investasi
24 Oktober 2025
Sruput! Kupas Tuntas Bisnis Coffee Shop di Indonesia, Cuan atau Boncos?
Kopi sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Namun kini, minum kopi bukan sekadar rutinitas, melainkan gaya hidup. Dari coworking space sampai pinggir jalan, dari kalangan profesional muda hingga komunitas kreatif, coffee shop menjadi ruang sosial baru yang menumbuhkan peluang ekonomi dan inspirasi bisnis.
Dikutip dari Delifru.co.id, data Q3 2025 menunjukkan tren konsumsi kopi masih terus meningkat. Menurut asosiasi industri, konsumsi domestik mencapai lebih dari 95 ribu ton, didorong oleh maraknya festival kopi, cuaca kemarau yang membuat minuman dingin laris, dan popularitas kopi siap minum di ritel modern. Semua ini menunjukkan satu hal, industri kopi masih punya tenaga besar untuk tumbuh.
Waktu minum kopi kini tak lagi sebatas pagi hari. Di kalangan Gen Z, kopi malam sudah menjadi gaya hidup baru. Menu favorit juga makin variatif, dari cappucino dan kopi gula aren sampai cold brew dengan sirup premium.
Baca juga: Jangan Di-skip! Lebih Dekat Sama Saham Halal, Jurus Cuan yang Bikin Hati Tenang!
Tren ini memperlihatkan bahwa kopi bukan lagi hanya minuman, tetapi sudah menjadi bentuk ekspresi diri. Konsumen membeli pengalaman, bukan sekadar rasa. Karena itu, banyak coffee shop tumbuh pesat karena mereka tidak hanya menjual kopi, tetapi menjual suasana, komunitas, dan cerita yang relevan dengan karakter generasi muda.
Potret Industri Coffee Shop di Indonesia
Pertumbuhan bisnis sejalan dengan tren konsumsi kopi masyarakat. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), memperlihatkan konsumsi kopi nasional tumbuh rata-rata 8 persen per tahun. Laporan USDA juga memperkirakan konsumsi kopi Indonesia akan mencapai 4,8 juta kantong pada akhir 2025. Nilai pasar kopi nasional diprediksi menembus 11,58 miliar dolar AS.
Dengan permintaan sebesar itu, industri coffee shop berkembang pesat. Sebagaimana dikutip dari Bizsense, kini ada lebih dari 20.000 outlet di seluruh Indonesia. Pemain besar seperti Starbucks dan Coffee Bean tetap eksis, tetapi pemain lokal seperti Kopi Kenangan, Janji Jiwa, Kopi Kulo, Kopi Soe, Fore, dan Kopi Tuku semakin mendominasi pasar berkat adaptasi cepat, harga terjangkau, dan inovasi rasa yang sesuai lidah lokal.
Coffee Shop Lokal Kalahkan Starbucks
Starbucks sempat menghadapi penurunan laba hingga 5 persen di kawasan Asia Pasifik pada 2023. Sementara itu, coffee shop lokal justru berhasil memanfaatkan momen solidaritas dan tren lokal yang lebih kuat di kalangan konsumen Indonesia.
Menurut Nielsen, 65 persen konsumen Indonesia kini lebih memilih coffee shop lokal karena rasa yang lebih familiar dan harga yang bersahabat. Coffee shop lokal juga lebih adaptif dengan konsep yang unik dan desain tempat yang mencerminkan gaya hidup generasi muda.
Layakkah Investasi di Bisnis Coffee Shop?
Kita sudah melihat bagaimana bisnis kopi tumbuh dari sekadar tren gaya hidup menjadi sektor ekonomi yang menjanjikan, menarik minat banyak investor untuk ikut memiliki bagiannya. Lantas, apakah bisnis kopi masih layak dijadikan pilihan investasi seperti investasi saham dalam skema securities crowdfunding?
Jawabannya, layak. Tetapi hanya untuk mereka yang punya strategi. Bisnis kopi masih punya prospek menjanjikan karena permintaan yang terus stabil, margin produk tinggi, dan loyalitas pelanggan yang kuat. Namun dengan persaingan yang semakin padat, diferensiasi menjadi kunci. Bisnis coffee shop layak diinvestasikan jika memiliki:
1. Konsep yang unik dan konsisten. Coffee shop dengan identitas kuat lebih mudah membangun komunitas.
2. Pengalaman pelanggan yang autentik. Rasa bisa ditiru, tapi pengalaman tidak.
3. Pemahaman lokasi dan karakter pasar. Kota tier-2 dan tier-3 kini justru mulai tumbuh pesat.
4. Pengelolaan biaya dan operasional yang efisien. Industri ini sangat bergantung pada manajemen harian dan kendali bahan baku.
Baca juga: Ajib! Bongkar Rahasia Capital Gain Saham yang Bikin Investor Auto Tajir!
Investor juga perlu memahami bahwa tren kopi berubah cepat. Inovasi rasa, kolaborasi kreatif, hingga strategi digital marketing menjadi faktor penting agar bisnis tetap relevan.
Kopi bukan hanya minuman, tapi simbol gaya hidup modern yang punya nilai ekonomi besar. Dengan konsumsi yang terus naik dan tren pasar yang stabil, bisnis coffee shop masih menjadi sektor yang menarik bagi investor.
Peluang Nyata Investasi Bisnis Kopi Halal
Di tengah bisnis kopi Indonesia yang makin cuan dan terus berevolusi, peluang besar terbuka bagi mereka yang berani melangkah. Industri ini bukan sekadar tren sesaat, tapi telah menjelma menjadi simbol gaya hidup dan kekuatan ekonomi baru yang tumbuh dari kreativitas anak bangsa.
Kini, momentum itu hadir dalam bentuk nyata. Harvies Coffee akan segera membuka penawaran saham halal melalui LBS Urun Dana, platform pendanaan syariah yang mempertemukan pengusaha dan investor dalam ekosistem transparan dan diawasi langsung oleh OJK. Ini bukan hanya investasi, tapi langkah menuju keberkahan dan pertumbuhan bisnis riil yang bisa Anda miliki mulai dari Rp500 ribu.
Harvies, brand kopi asal Aceh yang dikenal lewat konsep Positive Vibes Coffee Shop, menghadirkan ruang produktif yang nyaman, bebas asap rokok, dan membawa semangat positif di setiap sudutnya.
Segera nantikan penawaran saham halal Harvies Coffee hanya di LBS Urun Dana. Inilah kesempatan untuk menanam keberkahan, menumbuhkan nilai investasi Anda, dan menjadi bagian dari perjalanan merek kopi lokal yang siap menembus pasar nasional.






