investasi
30 Desember 2025
Ashiap! 7 Jenis Investasi Demi Raih Passive Income Berlimpah Sambil Rebahan!
Bagi investor, passive income bukan sekadar tambahan penghasilan, melainkan strategi untuk menjaga konsistensi hasil investasi di tengah fluktuasi pasar. Ketika kondisi ekonomi bergerak dinamis, memiliki aliran pendapatan pasif dari investasi membantu mengurangi ketergantungan pada satu sumber keuntungan saja.
Saat ini, peluang membangun passive income modal kecil semakin terbuka berkat hadirnya berbagai instrumen investasi yang legal dan mudah diakses. Dengan pemilihan instrumen yang tepat, investor dapat memahami cara mendapatkan passive income dari investasi secara bertahap tanpa harus terlibat aktif dalam pengelolaan sehari-hari.
Artikel ini akan mengulas pendekatan praktis membangun passive income melalui instrumen investasi yang realistis, aman, dan relevan bagi investor di Indonesia.
Apa Itu Passive Income?
Passive income adalah strategi investasi yang bertujuan menghasilkan imbal hasil secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif yang minimal. Menurut Investopedia, pendekatan ini menekankan efisiensi jangka panjang, termasuk minimnya biaya transaksi dan aktivitas jual beli, sehingga cocok bagi investor yang berorientasi pada stabilitas hasil.
Sementara itu, The Knowledge Academy mendefinisikan passive income sebagai pendapatan yang tetap mengalir setelah fondasi awal dibangun, tanpa perlu keterlibatan harian. Berbeda dengan penghasilan aktif, passive income memungkinkan investor tetap memperoleh hasil meski tidak terlibat langsung dalam aktivitas operasional.
Intinya, passive income membutuhkan komitmen awal berupa modal atau perencanaan, namun setelah berjalan, investor berpeluang mendapatkan arus pendapatan yang konsisten dalam jangka panjang. Inilah yang menjadikan passive income relevan bagi investor yang ingin membangun pendapatan berkelanjutan tanpa harus terus memantau aktivitas investasi setiap hari.
Baca juga: Satset! Auto Paham Ekuitas, Jurus Bongkar Nilai Perusahaan Sebelum Investasi
Keuntungan dan Risiko Passive Income dari Investasi
Passive income menjadi salah satu strategi keuangan yang banyak dipertimbangkan investor untuk membangun kestabilan jangka panjang. Berikut beberapa keuntungan dan risiko yang bisa diperoleh dari passive income.
Keuntungan Passive Income
1. Stabilitas dan keamanan finansial
Passive income memberikan aliran pendapatan yang relatif konsisten. Pendapatan ini dapat digunakan untuk menutup kebutuhan rutin, membangun dana darurat, melunasi kewajiban, hingga memperkuat portofolio investasi. Dengan sumber pendapatan tambahan, tekanan finansial dapat berkurang.
2. Fleksibilitas waktu dan aktivitas
Berbeda dengan penghasilan aktif, cara mendapatkan passive income metode ini tidak menuntut keterlibatan harian secara penuh. Hal ini memberi fleksibilitas bagi investor untuk mengatur waktu, mengejar aktivitas lain, atau fokus pada pengembangan aset dan strategi investasi.
3. Diversifikasi sumber pendapatan
Memiliki lebih dari satu sumber passive income membantu mengurangi ketergantungan pada satu jenis penghasilan. Diversifikasi ini penting untuk meredam dampak fluktuasi ekonomi atau penurunan kinerja pada sektor tertentu.
4. Peluang kebebasan finansial lebih awal
Dengan pengelolaan yang konsisten, passive income dapat membuka peluang mencapai kebebasan finansial lebih cepat. Investor tidak sepenuhnya bergantung pada penghasilan aktif untuk memenuhi kebutuhan hidup jangka panjang.
5. Ruang untuk pengembangan diri dan peluang baru
Pendapatan pasif memberi ruang bagi investor untuk meningkatkan kapasitas diri, mempelajari peluang investasi lain, atau mengembangkan usaha baru tanpa tekanan finansial yang berlebihan.
Risiko Passive Income
1. Kebutuhan modal dan waktu di tahap awal
Sebagian besar sumber passive income membutuhkan komitmen awal, baik berupa modal, waktu, maupun perencanaan. Hasilnya tidak selalu langsung terlihat dalam jangka pendek.
2. Risiko pasar dan ketidakpastian
Instrumen passive income tetap terpapar risiko, seperti fluktuasi pasar, perubahan regulasi, atau penurunan kinerja aset. Tanpa strategi dan pengelolaan yang baik, potensi kerugian tetap ada.
Baca juga: Menyala! 5 Sektor Investasi 2026 yang Diprediksi Banjir Cuan!
3. Kebutuhan pengelolaan berkelanjutan
Tidak semua passive income benar-benar berjalan tanpa pengawasan. Beberapa aset tetap membutuhkan pemantauan dan pengelolaan agar pendapatan tetap stabil.
4. Risiko ketergantungan pada satu sumber
Mengandalkan satu sumber passive income saja meningkatkan risiko. Jika sumber tersebut terganggu, kondisi keuangan bisa ikut tertekan.
7 Investasi untuk Tingkatkan Passive Income
Bagi investor yang ingin membangun passive income secara berkelanjutan, pemilihan instrumen harus mempertimbangkan aspek imbal hasil, risiko, serta kesesuaian dengan prinsip syariah. Berikut beberapa opsi passive income yang umum digunakan dan relatif relevan di Indonesia.
1. Reksadana Syariah
Reksadana syariah mengelola dana investor pada instrumen yang telah disaring sesuai prinsip syariah, seperti saham syariah, sukuk, dan pasar uang syariah. Cocok bagi investor yang ingin pendapatan pasif dengan pengelolaan profesional.
Karakter utama:
a. Dikelola manajer investasi
b. Modal relatif fleksibel
c. Cocok untuk investor yang menginginkan kemudahan
2. Sewa Properti
Pendapatan dari sewa properti termasuk salah satu bentuk passive income berbasis aset riil. Selama akad sewa dilakukan secara jelas dan adil, instrumen ini selaras dengan prinsip muamalah.
Karakter utama:
a. Arus kas rutin dari sewa
b. Nilai aset berpotensi naik
c. Membutuhkan modal awal dan perawatan
3. Sukuk Ritel
Sukuk ritel adalah surat berharga syariah negara yang memberikan imbal hasil rutin dan dijamin pemerintah. Instrumen ini banyak dipilih investor yang mengutamakan stabilitas.
Karakter utama:
a. Berbasis akad syariah
b. Imbal hasil relatif stabil
c. Risiko sangat rendah
4. Saham Syariah
Saham syariah berasal dari perusahaan yang aktivitas usahanya sesuai prinsip syariah. Passive income dapat diperoleh melalui dividen, sementara potensi pertumbuhan datang dari kenaikan harga saham.
Karakter utama:
a. Potensi imbal hasil jangka panjang
b. Cocok untuk investor dengan horizon menengah–panjang
c. Fluktuasi harga tetap perlu diperhatikan
5. Franchise F&B
Franchise makanan dan minuman dapat menjadi sumber passive income jika dikelola dengan skema bagi hasil yang jelas. Investor tidak terlibat langsung dalam operasional harian, tetapi tetap memperoleh bagian keuntungan.
Baca juga: Siap Grak! 7 Cara Evaluasi Investasi Akhir Tahun Demi 2026 Fly to the Moon
Karakter utama:
a. Berbasis usaha riil
b. Pendapatan tergantung kinerja outlet
c. Perlu seleksi brand dan akad kerja sama yang transparan
6. Sewa Kendaraan
Sewa kendaraan untuk operasional bisnis, logistik, atau transportasi dapat menjadi passive income berbasis aset. Skema ini selaras dengan prinsip ijarah selama akadnya jelas.
Karakter utama:
a. Arus kas berkala
b. Permintaan relatif stabil di sektor tertentu
c. Membutuhkan perawatan aset
7. Investasi di Securities Crowdfunding
Pendanaan ke proyek atau usaha produktif melalui skema securities crowdfunding adalah solusi passive income yang semakin berkembang. Investor memperoleh imbal hasil dari kinerja usaha, bukan bunga.
Karakter utama:
a. Berbasis aset dan aktivitas usaha nyata
b. Selaras dengan prinsip transparansi dan amanah
c. Cocok untuk investor yang ingin mendukung sektor produktif
Dengan memahami karakter setiap instrumen, investor dapat menyusun strategi passive income yang lebih tenang, terukur, dan sesuai tujuan keuangan jangka panjang.
Bangun Passive Income Produktif Mulai 500 Ribuan
Passive income tidak cukup dipahami, tapi perlu dijalankan dengan strategi yang tepat. Dengan memilih instrumen yang transparan dan berbasis usaha riil, Anda bisa membangun passive income secara lebih terukur dan berkelanjutan.
LBS Urun Dana hadir sebagai platform securities crowdfunding yang amanah, membuka akses investasi produktif mulai dari 500 ribuan. Seluruh proses dijalankan secara transparan di bawah bimbingan Founder LBS Urun Dana dan Pakar Fikih Muamalah Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA.
Saatnya mengubah rencana menjadi aksi. Bangun passive income Anda sekarang bersama LBS Urun Dana, mulai disini!






