artikel
9 Desember 2025
Terharu! Kisah Khabbab bin Al-Arat, Sahabat yang Teguh Meski Dihujani Siksaan
Kisah hidup Khabbab bin Al-Arat merupakan salah satu kisah paling menginspirasi dalam sejarah Islam. Sebagai seorang sahabat Nabi ﷺ, Khabbab menunjukkan keteguhan luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan tantangan, serta keberanian untuk mengungkapkan keyakinannya meskipun harus menghadapi siksaan berat. Berikut adalah perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan dan pengorbanan.
Asal Usul dan Awal Kehidupan
Khabbab bin Al-Arat lahir sekitar 590 M di Najd, sebuah wilayah yang terletak di Jazirah Arab. Ia berasal dari suku Bani Tamim. Sejak muda, Khabbab mengalami peristiwa yang mengubah hidupnya. Ketika suku lain menyerang wilayah tempat ia tinggal, mereka merampas ternak dan menangkap anak-anak serta wanita. Khabbab sendiri dijual sebagai budak dan berakhir di pasar budak Makkah.
Ia dibeli oleh seorang wanita dari suku Khuza’a bernama Ummu Anmaar. Di bawah kepemilikan Ummu Anmaar, Khabbab bekerja di bengkel pedang dan segera menunjukkan bakat luar biasa. Dalam waktu singkat, ia menjadi ahli pandai besi, meskipun ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya dan mulai mencari kebenaran.
Perjalanan Memeluk Islam
Saat mendengar tentang ajaran Nabi Muhammad ﷺ yang menentang penindasan dan ketidakadilan, Khabbab merasa tergerak. Ajaran Islam yang membawa harapan untuk mengakhiri ketidakadilan sangat menggugah hatinya. Tanpa ragu, ia memutuskan untuk memeluk Islam. Khabbab adalah salah satu sepuluh orang pertama yang mengikrarkan diri sebagai Muslim.
Keputusan ini membawa Khabbab pada ujian berat dari majikannya, Ummu Anmaar, yang sangat marah begitu mengetahui keislamannya. Khabbab dipukul, disiksa dengan besi panas, dan diperlakukan dengan sangat kejam. Namun, meskipun mengalami siksaan yang sangat berat, Khabbab tidak pernah mundur dari keyakinannya. Ia tetap teguh memegang iman dan berani mengungkapkan keyakinannya di depan para pemuka Quraisy.
Kebebasan dan Akhir Kehidupan
Setelah penderitaan panjang yang dialaminya, Khabbab akhirnya mendapatkan kesempatan untuk hijrah ke Madinah bersama umat Islam lainnya. Di Madinah, Khabbab menemukan ketenangan dan kebebasan yang selama ini ia dambakan. Di sana, ia berjuang bersama Nabi ﷺ, ikut serta dalam perang Badar dan Uhud, serta merasakan kemenangan besar yang membawa Islam maju pesat.
Baca juga: Totalitas! Kisah Anas bin Malik, Pelayan Rasulullah ﷺ Pembawa Cahaya Umat
Khabbab hidup di Madinah di bawah kepemimpinan para Khulafaur Rasyidin, di mana ia kemudian mendapatkan kekayaan yang tak pernah ia impikan sebelumnya. Meskipun hidup dalam kemakmuran, Khabbab tidak tergoda oleh harta dan tetap memilih untuk membagikan kekayaannya kepada yang membutuhkan. Bahkan, ia merasa khawatir bahwa kekayaannya ini akan mengurangi pahala yang seharusnya ia dapatkan di akhirat.
Khabbab wafat pada usia 37 tahun pada tahun 37 H (657 M). Sebelum wafat, ia menyaksikan perkembangan pesat Islam dan merasa puas melihat kekuatan Islam yang telah mengubah dunia. Saat wafat, Khalifah Ali bin Abi Talib Radhiyallahu Anhu mengungkapkan penghormatan besar kepada Khabbab dengan mengatakan bahwa beliau Islam dengan sepenuh hati, hidup sebagai seorang mujahid, dan Allah ﷻ tidak akan menahan pahala orang yang berbuat baik."
Pelajaran dari Kisah Khabbab bin Al-Arat
Kisah hidup Khabbab bin Al-Arat mengajarkan kita banyak hal, di antaranya:
a. Keteguhan dalam Iman: Meskipun menghadapi ujian berat, Khabbab tetap teguh memegang keyakinannya dan tidak mundur dari jalan Allah ﷻ.
b. Keberanian untuk Berbicara Kebenaran: Khabbab berani mengungkapkan keislamannya, meskipun harus menghadapi siksaan yang sangat brutal.
c. Zuhud dan Kesederhanaan: Meski hidup dalam kemakmuran setelah hijrah, Khabbab tetap menjaga kesederhanaan dan lebih memilih untuk membagikan kekayaannya kepada orang yang membutuhkan.
d. Pengorbanan untuk Kebenaran: Keberanian Khabbab untuk berjuang demi kebenaran dan menegakkan prinsip Islam adalah pelajaran berharga tentang pengorbanan yang seharusnya kita teladani.
Baca juga: Bergetar! Risalah Zaid Bin Tsabit, Sang Penulis Wahyu & Pengumpul Mushaf Al Quran
Kisah Khabbab bin Al-Arat adalah contoh keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup. Seperti Khabbab, kita semua diingatkan bahwa penderitaan duniawi bukanlah akhir dari segalanya. Keberanian dan keimanan yang teguh akan membawa kita menuju kemenangan sejati di akhirat.






