berita
31 Juli 2025
Ironis! Realisasi Investasi Indonesia Capai Ratusan Triliun, Tapi PHK Membludak!
Pintu itu seolah terbuka lebar. Kuartal II 2025 menandai lonjakan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Tapi di balik deretan angka yang mengesankan, benarkah realisasi investasi ini telah menyentuh akar persoalan ekonomi seperti penciptaan kerja, keberlanjutan usaha, dan inklusi modal?
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp477,7 triliun pada periode April hingga Juni 2025. Angka ini naik 11,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, minat untuk menanamkan modal, baik dari dalam maupun luar negeri, masih sangat kuat.
Namun seperti dua sisi mata uang, lonjakan angka ini tidak serta-merta menghapus persoalan pelik di lapangan: gelombang PHK, kesenjangan akses modal, dan minimnya investasi keberlanjutan.
Peta Realisasi Investasi Indonesia Kuartal II 2025
Menteri Investasi Rosan P. Roeslani menekankan bahwa investasi kini tak lagi terkonsentrasi di Jawa. Investasi luar Jawa justru mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp240,2 triliun (50,3 persen), dibandingkan Jawa yang mencatat Rp237,5 triliun (49,7 persen).
Baca juga: Kritis! Rojali & Rohana Banjiri Mall, Pelarian Konsumtif Investasi Terabaikan!
Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemerataan pembangunan mulai menunjukkan hasil. Pusat pertumbuhan baru terbentuk, peluang kerja tersebar lebih luas. Di balik itu semua, satu provinsi tetap memegang rekor: Jawa Barat.
Investasi Indonesia Tertinggi Berasal dari Jawa Barat
Dengan total investasi Rp141 triliun sepanjang Semester I 2025, Jawa Barat mengukuhkan diri sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi. Kepala Dinas Penanaman Modal Jabar, Dedi Taufik, menyebutkan bahwa peringkat pertama di Kuartal II berhasil diraih berkat kombinasi antara penyederhanaan perizinan, pemberian insentif fiskal dan non-fiskal, serta kemitraan usaha kecil dengan pelaku besar.
Pendekatan ini layak dicontoh. Saat pemerintah daerah aktif mendorong pemberdayaan UMKM dan koperasi, dampak investasi tak lagi berhenti di angka tapi nyata dalam pertumbuhan ekonomi lokal.
Negara Penyumbang Investasi Asing ke Indonesia
Data resmi menunjukkan bahwa kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp202,2 triliun atau 42,3 persen dari total realisasi. Singapura masih menjadi investor terbesar dengan US$4,2 miliar, disusul oleh Hong Kong, China, Amerika Serikat, dan Malaysia.
Menariknya, kepercayaan investasi asing disebut meningkat berkat diplomasi ekonomi aktif yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. “Kunjungan luar negeri Presiden membuat banyak pihak semakin percaya diri menanamkan modal,” ujar Rosan sebagaimana dikutip dari CNBC pada Kamis (31/7/2025).
Realisasi Investasi Besar Tapi PHK Masih Terjadi
Ironisnya, di saat realisasi investasi naik signifikan, laporan PHK justru terus bermunculan, khususnya di sektor padat karya seperti tekstil. Shinta Kamdani, Ketua Umum Apindo, menilai bahwa angka penciptaan lapangan kerja sebesar 1,26 juta masih belum mampu mengejar kebutuhan tahunan sebesar 2 sampai 3 juta pekerjaan.
Ini memperlihatkan bahwa investasi besar belum tentu berarti dampak langsung yang merata. Maka, pendekatannya harus diperluas. Tidak hanya insentif bagi investor besar, tapi juga stimulus nyata bagi industri padat karya dan pelaku usaha mikro.
Beberapa solusi yang diusulkan Apindo meliputi:
1. Pembebasan PPN untuk industri terdampak
2. Penghapusan bea masuk bahan baku
3. Perluasan PPh 21 ditanggung pemerintah
4. Subsidi energi dan BPJS Kesehatan untuk sektor terdampak
Peran Investasi Halal dalam Mewujudkan Ekonomi Inklusif
Dalam konteks penciptaan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, investasi halal menjadi opsi yang semakin relevan. Instrumen seperti investasi sukuk, investasi saham dan securities crowdfunding kini tumbuh menjadi alternatif yang menjanjikan, khususnya untuk mendekatkan akses modal pada UKM dan pelaku usaha daerah.
Tidak hanya memberi dampak ekonomi, investasi halal juga membangun kepercayaan berbasis prinsip keadilan dan transparansi. Platform seperti LBS Urun Dana bahkan sudah mulai memperluas jangkauan bagi investor retail yang ingin turut serta menanamkan modal secara halal dan produktif.
Strategi Lanjutan Setelah Realisasi Investasi Indonesia
Pertumbuhan angka realisasi investasi memang patut diapresiasi. Tapi seperti disampaikan banyak pengamat, keberhasilan sesungguhnya terletak pada pemerataan dampak.
Artinya:
1. Investasi harus menjangkau sektor padat karya dan UMKM.
2. Perluasan skema investasi halal bisa mendorong inklusi modal yang berkelanjutan.
3. Pemerintah daerah perlu terus mendorong pemberdayaan dan perlindungan pelaku usaha kecil.
Langkah Nyata Investasi Halal Bersama LBS Urun Dana
Realisasi investasi bukan sekadar angka triliunan. Ia harus bermakna, menyentuh sektor riil, menciptakan kerja nyata, dan membuka akses modal yang adil bagi semua. Investasi halal dan platform seperti securities crowdfunding juga memainkan peran penting dalam babak baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Terjepit Riba! Ini Penyebab Utang Indonesia Terus Bertambah, Fix Jangan Kaget!
Sejalan dengan itu, LBS Urun Dana sebagai securities crowdfunding yang berpengalaman senantiasa memberikan kesempatan investasi halal melalui sukuk dan saham. Mulai dari Rp500 ribu, Anda bisa mendukung industri di sektor riil yang insya Allah berkah.
Langkah kecil Anda, perubahan besar bagi ekonomi halal Indonesia. Isi KYC sekarang dan mulai investasi hari ini!