investasi
26 November 2025
Chip In! Kenali Pasar Sekunder dan Performa Gacor Emiten Saham di LBS Urun Dana!
Pasar sekunder adalah arena dinamis bagi para investor untuk bertransaksi, membeli dan menjual sekuritas yang telah diperdagangkan sebelumnya. Ini adalah tempat di mana harga saham ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran antar investor, menciptakan peluang keuntungan melalui fluktuasi harga.
Pasar ini memberikan likuiditas tinggi dan fleksibilitas bagi investor untuk mengelola portofolio mereka. Menariknya, LBS Urun Dana akan segera membuka Pasar Sekunder pada Desember 2025, memberi lebih banyak peluang bagi investor untuk bertransaksi saham dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah.
Apa Itu Pasar Sekunder?
Pasar sekunder merupakan tempat di mana investor dapat membeli dan menjual aset keuangan yang sudah diterbitkan sebelumnya. Harga aset di pasar ini ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran antar investor.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pasar sekunder dilakukan melalui bursa yang terstruktur. Namun, dalam skema Securities Crowdfunding (SCF), transaksi pasar sekunder dikelola langsung oleh masing-masing penyelenggara. Sesuai dengan peraturan OJK, saat ini hanya saham yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dengan syarat saham tersebut sudah tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama minimal 12 bulan sebelum dapat diperdagangkan.
Baca juga: Awas Keder! Pahami Pasar Perdana vs Pasar Sekunder Sebelum Mulai Invest!
Pasar sekunder dalam dunia Securities Crowdfunding kini semakin dinamis. Berdasarkan regulasi terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyelenggaraan pasar sekunder kini dapat dilakukan hingga 4 kali dalam setahun, meningkat dari sebelumnya yang hanya 2 kali.
Perubahan ini membuka peluang lebih besar bagi investor untuk melakukan transaksi jual beli dengan frekuensi yang lebih tinggi. Dengan lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi, investor kini bisa lebih mudah mengakses likuiditas dan merespons perubahan kondisi pasar. Ini merupakan kesempatan yang menarik bagi para investor untuk lebih aktif dalam berinvestasi, mengingat pasar sekunder yang semakin sering diadakan memberikan fleksibilitas lebih besar dalam mengelola portofolio mereka.
Keuntungan dan Risiko Pasar Sekunder
Pasar sekunder menawarkan peluang besar bagi investor untuk membeli dan menjual sekuritas, memberikan akses likuiditas dan potensi keuntungan dari fluktuasi harga. Namun, pasar ini juga datang dengan risiko, seperti fluktuasi harga yang tajam, masalah likuiditas, dan pengaruh faktor eksternal. Memahami keuntungan dan risiko ini sangat penting sebelum berinvestasi di pasar sekunder. Berikut adalah beberapa keuntungan dan risiko utama yang perlu Anda ketahui.
Keuntungan Pasar Sekunder
1. Likuiditas yang Tinggi
Di pasar sekunder, investor dapat dengan mudah membeli dan menjual sekuritas yang sudah diperdagangkan sebelumnya. Hal ini memberikan akses cepat ke dana tunai, memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam mengelola investasi.
2. Harga yang Transparan
Harga sekuritas di pasar sekunder mencerminkan nilai pasar yang aktual, memungkinkan investor untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan berbasis data. Investor dapat memantau harga secara real-time dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang nilai investasi mereka.
3. Diversifikasi Portofolio
Pasar sekunder menyediakan berbagai instrumen investasi, memberi peluang bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka. Dengan menyebar risiko, investor dapat mengurangi potensi kerugian sekaligus meningkatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
4. Peluang Keuntungan dari Fluktuasi Harga
Pergerakan harga yang terjadi di pasar sekunder bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Dengan memanfaatkan selisih harga beli dan jual yang menguntungkan, investor dapat meraih potensi keuntungan lebih cepat berkat volatilitas pasar.
5. Akses Informasi yang Terbuka
Investor di pasar sekunder memiliki akses terbuka terhadap informasi pasar dan analisis yang transparan. Ini memudahkan mereka dalam mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana dan berbasis data.
Baca juga: Cekidot! Kupas Saham Syariah, Cara Kerja sampai Contoh Emiten yang Lagi Kinclong!
Risiko Pasar Sekunder
1. Fluktuasi Pasar
Seperti pasar saham pada umumnya, harga sekuritas di pasar sekunder dapat berubah dengan cepat, yang meningkatkan risiko bagi investor. Tanpa analisis yang mendalam, fluktuasi harga ini bisa berpotensi merugikan, terutama jika pasar mengalami penurunan tajam.
2. Risiko Likuiditas
Terkadang, investor mungkin kesulitan untuk menjual aset tertentu di pasar sekunder tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Ini bisa terjadi jika permintaan terhadap sekuritas yang diperdagangkan menurun atau volume transaksi rendah.
3. Pengaruh Faktor Eksternal
Kondisi ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan sentimen pasar dapat mempengaruhi pergerakan harga di pasar sekunder. Faktor-faktor eksternal ini bisa sulit diprediksi dan berdampak besar terhadap nilai investasi.
4. Risiko Kinerja Emiten
Harga sekuritas di pasar sekunder sangat dipengaruhi oleh kinerja emiten yang menerbitkannya. Penurunan profitabilitas atau masalah keuangan pada perusahaan penerbit bisa menyebabkan harga sekuritas turun, berdampak negatif bagi investor.
5. Risiko Perubahan Suku Bunga
Perubahan suku bunga, khususnya kenaikan suku bunga, dapat berpengaruh negatif terhadap harga obligasi atau instrumen pendanaan lainnya di pasar sekunder. Ini berpotensi menyebabkan nilai investasi turun, terutama pada sekuritas berbasis utang.
Pasar Sekunder LBS Urun Dana Segera Dibuka!
LBS Urun Dana segera membuka Pasar Sekunder pada Desember 2025. Ini merupakan momen emas untuk investor untuk membeli dan menjual saham yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi tanpa unsur riba, gharar, dan dzalim. Melalui platform LBS Urun Dana, transaksi di pasar sekunder akan dilakukan secara online, memungkinkan akses yang mudah dan transparan. Berikut adalah kelima saham yang tersedia di Pasar Sekunder LBS Urun Dana beserta performa mereka di pasar musim sebelumnya:
1. PT Kartini Bangun Bangsa (RSIA Annisa Pekanbaru)
RSIA Annisa Pekanbaru telah melayani lebih dari 2.000 pasien, dengan tingkat kelahiran normal yang tinggi. Rumah sakit ini didukung oleh tenaga medis berpengalaman lebih dari 20 tahun, yang telah membantu lebih dari 90% kelahiran secara normal. Saham ini telah menunjukkan performa yang kuat, dengan total transaksi mencapai Rp489.185.325 dan harga penutupan saham naik 179% dari harga penawaran perdana Rp500.000 menjadi Rp1.397.550 pada sesi pasar sebelumnya.
2. PT Bali Internusa Gelatonesia (Frutta Gelato)
Frutta Gelato adalah produsen gelato yang telah mengantongi sertifikat halal MUI dan standar BPOM, menjadikannya sebagai gelato pertama yang bersertifikat halal di Bali. Perusahaan ini terus berkembang dengan permintaan yang tinggi, tercermin dari kenaikan harga saham sebesar 40%, dari harga penawaran perdana Rp100.000 menjadi Rp140.000, dengan total transaksi mencapai Rp129.709.400.
3. PT Dmamam Sehatin Indonesia (Radaza Dmamam)
Radaza Dmamam menghadirkan produk frozen food sehat untuk balita, dengan jaminan kualitas yang telah teruji melalui izin BPOM dan sertifikat halal MUI. Produk ini telah berhasil memenuhi standar WHO dalam pembuatan makanan balita tanpa MSG dan pengawet. Di pasar sekunder sebelumnya saham ini tercatat dengan kenaikan 31%, dari Rp26.000 menjadi Rp34.100, dengan total transaksi mencapai Rp72.614.300.
Baca juga: Kick Off! Spill 5 Kekuatan Saham di Pasar Sekunder, All In atau Zonk?
4. PT Makacha Boga Utama (Makacha Bakery)
Makacha Bakery dikenal dengan roti dan kue bergizi yang telah memperoleh sertifikasi halal MUI dan BPOM, serta semakin memperluas pasar offline di Pekanbaru. Di penutupan pasar sebelumnya Saham Makacha menunjukkan performa luar biasa, dengan kenaikan harga saham sebesar 54%, dari Rp20.000 menjadi Rp30.800, dan total transaksi mencapai Rp107.256.500.
5. PT Sinar Kopi Nusantara (Harvies Coffee)
Harvies Coffee, yang dikenal dengan kopi Gayo berkualitas tinggi, menawarkan pengalaman kopi yang bebas rokok dan tanpa permainan di area kafe. Harvies Coffee juga semakin diminati berkat komitmennya terhadap kualitas. Saham emiten asal Aceh ini tercatat dengan kenaikan sebesar 327%, dari harga penawaran perdana Rp2.500 menjadi Rp10.675, dengan total transaksi mencapai Rp147.927.900.
Dengan pembukaan Pasar Sekunder ini, LBS Urun Dana memberikan lebih banyak kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam investasi halal yang transparan dan insya allah berkah. Pastikan untuk terus mengikuti LBS Urun Dana untuk mendapatkan detail lebih lanjut dan tanggal pembukaan Pasar Sekunder dan cara untuk mendapatkan saham yang diinginkan.






