investasi
13 Oktober 2025
Mantul! 5 Cara Diversifikasi Bikin Portofolio Anda Makin Tahan Banting!
Harga emas kembali menjadi sorotan. Setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di awal pekan, harga emas Antam pada Jumat (10/10/2025), berada di level Rp2.294.000 per gram, turun Rp9.000 dari hari sebelumnya.
Koreksi harga emas hari ini terjadi setelah dua hari berturut-turut mencatat kenaikan Rp19.000 per gram. Lonjakan cepat tersebut membuat banyak orang tergoda ikut membeli emas tanpa memahami faktor di balik pergerakan harganya.
Kenaikan harga emas didorong oleh pasokan global yang terbatas di tengah permintaan tinggi. Namun, sebagian besar pembelian yang terjadi di pasar ritel belakangan ini juga disebabkan oleh efek FOMO (fear of missing out) rasa takut tertinggal momentum ketika harga naik.
Waspadai FOMO Investasi Emas
Fenomena ikut-ikutan membeli aset emas karena takut ketinggalan bukan hal baru. Namun, FOMO justru sering membuat investor salah langkah. Hal ini disorot langsung oleh Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, yang mengingatkan anak muda agar lebih memahami instrumen investasi sebelum terjun.
“Jadi kalau mau berinvestasi ya, di instrumen apapun, pelajari instrumen itu apa. Jangan ikut-ikutan orang, jangan FOMO apa, fear of missing out,” kata Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kamehameha! 5 Jurus Fiskal Ala Menkeu Purbaya, Bikin Penunggak Pajak Auto Kicep!
“Kalau mereka mau sukses dalam berinvestasi, pelajari dulu instrumennya apa. Mereka pasti berhasil,” tegasnya.
Pesan ini relevan dengan kondisi saat ini. Emas memang dianggap aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi, tapi bukan berarti tanpa risiko. Harga emas bisa berfluktuasi tajam dalam waktu singkat, tergantung pada kurs dolar AS, situasi geopolitik, dan permintaan global.
Diversifikasi Jadi Kunci
Kenaikan harga emas yang cepat seharusnya menjadi pengingat pentingnya diversifikasi investasi. Mengalokasikan seluruh dana ke satu aset membuat portofolio rentan terhadap gejolak pasar. Diversifikasi memungkinkan investor menyeimbangkan risiko dengan mengkombinasikan berbagai instrumen seperti emas, sukuk, saham syariah, atau proyek riil.
Langkah ini sejalan dengan prinsip investasi syariah yang menekankan keseimbangan, kehati-hatian, dan kebermanfaatan. Dengan pendekatan ini, investor dapat menjaga nilai aset tanpa harus terburu-buru mengikuti tren jangka pendek.
Diversifikasi Investasi Jadi Kunci
Kenaikan harga emas yang cepat seharusnya menjadi pengingat bahwa dalam dunia investasi, tidak ada aset yang selalu naik. Karena itu, prinsip diversifikasi menjadi hal penting untuk menjaga kestabilan portofolio. Berikut beberapa alasan mengapa diversifikasi tidak bisa diabaikan:
1. Mengurangi Risiko Gejolak Pasar
Menaruh seluruh dana di satu aset membuat portofolio mudah terpengaruh ketika harga turun. Dengan diversifikasi, kerugian di satu instrumen bisa diimbangi oleh potensi keuntungan dari instrumen lain.
2. Menjaga Keseimbangan Nilai Aset
Setiap instrumen punya karakteristik berbeda. Emas berfungsi sebagai pelindung nilai (safe haven), sementara sukuk memberi imbal hasil stabil dari proyek nyata. Kombinasinya menciptakan portofolio yang lebih seimbang.
3. Membuka Akses ke Peluang Baru
Diversifikasi memungkinkan investor berpartisipasi dalam berbagai sektor produktif dari proyek telekomunikasi, properti, hingga usaha halal yang berkembang melalui securities crowdfunding.
4. Sejalan dengan Prinsip Syariah
Dalam investasi syariah, keseimbangan dan kehati-hatian merupakan nilai utama. Diversifikasi mencerminkan prinsip tawazun (keseimbangan) dan ikhtiyath (kehati-hatian) agar harta tumbuh dengan cara yang berkah dan terukur.
Baca juga: Catet! 7 Makna “Jangan Taruh Semua Telur di Satu Keranjang”, Harta Tumbuh Berkah!
5. Mencegah Keputusan FOMO
Dengan portofolio yang beragam, investor tidak mudah tergoda ikut-ikutan ketika satu aset sedang naik. Strategi ini membantu menjaga disiplin dan fokus pada tujuan jangka panjang, bukan tren sesaat.
Diversifikasi bukan sekadar strategi, tapi bentuk kesadaran untuk mengelola risiko secara cerdas dan halal. Mulailah menata portofolio yang lebih seimbang dengan cara sederhana: investasi halal di LBS Urun Dana mulai dari Rp500 ribu transparan, dan mendukung proyek riil yang bermanfaat bagi banyak orang. Investasi sekarang!