artikel

calendar_today

2 Mei 2024

Penyebab Rupiah Melemah

Dalam beberapa bulan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penurunan yang signifikan. Kejadian ini tidak hanya mempengaruhi pasar keuangan, tetapi juga berbagai aspek ekonomi makro dan mikro di Indonesia. Penting bagi para pelaku ekonomi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi ini agar dapat mengambil langkah-langkah strategis yang tepat.

Rupiah Melemah: Gambaran Umum

Data dan Tren Terkini Sejak awal tahun, rupiah telah kehilangan nilai sekitar 7% terhadap dolar AS. Grafik nilai tukar menunjukkan penurunan yang tajam selama beberapa minggu terakhir, dipicu oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang akan dijelaskan lebih lanjut.

Dampak Ekonomi Pelemahan rupiah memiliki beberapa dampak langsung terhadap ekonomi Indonesia:

  • Impor menjadi lebih mahal: Ini berdampak pada biaya bahan baku dan barang konsumsi yang diimpor, yang dapat menyebabkan kenaikan harga produk di pasar lokal.
  • Inflasi: Kenaikan harga impor bisa menyebabkan inflasi, yang merugikan daya beli masyarakat.
  • Utang Luar Negeri: Perusahaan yang memiliki utang dalam dolar AS akan menghadapi beban pembayaran yang lebih berat karena harus menukar lebih banyak rupiah untuk mendapatkan dolar yang sama.

Penyebab Rupiah Melemah

Faktor Eksternal

  • Kebijakan Moneter AS: Kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) cenderung menguatkan dolar AS, yang secara langsung mempengaruhi nilai tukar rupiah.
  • Krisis Ekonomi Global: Misalnya, ketidakstabilan di Eropa atau perang dagang AS-China dapat menyebabkan investor mengalihkan investasi mereka ke aset yang dianggap lebih aman, seperti dolar AS, yang menekan mata uang negara berkembang.

Faktor Internal

  • Inflasi: Tingkat inflasi yang tinggi dapat melemahkan kepercayaan pada mata uang lokal.
  • Defisit Anggaran: Jika pemerintah menghabiskan lebih dari yang dihasilkan, dapat menambah tekanan pada rupiah.
  • Kebijakan Moneter Bank Indonesia: Respon terhadap kondisi makroekonomi melalui suku bunga dan intervensi di pasar valuta asing juga berperan penting.
  • Isu Politik: Ketidakpastian politik bisa menyebabkan investor asing menarik investasi mereka, yang mempengaruhi nilai tukar.

Penutup

Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Untuk meminimalisir dampak negatif ini, penting bagi stakeholders untuk mengimplementasikan strategi hedging, diversifikasi aset, dan kebijakan moneter yang responsif. Mengatasi pelemahan rupiah memerlukan upaya bersama dari pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta untuk memastikan stabilitas ekonomi jangka panjang.

search

Informasi Terbaru

Ingin Berinvestasi di LBS Urun Dana?

Temukan peluang investasi pada bisnis-bisnis murni syariah hanya di LBS Urun Dana

Investasi Sekarang

Copyright 2024. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.