investasi

calendar_today

5 Oktober 2025

Wuih Keren! Jurus Sakti Analisa Bisnis Emiten, Investasi Cerdas Bebas Galau!

Setiap emiten harus menjunjung asas transparansi, dan cara paling nyata adalah dengan merilis laporan keuangan. Dokumen ini bukan sekadar angka, tetapi cermin pertumbuhan usaha. Dari sini investor bisa menilai bagaimana pendapatan perusahaan bergerak dan apakah bisnis tersebut layak didanai.

Mengapa Pertumbuhan Pendapatan Penting?

Bagi investor, kinerja pendapatan adalah indikator awal dari kesehatan emiten. Analisis laporan keuangan selalu dimulai dengan memeriksa tren pendapatan dari periode ke periode. Jika angka pendapatan naik konsisten, itu sinyal bahwa perusahaan mampu memperluas pasar, menjaga loyalitas konsumen, dan mencetak profitabilitas jangka panjang.

Sebaliknya, jika pendapatan stagnan atau menurun, investor harus lebih cermat membaca contoh analisis laporan keuangan lainnya seperti margin laba, utang, hingga arus kas, agar tidak salah langkah dalam menanamkan modal.

Cara Cek Pertumbuhan Pendapatan dalam Laporan Keuangan

Pertumbuhan pendapatan adalah salah satu sinyal paling jelas untuk menilai apakah suatu emiten sedang berkembang sehat atau justru stagnan. Dalam analisis laporan keuangan, ada beberapa indikator yang bisa digunakan investor untuk membaca pola pendapatan emiten saham maupun sukuk. 

1. Perbandingan Year-on-Year (YoY)

Perbandingan YoY dilakukan dengan melihat pendapatan pada periode tertentu, misalnya kuartal atau tahunan, lalu dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Jika angka pendapatan menunjukkan peningkatan signifikan, hal itu menjadi tanda bahwa perusahaan mampu menjaga pertumbuhan bisnis secara konsisten. Sebaliknya sebagaiman dikutip dari Asosiasi Emiten Indonesia, jika pendapatan turun, investor harus mencari tahu penyebabnya, apakah karena faktor musiman, kompetisi, atau penurunan daya beli konsumen? 

2. Trend Kuartalan (Quarter-to-Quarter)

Selain perbandingan tahunan, penting juga meninjau pertumbuhan pendapatan dari kuartal ke kuartal. Indikator ini membantu investor mengetahui apakah bisnis benar-benar stabil atau hanya naik pada momen tertentu saja. Misalnya, emiten di sektor makanan mungkin mengalami lonjakan pendapatan saat Ramadhan, tetapi menurun di kuartal lain. Dengan membaca tren ini, investor bisa menilai konsistensi dan memperkirakan performa di masa depan.

Baca juga: Cek Ricek! Cara Analisis Rasio Profitabilitas, Cuan Nempel Anti Prank!

3. Kontribusi Produk atau Jasa

Pertumbuhan pendapatan sebaiknya tidak hanya bertumpu pada satu produk atau layanan. Jika kenaikan pendapatan emiten hanya berasal dari satu lini usaha, resikonya akan lebih tinggi jika produk tersebut gagal di pasar. Oleh karena itu, investor perlu melihat apakah pendapatan perusahaan berasal dari beberapa sumber yang beragam. Diversifikasi pendapatan membuat bisnis lebih tahan terhadap guncangan eksternal dan memberi peluang ekspansi yang lebih besar.

4. Kualitas Pertumbuhan Pendapatan

Pertumbuhan pendapatan yang baik tidak hanya dilihat dari besarannya, tetapi juga kualitasnya. Jika pendapatan meningkat, namun arus kas dari aktivitas operasi justru negatif, maka investor harus berhati-hati. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa kenaikan pendapatan hanya bersifat “di atas kertas”, misalnya dari penjualan kredit yang belum tentu tertagih. Pertumbuhan yang sehat adalah ketika pendapatan naik sejalan dengan laba bersih dan arus kas operasi yang tetap positif.

Contoh analisis laporan keuangan yang mendalam akan membantu menghindari keputusan investasi yang keliru, sekaligus memberi keyakinan bahwa modal yang ditanamkan berada pada bisnis yang benar-benar berkembang.

Contoh Analisis Laporan Keuangan Emiten 

Misalnya, emiten sukuk di LBS Urun Dana mencatat pendapatan naik 30% YoY dengan dukungan ekspansi outlet baru. Laba bersih ikut meningkat, ROE mencapai 17%, dan arus kas operasi tetap positif. 

Dari contoh analisis laporan keuangan ini, investor bisa menyimpulkan bahwa emiten tersebut punya prospek cerah. Sebaliknya, jika pendapatan naik tapi arus kas operasi negatif, investor perlu waspada karena pertumbuhan bisa jadi hanya “di atas kertas”.

Baca juga: Tungtung! Duel ROI vs IRR, Kupas Strategi Hitung Cuan Biar Invest Makin Tokcer!

Memahami laporan keuangan berarti memahami arah pertumbuhan emiten. Dengan melakukan analisis laporan keuangan yang fokus pada pertumbuhan pendapatan, investor dapat menilai apakah emiten saham atau sukuk di pasar sekunder securities crowdfunding benar-benar layak didanai.

Transparansi laporan dan konsistensi pendapatan adalah kunci agar investasi syariah Anda aman, halal, dan penuh keberkahan. Kini, Anda bisa ikut serta melalui LBS Urun Dana. Investasi halal bisa dimulai dari hanya Rp500 ribu, dengan proyeksi ROI hingga 20% per tahun. Semua akad jelas, bebas riba, dan ramah kantong. Yuk, investasi di LBS Urun Dana. Sudah banyak yang buktiin, sekarang giliran Anda

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) POJK Nomor 17 tahun 2025 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 75, kami menyatakan bahwa :

  • “OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERHADAP PENERBIT DAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.”
  • “INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.”; dan
  • “PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.”

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2022 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID