investasi
21 Oktober 2025
Jangan Di-skip! Lebih Dekat Sama Saham Halal, Jurus Cuan yang Bikin Hati Tenang!
Investasi kini menjadi pilihan banyak orang untuk menumbuhkan aset dan mencapai kebebasan finansial. Potensi keuntungan yang besar membuat instrumen seperti saham semakin diminati, terutama di tengah meningkatnya literasi keuangan masyarakat Indonesia.
Namun bagi investor Muslim, muncul pertanyaan penting: apakah semua bentuk investasi bisa dikategorikan sebagai investasi halal? Di sinilah perbedaan antara saham halal dan saham konvensional menjadi sangat penting untuk dipahami. Mari simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Saham Halal?
Saham halal adalah instrumen investasi syariah yang mewakili kepemilikan modal pada perusahaan yang beroperasi sesuai dengan prinsip Islam. Dalam praktiknya, investasi halal memastikan bahwa setiap penyertaan modal dilakukan pada perusahaan yang tidak melanggar ketentuan syariah dan terhindar dari unsur riba, gharar, serta maysir.
Berbeda dengan saham konvensional, saham halal hanya diterbitkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berkaitan dengan hal-hal yang diharamkan seperti perjudian, riba, minuman keras, rokok, atau produk yang merusak moral.
Baca juga: Gokil! Jurus Saham Harvies Coffee Melejit 327%, Kopi Gayo yang Jadi Idola Investor!
Selain itu, perusahaan penerbit saham halal juga wajib menjalankan bisnisnya secara adil, transparan, dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan kata lain, saham halal bukan sekadar bentuk investasi untuk mencari keuntungan, tetapi juga wujud komitmen terhadap keberkahan dan nilai tanggung jawab sosial dalam Islam.
Perbedaan Saham Halal dan Saham Konvensional
Meskipun keduanya sama-sama instrumen investasi, terdapat sejumlah perbedaan mendasar antara saham halal dan saham konvensional:
1. Prinsip Investasi
Saham konvensional menitikberatkan pada keuntungan finansial tanpa memperhatikan halal-haramnya sumber pendapatan. Sebaliknya, saham halal harus terbebas dari riba, gharar (ketidakpastian), dan dzalim (ketidakadilan).
2. Jenis Usaha Perusahaan
Perusahaan penerbit saham halal hanya bergerak di sektor yang tidak bertentangan dengan syariat Islam seperti perdagangan halal, logistik, pendidikan, dan manufaktur. Sedangkan saham konvensional bebas beroperasi di industri apapun, termasuk yang dilarang syariat.
3. Mekanisme Keuntungan
Dalam saham konvensional, investor mendapat imbal hasil dari bunga, dividen, atau capital gain. Sementara pada investasi halal, keuntungan diperoleh melalui bagi hasil dari usaha riil yang dijalankan perusahaan.
4. Sistem Pengawasan
Saham halal memiliki lapisan pengawasan tambahan melalui DPS dan DSN-MUI. Tujuannya memastikan seluruh kegiatan usaha dan pelaporan keuangan sesuai dengan prinsip investasi syariah yang diawasi secara ketat.
5. Nilai dan Tujuan Investasi
Saham konvensional hanya mengejar profit, sedangkan saham halal menyeimbangkan antara keuntungan dan keberkahan. Investor tidak hanya mencari hasil finansial, tetapi juga ingin berkontribusi pada ekonomi yang etis dan berkeadilan.
6. Dampak Sosial dan Lingkungan
Perusahaan penerbit saham halal memiliki tanggung jawab sosial untuk menjaga kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini menjadikan investasi syariah lebih berorientasi pada manfaat jangka panjang.
Keunggulan Saham Halal
Selain perbedaannya, saham halal juga memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya semakin diminati di dunia securities crowdfunding dan pasar modal syariah.
1. Mendukung Ekonomi Produktif
Modal investor disalurkan ke sektor-sektor riil seperti manufaktur halal, pertanian, dan jasa etis. Ini menciptakan efek nyata bagi perekonomian dan membuka peluang kerja baru.
2. Transparansi dan Akuntabilitas Tinggi
Perusahaan penerbit saham halal wajib melaporkan penggunaan dana dan kegiatan bisnis secara terbuka, sehingga investor memahami arah pertumbuhan bisnis yang didukungnya.
3. Mekanisme Bagi Hasil yang Adil
Tidak ada bunga tetap atau riba haram. Saham halal menggunakan sistem bagi hasil proporsional berdasarkan keuntungan riil. Investor dan penerbit sama-sama berbagi risiko dan hasil usaha secara setara.
Baca juga: Asyiap! Ini Beda Investasi dan Asuransi, Bikin Cuan Plus Pelindung Masa Depan!
4. Berorientasi pada Keberkahan
Investasi halal tidak hanya berfokus pada laba, tetapi juga pada nilai-nilai keberkahan. Setiap transaksi dilakukan secara etis dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
5. Memberi Ketenangan Batin
Berinvestasi di saham halal memberikan rasa tenang karena seluruh prosesnya sejalan dengan nilai Islam. Tidak ada riba, tidak ada spekulasi, dan seluruh aktivitasnya diawasi secara syariah.
Segera Punya Saham Halal Harvies Coffee
Kabar baik untuk Anda yang ingin berinvestasi halal di bisnis riil! Harvies Coffee segera membuka penawaran saham halal melalui LBS Urun Dana, platform securities crowdfunding yang mempertemukan investor dan pengusaha halal dalam satu ekosistem yang transparan dan diawasi OJK.
Dengan modal mulai Rp500 ribu, Anda sudah bisa menjadi pemilik bagian dari coffee shop asal Aceh yang terkenal lewat konsep Positive Vibes Coffee Shop. Suasana ngopi di Harvies dibuat produktif, bebas rokok, dan penuh energi positif menciptakan ruang yang nyaman dan inspiratif.
Perlu diketahui lewat LBS Urun Dana, semua saham halal yang ditawarkan telah melalui proses kurasi ketat dan dibimbing langsung oleh Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA. Jadi, Anda bisa berinvestasi dengan tenang dan penuh keberkahan.
Segera nantikan penawaran saham halal Harvies Coffee di LBS Urun Dana. Saatnya menanam keberkahan, menikmati pertumbuhan, dan jadi bagian dari perjalanan kopi lokal menuju pasar nasional.