artikel
19 November 2024
Apa Itu Saham? Berikut Pengertian dan Pandangan Islam Terhadap Saham
Saat ini saham telah menjadi istilah yang cukup akrab bagi masyarakat Indonesia. Banyak dari masyarakat yang menjadi investor dengan ikut serta membeli saham dari berbagai perusahaan yang ada di Indonesia. Namun, sebagian mungkin masih banyak yang bingung apa itu saham? Keuntungan, kerugian dan hal teknis seperti 1 lot berapa lembar saham? Dan masih banyak lagi.
Khusus umat muslim tidak sedikit yang bertanya-tanya mengenai pandangan Islam terkait saham, mengingat Islam sebagai agama rahmatan lil alamin memiliki hukum atau ketentuan yang wajib diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk diantaranya melakukan investasi saham, yang tengah menjamur di banyak kalangan.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mari kita bahas lebih lanjut mengenai konsep saham dalam perspektif keuangan Islam dan bagaimana hal tersebut relevan dengan prinsip-prinsip yang ada dalam investasi syariah.
Baca juga: Mengapa investasi syariah?
Pengertian Saham
Mari kita pahami dulu pengertian saham. Saham adalah surat berharga yang mencerminkan bagian kepemilikan yang tidak terikat secara pasti dalam suatu perusahaan. Sebagai instrumen investasi, saham memberikan peluang bagi investor untuk memiliki sebagian perusahaan dan turut serta dalam pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
Pemilik saham atau investor juga dapat memperoleh keuntungan, seperti dividen atau capital gain, sesuai dengan kinerja perusahaan. Namun, tidak jarang mereka juga menghadapi risiko kerugian jika perusahaan tidak berjalan sesuai harapan. Dalam transaksi saham, umumnya 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham, yang berarti saat membeli satu lot, investor memperoleh 100 lembar saham perusahaan tersebut.
Keuntungan dan Risiko Saham
Investasi saham menawarkan keuntungan bagi investor yang cukup menarik. Sebaliknya instrumen investasi ini juga memiliki risiko yang harus diketahui sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Keuntungan Investasi Saham
1. Dividen
Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen biasanya dibayarkan secara berkala, seperti setiap semester atau tahun, dan dapat diberikan dalam bentuk uang tunai, saham tambahan, atau bentuk lainnya.
Besarnya dividen tergantung pada jumlah kepemilikan saham pada perusahaan tersebut. Dan juga berdasarkan kebijakan perusahaan, dengan mempertimbangkan kinerja keuangan dan rencana pengembangan bisnis di masa depan.
2. Capital Gain
Berbeda dengan dividen, capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham.
Keuntungan ini diraih oleh investor ketika melakukan transaksi jual beli saham di pasar sekunder. Secara sederhana, mekanisme jual beli saham dapat diibaratkan seperti proses menjual barang fisik, di mana keuntungan muncul jika harga jual lebih tinggi daripada harga beli.
Risiko Investasi Saham
1. Tidak Mendapatkan Dividen
Meskipun banyak perusahaan yang membagikan dividen, hal ini tergantung pada kinerja perusahaan. Jika perusahaan mengalami penurunan kinerja atau bahkan kerugian, mereka mungkin tidak dapat membagikan dividen kepada pemegang saham.
2. Capital Loss
Sebaliknya dari capital gain, capital loss terjadi ketika investor menjual saham dengan harga lebih rendah daripada harga belinya. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial bagi investor.
3. Risiko Likuidasi
Jika perusahaan mengalami kebangkrutan atau likuidasi, pemegang saham berada pada posisi terakhir dalam urutan pembayaran kewajiban perusahaan. Dalam beberapa kasus, pemegang saham bisa saja tidak menerima apapun dari hasil likuidasi.
4. Saham Delisting
Saham dapat dihapus pencatatannya dari bursa (delisting) karena berbagai alasan. Jika ini terjadi, saham tidak lagi dapat diperdagangkan di pasar, yang tentu saja mengurangi likuiditas bagi investor.
Namun pertanyaannya, apakah saham dan keuntungannya ini sudah pasti halal? Simak penjelasan selanjutnya!
Apakah Saham Haram?
Kalau pasti ada yang mau memulai investasi saham tetapi ragu terkait hukum saham, hal itu wajar. Sebagai umat Muslim, penting untuk mengetahui apakah saham yang akan dibeli sesuai dengan hukum syariat Islam. Apakah saham haram? adalah pertanyaan yang sering muncul, terutama bagi mereka yang ingin memastikan bahwa investasi yang mereka pilih tidak melanggar prinsip-prinsip agama.
Setelah memahami pengertian apa itu saham?, cara kerjanya, dan potensi keuntungannya, kita perlu memastikan apakah instrumen investasi ini sesuai dengan syariat Islam. Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA (pakar fikih muamalah kontemporer dan founder LBS Urun Dana) menjelaskan, "Para ulama dunia berpendapat bahwa jual beli saham itu boleh (selama tidak melanggar syariat), dan ini juga ditegaskan oleh AAOIFI dalam mikyar syirkahnya, berdasarkan firman Allah: 'Dan Allah telah menghalalkan jual beli' – (Al-Baqarah: 275)."
Dengan demikian, saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Islam tidak hanya dibolehkan, tetapi juga harus mematuhi ketentuan yang menghindari praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti riba atau perjudian.
Bicara soal investasi saham LBS Urun Dana sebagai securities crowdfunding menawarkan investasi saham dari bisnis yang halal dan berkah serta diawasi oleh OJK dan Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA, ahli fiqih muamalah kontemporer. Kami memberikan solusi investasi sesuai dengan prinsip Islam, yang memungkinkan investor untuk berpartisipasi dalam pendanaan bisnis yang halal dan berkah.
Pantau terus media sosial kami @lbsurundana untuk memperoleh penawaran investasi serta informasi seputar bisnis syariah #KarenaNyamanItuDisini dan #TransaksiHalalItuDisini.