artikel
8 Oktober 2025
Ok Gas! 7 Strategi UMKM Melaju Kencang Saat Ekonomi Dunia Lagi Goyang!
Ketegangan global kini menjadi tantangan nyata bagi banyak sektor bisnis. Konflik antarnegara, perang dagang, hingga fluktuasi nilai tukar membuat rantai pasok dunia semakin tidak stabil. Ekonomi global juga melambat, inflasi tinggi menekan daya beli, dan biaya logistik terus meningkat. Semua ini memberikan efek domino pada pelaku usaha, terutama UMKM yang sangat bergantung pada kestabilan harga dan permintaan pasar.
Namun di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, UMKM Indonesia tetap memiliki peluang besar untuk tumbuh. Kuncinya adalah strategi UMKM yang adaptif, inovatif, dan berorientasi jangka panjang. Lantas, bagaimana cara UMKM tetap kompetitif di tengah guncangan ekonomi global?
1. Mengenali Tantangan Global yang Mengancam
UMKM tidak bisa menghindari dampak ketegangan dunia, tetapi dapat mengantisipasinya dengan memahami perubahan yang terjadi. Menurut Tetty Yuliaty (2020), beberapa tantangan utama yang dihadapi UMKM saat ini antara lain:
a. Kenaikan harga bahan baku akibat pelemahan nilai tukar rupiah.
b. Perlambatan ekonomi global berdampak pada permintaan pasar melemah.
c. Persaingan digital yang semakin ketat di dalam maupun luar negeri.
d. Akses pembiayaan yang masih terbatas dan banyak riba.
Baca juga: Heboh! Pegiat UMKM Padati Yogyakarta, OTW Raih Pendanaan dan Ilmu Bisnis No Riba!
Pengusaha dapat menyusun strategi pengembangan UMKM yang lebih realistis dan terukur, agar mampu bertahan di tengah tekanan global.
2. Menerapkan Strategi Digitalisasi
Digitalisasi adalah fondasi dari strategi UMKM modern. Melalui teknologi, mereka dapat menekan biaya operasional, memperluas pasar, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen. Menurut dari Bowo Pranogyo (2023), yang mengaitkan konteks tantangan di masa pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan:
a. Gunakan e-commerce untuk menjangkau pasar nasional dan global.
b. Kelola inventori dan transaksi melalui aplikasi digital.
c. Bangun reputasi melalui media sosial dengan konten berkualitas.
Transformasi digital tidak selalu mahal. Dengan dukungan pendanaan syariah sebagai dukungan modal usaha maupun modal kerja, UMKM bisa meningkatkan sistem bisnis digital secara bertahap tanpa harus bergantung pada pinjaman berbunga yang berisiko.
3. Diversifikasi Produk dan Pasar
Ketika satu pasar lesu, pasar lain bisa menjadi peluang. Prinsip ini penting dalam strategi pengembangan UMKM di tengah ketegangan global. UMKM perlu berani melakukan diversifikasi, baik dari segi produk maupun target pasar. Misalnya, jika pasar ekspor menurun, pelaku usaha bisa memperkuat distribusi di dalam negeri begitupun sebaliknya.
Atau jika satu jenis produk kurang laku, ciptakan varian baru yang sesuai tren konsumen. Diversifikasi produk dan inovasi berkelanjutan juga menjadi cara efektif untuk menekan risiko dan menjaga arus kas agar tetap stabil.
4. Membangun Kolaborasi dan Kemitraan
Daya saing tidak hanya ditentukan oleh produk, tetapi juga oleh jaringan yang dimiliki. Dalam situasi global yang tidak menentu, kolaborasi menjadi kunci penting bagi strategi UMKM.
Pegiat UMKM bisa bermitra dengan pemasok lokal, distributor digital, hingga platform pendanaan seperti LBS Urun Dana. Melalui kemitraan ini, UMKM dapat mengakses sumber daya baru, memperluas pasar, dan menguatkan posisi di rantai pasok nasional. Pendekatan kolaboratif juga membantu menciptakan sinergi yang menguntungkan tanpa perlu mengorbankan prinsip syariah.
5. Mengandalkan Pendanaan Syariah untuk Ketahanan Finansial
Banyak UMKM sulit bertahan karena masalah modal. Dalam situasi global yang tidak stabil, mengambil pinjaman berbunga justru dapat menjadi beban tambahan bagi pengusaha. Di sinilah pendanaan syariah menawarkan solusi yang lebih aman dan berkah.
Melalui sistem bagi hasil yang adil, pegiat UMKM dapat memperoleh modal tanpa riba. Pendanaan syariah membantu pengusaha menghindari utang riba yang dapat menjerat cashflow usaha, sekaligus menjaga keberkahan bisnis.
Baca juga: Oalah! Ini 7 Tantangan dan Solusi UMKM Sulit Melejit, Rahasianya Ada Disini!
Platform securities crowdfunding seperti LBS Urun Dana memungkinkan pengusaha memperoleh investasi langsung dari masyarakat dengan mekanisme yang transparan dan diawasi OJK. Pendanaan syariah tidak hanya memberikan ketenangan finansial, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan investor dan konsumen terhadap nilai-nilai halal dan keberlanjutan.
6. Belajar dari UMKM Tangguh
Banyak contoh pelaku UMKM yang mampu bertahan bahkan tumbuh di tengah tekanan global. Frutta Gelato, penerbit di LBS Urun Dana, tetap ekspansi meski biaya bahan baku naik karena fokus pada inovasi rasa dan efisiensi distribusi.
Makacha Bakery memanfaatkan pendanaan syariah untuk membangun sistem operasional dan cabang. Keduanya menunjukkan bahwa daya saing bukan hanya soal ukuran modal, tetapi juga tentang strategi UMKM yang visioner dan berlandaskan nilai.
7. Menjaga Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan
Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, hubungan antara bisnis dan pelanggan menjadi semakin penting. Kepercayaan adalah modal utama.
Pelaku UMKM dapat menerapkan prinsip Customer Relationship Marketing (CRM) dengan menanyakan umpan balik secara rutin, menjaga kualitas pelayanan, dan memberikan solusi nyata terhadap kebutuhan pelanggan.
Pelanggan yang merasa dihargai akan menjadi bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang. Di sinilah nilai kejujuran dan keberkahan yang ditanamkan oleh sistem pendanaan syariah menjadi keunggulan tersendiri.
Fast Track Funding: Rp10 Miliar dalam 10 Hari untuk Bisnis Anda
Setiap pengusaha punya impian yang sama: bisnisnya tumbuh cepat, tapi tetap halal dan tenang. Kini, impian itu bisa jadi nyata melalui program Fast Track Funding dari LBS Urun Dana, pendanaan syariah yang membantu Anda berkembang tanpa riba dan tanpa ribet.
Di sini, kecepatan bertemu keberkahan. Anda bisa mendapatkan pendanaan hingga Rp10 miliar hanya dalam waktu ±10 hari kerja, dengan proses yang efisien, transparan, dan sepenuhnya diawasi OJK.
Program FAST (Funding Acceleration Syariah Track) hadir bagi pengusaha yang ingin naik kelas dengan cara yang benar. Melalui sistem bagi hasil yang adil, Anda dapat memperkuat bisnis dengan pendanaan syariah bebas riba mulai dari Rp300 juta hingga Rp10 miliar. Program ini terbuka bagi Anda yang siap mengembangkan bisnis dengan nilai keberkahan:
a. Bidang usaha halal
b. Kebutuhan dana minimal Rp300 juta
c. Omzet tahunan minimal Rp2,5 miliar
d. Berbadan hukum PT atau CV
e. Bisnis telah berjalan minimal 2 tahun
f. Memiliki laporan keuangan sederhana (akan dibimbing jika belum ada)
g.Menyediakan RAB, SPK, atau PO yang jelas
Baca juga: Makjleb! 4 Pengaruh Rupiah Melemah Bagi UMKM, Harga Naik Konsumen Nyungsep!
Jadikan usaha Anda cuan melesat dan berkah. Ajukan pendanaan sekarang melalui LBS Urun Dana, dan wujudkan bisnis yang tumbuh halal, berdaya saing, dan berkelanjutan tahun depan.