berita
30 Juli 2025
Kritis! Rojali & Rohana Banjiri Mall, Pelarian Konsumtif Investasi Terabaikan!
Fenomena menarik sedang terjadi di pusat-pusat perbelanjaan Indonesia, khususnya di Jakarta. Masyarakat mulai akrab dengan dua istilah baru: Rojali dan Rohana. Kedua istilah ini bukan nama orang, melainkan akronim dari pola perilaku konsumen yang kini makin sering dijumpai.
Rojali adalah singkatan dari Rombongan Jarang Beli, sedangkan Rohana berarti Rombongan Hanya Nanya. Istilah ini merujuk pada kelompok masyarakat yang datang ke mall atau restoran, duduk berlama-lama, namun hanya membeli dalam jumlah kecil atau bahkan tidak membeli sama sekali.
Kawanan Rojali dan Rohana telah diakui oleh Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono. Ia menyebut perilaku tersebut kini umum ditemukan, terutama di restoran yang berada dalam pusat perbelanjaan.
“Fenomena Rojali-Rohana memang sedang tren. Banyak orang datang hanya untuk bersosialisasi atau sekadar menikmati suasana. Sayangnya, hal ini kerap tidak diimbangi dengan konsumsi yang layak,” ujar Iwantono sebagaimana dikutip dari CNBC pada Rabu (30/7/2025).
Dampak Rojali bagi Pelaku Usaha Restoran
Meskipun pada dasarnya aktivitas ini dapat dianggap sebagai bentuk hiburan murah di tengah tekanan ekonomi, dampaknya terhadap pelaku usaha cukup signifikan. Restoran menjadi penuh, namun omzet tidak sebanding dengan jumlah pengunjung.
Menurut Iwantono, banyak pengunjung hanya memesan satu atau dua menu kecil lalu duduk berjam-jam. Akibatnya, pelanggan lain yang berniat makan justru tidak mendapatkan tempat dan akhirnya membatalkan pesanan.
Baca juga: Top Markotop! 5 Bonus Investasi Halal, Rezeki Anti Riba Cuan Luar Biasa
“Ini jelas merugikan pelaku usaha. Restoran jadi tidak optimal dalam melayani konsumen yang benar-benar ingin makan,” tambahnya.
Sebagai solusi, ia menyebutkan perlunya pembatasan waktu duduk atau minimal pembelian, dengan tetap mengedepankan etika dan kenyamanan pelanggan.
Apakah Rojali & Rohana Sinyal Ekonomi Lemah?
Fenomena ini tidak lepas dari konteks sosial ekonomi yang lebih luas. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menjelaskan bahwa kelompok menengah ke atas kini cenderung menahan konsumsi. Hal ini terlihat dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2025.
“Perilaku seperti Rojali belum tentu mencerminkan kemiskinan, namun menjadi sinyal penting bahwa ada penyesuaian dalam pola konsumsi,” kata Ateng.
Ia menambahkan bahwa fenomena ini menjadi indikator tekanan ekonomi yang tidak hanya dialami oleh kelas bawah, tetapi juga kelas rentan dan menengah.
Alihkan Pola Konsumsi Menjadi Investasi Halal
Di tengah perubahan ini, ada peluang baru yang bisa dimanfaatkan: mengalihkan pengeluaran konsumtif menjadi bentuk investasi halal di sektor produktif.
Daripada menghabiskan dana untuk aktivitas yang cenderung hedon seperti nongkrong berjam-jam di mal, masyarakat bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi melalui securities crowdfunding.
Securities crowdfunding adalah skema investasi yang memungkinkan masyarakat mendanai usaha kecil dan menengah (UKM) secara kolektif melalui platform daring. Kini, banyak platform securities crowdfunding yang telah mengadopsi sistem dana syariah, di mana akad dan transaksinya sesuai prinsip Islam bebas riba, gharar, dan maisir.
Investasi Halal di LBS Urun Dana: Solusi di Tengah Ketidakpastian
Investasi halal menjadi pilihan tepat di tengah ketidakpastian ekonomi. Selain berpotensi menghasilkan imbal hasil yang menarik, model ini juga memberikan keberkahan karena selaras dengan prinsip keuangan Islam.
Dengan modal yang sangat terjangkau mulai dari Rp 500 ribu siapa pun kini bisa mulai berinvestasi. Securities crowdfunding LBS Urun Dana memungkinkan masyarakat mendukung bisnis lokal sekaligus membangun portofolio finansial yang sehat dan bertanggung jawab.
Baca juga: Ajib Bener! Ini 10 Keuntungan Investasi yang Bikin Hati Lega dan Dompet Melejit!
Sekali lagi daripada menghabiskan dana untuk kesenangan sesaat, masyarakat dapat mulai mempertimbangkan investasi halal sebagai langkah cerdas dan strategis untuk jangka panjang.
Dengan sistem pendanaan syariah, Anda tidak hanya membantu pelaku usaha berkembang, tetapi juga membangun masa depan finansial yang lebih berkah. Tunggu apalagi? Lengkapi KYC Anda dan investasi halal bersama LBS Urun Dana.