berita
3 Juli 2025
Auto Panik! Proyeksi Ekonomi Indonesia Meleset, Penyebabnya Bikin Kaget!
Pada awal Juli 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menyampaikan proyeksi terbaru terkait Ekonomi Indonesia dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI. Di tengah harapan besar terhadap pertumbuhan pasca pandemi dan tantangan global yang terus membayangi, pemerintah justru harus kembali menghadapi kenyataan yang tak sesuai ekspektasi.
Dalam paparannya, Sri Mulyani menyebut bahwa proyeksi ekonomi Indonesia 2025 kemungkinan besar tidak akan mencapai target yang ditetapkan dalam APBN. Sebagaimana dikutip dari CNBC pada Kamis (3/7/2025), pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan berada di kisaran 4,8% hingga 5,0%, jauh di bawah target optimis sebesar 5,2%. Angka ini kembali mempertegas tantangan fundamental yang selama ini menghantui perencanaan ekonomi nasional.
Kegagalan yang Terulang: Apa yang Salah?
Data Kementerian Keuangan menunjukkan, sepanjang 2014 hingga 2024, sebagian besar proyeksi ekonomi ekonomi Indonesia 2025 dalam APBN gagal diwujudkan. Mulai dari asumsi pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, hingga lifting minyak, semuanya lebih sering meleset daripada tepat sasaran. Yang mencengangkan, selama satu dekade, hanya satu kali target pertumbuhan ekonomi benar-benar tercapai yaitu pada tahun 2022.
Baca juga: Chill Aja! Angka Inflasi Indonesia Cuma 0,19%, Ekonomi Aman Terkendali!
Situasi ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah target yang ditetapkan terlalu ambisius, atau memang kemampuan fiskal dan moneter kita belum cukup adaptif terhadap dinamika global?
Rupiah dan Tekanan Global: Kombinasi yang Sulit Dielakkan
Tak hanya pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah pun kembali menjadi sorotan. Sejak 2014, realisasi nilai tukar lebih lemah dari asumsi di sebagian besar tahun, termasuk 2015, 2018, 2020, hingga 2024. Ketergantungan terhadap faktor eksternal seperti tren suku bunga global, ketegangan geopolitik, hingga perang dagang menjadikan posisi rupiah rentan terhadap tekanan dari luar.
Tahun ini, nilai tukar rupiah diproyeksikan kembali melemah akibat ketegangan yang meningkat, termasuk perang dagang berkepanjangan dan konflik antara Israel dan Iran. Ini memberi sinyal bahwa kebijakan ekonomi nasional harus lebih fleksibel dan adaptif, serta berani melakukan evaluasi atas metode perencanaan yang digunakan selama ini.
Saatnya Beralih Investasi dan Pendanaan Syariah
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan lemahnya daya tahan terhadap gejolak global, masyarakat membutuhkan alternatif investasi dan pendanaan yang lebih stabil, etis, dan berlandaskan nilai keadilan. Di sinilah investasi syariah dan pendanaan syariah hadir sebagai solusi yang relevan dan terpercaya.
Securities crowdfunding membuka akses yang lebih luas bagi publik untuk terlibat langsung dalam pertumbuhan ekonomi tanpa riba, tanpa spekulasi berlebihan, dan dengan prinsip keadilan yang kuat. Tidak hanya aman secara prinsip, investasi syariah juga terbukti semakin diminati karena mengedepankan nilai keberkahan dan dampak sosial.
Baca juga: Manufaktur RI Ambyar, Lowongan Kerja Menyusut Ekonomi Jadi Gemetar!
Ingin tetap tumbuh di tengah ekonomi yang fluktuatif? Saatnya memulai perjalanan investasi dan pendanaan yang halal, berkelanjutan, dan berdampak nyata. Temukan beragam peluang proyek potensial melalui LBS Urun Dana dan perluas portofolio Anda dengan cara yang berkah. Investasi sekarang!