Diatur oleh otoritas yang berbeda di setiap negara, dengan regulasi yang biasanya lebih sederhana dibandingkan dengan pasar modal. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengawasi kegiatan ini.
Pasar Modal: Diatur dengan ketat oleh otoritas keuangan dan pasar modal. Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan OJK mengawasi aktivitas di pasar modal untuk memastikan keamanan dan keadilan bagi semua peserta.
3. Resiko dan Keuntungan
Securities Crowdfunding: Resiko lebih tinggi karena mendanai bisnis yang masih dalam tahap awal. Potensi keuntungan juga bisa tinggi jika bisnis tersebut sukses. Namun, ada risiko kegagalan yang juga harus dipertimbangkan.
Pasar Modal: Resiko lebih bervariasi tergantung pada jenis saham atau obligasi. Investasi di pasar modal umumnya lebih stabil dibandingkan dengan crowdfunding Indonesia, tetapi keuntungan mungkin lebih moderat.
4. Pendanaan Syariah dan Investasi Halal
Baik securities crowdfunding maupun pasar modal bisa dilakukan sesuai prinsip syariah. Pendanaan syariah melibatkan investasi yang sesuai dengan hukum Islam, yang melarang riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi).
a. Securities Crowdfunding Syariah: Platform seperti LBS Urun Dana menyediakan opsi pendanaan syariah, di mana investor dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek yang telah disetujui sesuai prinsip-prinsip syariah, seperti sukuk (obligasi syariah) atau saham syariah.
Baca juga: Auto Naik Kelas! Ini Cara Securities Crowdfunding Menjadi Solusi Pendanaan bagi UMKM!
b. Pasar Modal Syariah: Bursa Efek Indonesia memiliki Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang mencakup saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. Investor dapat memilih saham dari indeks ini untuk memastikan investasi mereka halal.
Investasi halal menawarkan manfaat keberkahan dan kepastian sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, memberikan rasa tenang dan aman bagi investor yang ingin berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan keyakinan mereka.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara securities crowdfunding dan pasar modal sangat penting bagi investor pemula dan pengusaha. Securities crowdfunding menawarkan akses mudah dan modal rendah, sementara pasar modal memberikan peluang investasi dalam skala besar dengan regulasi yang ketat. Keduanya dapat dilakukan sesuai prinsip syariah, memungkinkan investasi halal yang aman dan berkah. Pertimbangkan kedua metode ini untuk diversifikasi portofolio dan pencapaian tujuan keuangan Anda.
Bicara mengenai investasi halal, mulailah investasi halal di LBS Urun Dana. Sebagai securities crowdfunding yang amanah dan profesional, LBS Urun Dana diawasi oleh OJK serta di bawah bimbingan Ustadz, Dr. Erwandi Tarmizi. Sudah ada lebih dari 12 ribu investor chip in, Anda kapan? Mulai sekarang dan rasakan keberkahannya!