artikel
22 Desember 2025
Full Daging! Panduan Venture Capital, Cara Kerja dan Untung Rugi Usaha!
Memulai atau mengembangkan bisnis seringkali membutuhkan modal besar. Salah satu opsi yang banyak dipilih adalah venture capital. Ini adalah bentuk pendanaan eksternal di mana investor masuk sebagai mitra, bukan pemberi pinjaman, sehingga perusahaan bisa berkembang tanpa terbebani cicilan.
Selain dana, dukungan ini sering datang dengan pendampingan, akses jaringan, dan kredibilitas, yang membantu bisnis naik kelas lebih cepat. Namun, di balik semua keuntungan, ada juga risiko yang perlu diperhatikan.
Apa itu Venture Capital?
Venture capital adalah bentuk pendanaan bagi startup atau bisnis tahap awal yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Menurut Investopedia, ini adalah bagian dari private equity yang memberi modal kepada perusahaan berisiko tinggi dengan harapan imbal hasil besar. Dana berasal dari investor profesional, lembaga keuangan, hingga bank investasi, biasanya disertai pendampingan manajerial.
Harvard Business Review menekankan bahwa modal ventura mengisi celah pendanaan antara dana awal pendiri dan pembiayaan tradisional yang belum bisa dijangkau startup. Bagi pengusaha, venture capital adalah peluang mempercepat pertumbuhan; bagi investor, ini taruhan pada ide, tim, dan model bisnis yang mampu menghasilkan pengembalian tinggi.
Kenapa Venture Capital Penting untuk Bisnis?
Venture Capital bukan sekadar sumber dana, tetapi mitra yang membantu bisnis tumbuh lebih cepat dan terarah. Perannya tidak hanya terasa saat bisnis butuh modal, tetapi juga ketika perusahaan ingin naik kelas dan bersaing di level yang lebih besar. Berikut ini peran utama Venture Capital dalam mendukung pertumbuhan bisnis:
1. Menyediakan Modal Saat Bank Belum Bisa Masuk
Venture Capital membantu bisnis yang punya potensi besar, tetapi belum memenuhi syarat pembiayaan perbankan. Modal ini memungkinkan pengusaha fokus mengembangkan usaha tanpa terbebani cicilan.
2. Mempercepat Pertumbuhan dan Ekspansi Usaha
Dana dari Venture Capital digunakan untuk memperluas pasar, menambah kapasitas produksi, dan memperkuat operasional agar bisnis tumbuh lebih cepat.
3. Mendukung Inovasi dan Pengembangan Produk
Venture Capital mendorong bisnis untuk berani berinovasi, baik melalui pengembangan teknologi, penyempurnaan produk, maupun penciptaan solusi baru.
4. Memberikan Pendampingan dan Arah Strategis
Selain modal, Venture Capital biasanya terlibat dalam memberikan masukan strategis dan memperbaiki tata kelola bisnis agar lebih profesional.
Baca juga: Cekidot! 10 Kelebihan dan Kekurangan Multifinance yang Menentukan Nasib Bisnis Anda
5. Membuka Akses ke Jaringan dan Peluang Baru
Pengusaha mendapatkan akses ke jaringan investor, mitra bisnis, dan pasar yang lebih luas, sehingga peluang kolaborasi semakin terbuka.
6. Menjadi Jalan Menuju Skala Besar dan IPO
Banyak bisnis yang didanai Venture Capital tumbuh menjadi perusahaan besar, bahkan melantai di bursa saham, sehingga membuka peluang pertumbuhan jangka panjang.
Mekanisme Pendanaan Venture Capital
Secara praktik, Venture Capital tidak bekerja seperti bank yang memberi pinjaman lalu menagih cicilan. VC masuk sebagai partner pertumbuhan. Mereka memilih bisnis dengan potensi besar, ikut mendorong skalanya, lalu keluar saat nilai perusahaan sudah naik signifikan. Sebagaimana dikutip dari Harvard Business Review Berikut alur kerjanya.
1. Seleksi Industri dan Tahap Bisnis
Venture Capital memulai dari memilih sektor yang sedang tumbuh cepat. Fokusnya pada bisnis yang sudah melampaui tahap ide dan mulai masuk fase komersialisasi. Usaha di sektor stagnan, sekuat apapun gagasannya, biasanya sulit menarik VC.
2. Penilaian Model Bisnis dan Tim
Setelah sektor dinilai menarik, VC melihat cara bisnis menghasilkan uang dan siapa orang di baliknya. Yang diuji bukan hanya produknya, tetapi kemampuan tim mengeksekusi peluang pasar saat momentum terbuka.
3. Investasi Berbasis Kepemilikan Saham
Jika dinilai layak, VC masuk melalui penyertaan saham, bukan pinjaman. Dana yang diberikan menjadi modal perusahaan, dan VC resmi menjadi bagian dari pemilik usaha.
4. Dana Dipakai untuk Mempercepat Skala Bisnis
Modal VC diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan, seperti:
a. Meningkatkan kapasitas produksi
b. Memperkuat pemasaran dan penjualan
c. Membangun sistem operasional dan manajemen
d. Menambah aset dan modal kerja
Tujuannya bukan sekadar bertahan, tapi tumbuh lebih cepat dari kompetitor.
5. Keterlibatan Strategis VC
VC umumnya ikut terlibat dalam keputusan penting, mulai dari perekrutan manajemen kunci hingga arah ekspansi. Ini dilakukan agar pertumbuhan tetap agresif, tapi terkontrol.
6. Evaluasi Kinerja dan Pendanaan Bertahap
Pendanaan biasanya tidak diberikan sekaligus. VC menetapkan target tertentu. Jika tercapai, pendanaan lanjutan bisa masuk untuk mendorong ekspansi berikutnya.
Baca juga: Approve! Cara Membuat Proposal Proyek yang Layak Tender dan Pendanaan 10 Miliar
7. Exit sebagai Tujuan Akhir
Cara kerja Venture Capital selalu berakhir pada exit. Saat bisnis sudah cukup besar dan bernilai, VC keluar melalui IPO, akuisisi, atau penjualan saham. Di titik inilah keuntungan direalisasikan dari kenaikan valuasi perusahaan.
Jenis-Jenis Venture Capital
Berikut penjelasan jenis-jenis Venture Capital yang ringkas, to the point, dan relevan dari sudut pandang pengusaha:
1. Seed Capital
Seed capital adalah pendanaan tahap paling awal, bahkan saat bisnis masih berupa ide. Venture capital di tahap ini biasanya membiayai riset pasar, validasi ide, biaya legal, hingga pembuatan prototipe awal. Cocok untuk kamu yang baru mulai tapi ingin membangun fondasi bisnis dengan serius.
2. Startup Capital
Startup capital diberikan ketika bisnis mulai berjalan dan memiliki produk awal. Dana ini digunakan untuk menyempurnakan produk, merekrut tim, menyewa kantor, dan memperluas riset pasar. Di tahap ini, VC menilai potensi pasar dan kesiapan eksekusi, bukan sekadar ide.
3. Early Stage Capital
Pendanaan ini menyasar perusahaan yang sudah beroperasi 2–3 tahun dan mulai mencatat penjualan. Venture capital membantu meningkatkan skala usaha, memperluas pasar, dan memperbaiki efisiensi operasional. Risiko masih ada, tapi arah bisnis sudah lebih jelas.
4. Expansion Capital
Expansion capital ditujukan bagi bisnis yang sudah stabil dan ingin masuk ke pasar baru. Dana VC digunakan untuk ekspansi wilayah, penguatan distribusi, atau peningkatan kapasitas produksi. Fokusnya bukan lagi bertahan, tapi mempercepat pertumbuhan.
5. Late Stage Capital
Pada tahap ini, perusahaan sudah matang dengan pendapatan yang kuat. Venture capital berperan mendorong pertumbuhan agresif, memperbesar brand, dan mengoptimalkan strategi pemasaran sebelum menuju fase berikutnya.
6. Bridge Financing
Bridge financing adalah pendanaan jangka pendek menjelang IPO, akuisisi, atau restrukturisasi besar. VC membantu perusahaan menutup kebutuhan dana sementara agar proses menuju go public atau aksi korporasi berjalan lancar.
Keuntungan dan Kerugian Venture Capital
Memulai atau mengembangkan bisnis seringkali memerlukan modal besar. Selain pinjaman bank, banyak perusahaan memilih pendanaan eksternal dari investor profesional. Selain uang, mereka membawa pengalaman, jaringan, dan kredibilitas yang bisa membantu bisnis naik kelas. Namun, dibalik keuntungan tersebut, ada juga risiko yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk bekerja sama.
Keuntungan
1. Modal untuk Tumbuh Cepat
Perusahaan yang masih berkembang bisa mendapatkan dana besar tanpa harus mengambil utang, sehingga operasional dan ekspansi tetap lancar.
2. Pendampingan dan Akses Jaringan
Investor profesional seringkali menyediakan mentoring, jaringan bisnis, dan dukungan strategis, mempermudah perekrutan talenta dan kolaborasi.
3. Meningkatkan Kredibilitas
Dukungan dari investor ternama meningkatkan reputasi bisnis, membuat perusahaan lebih mudah menarik pendanaan lanjutan dari pihak lain.
Kerugian
1. Kepemilikan Terkikis
Modal besar biasanya ditukar dengan porsi saham signifikan, sehingga kontrol pengusaha atas bisnis bisa berkurang.
2. Tekanan Pertumbuhan Cepat
Investor menargetkan imbal hasil tinggi dalam waktu tertentu, membuat pengusaha harus fokus pada pertumbuhan jangka pendek.
3. Tuntutan Exit Strategy
Sering muncul dorongan untuk menjual bisnis atau go public lebih cepat, meski belum sesuai visi jangka panjang perusahaan.
4. Ketergantungan pada Investor
Keputusan strategis bisnis bisa terpengaruh keinginan investor, membatasi fleksibilitas pengusaha dalam mengembangkan usaha.
Bukan Venture Capital, Ini Solusi Pendanaan Cair Cepat 10 Miliar!
Tahukah Anda, ada opsi pendanaan yang tak kalah menarik dibanding venture capital? LBS Urun Dana hadir untuk membantu pengusaha mendapatkan modal proyek Rp500 juta sampai Rp10 miliar dengan proses cepat, transparan, dan akuntabel.
Didirikan oleh pakar Fiqih Muamalah, Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA, platform ini telah dipercaya lebih dari 900 perusahaan, dengan total pendanaan mencapai Rp270 miliar.
Sektor Usaha yang Bisa Didanai:
a. Transportasi & logistik
b. Fashion
c. Manufaktur
d. Kuliner
e. Hospitality
f. Konstruksi & properti
g. Pergudangan
h. FMCG
i. Pertanian & perkebunan
Syarat Pengajuan Pendanaan:
a. Dana minimal Rp500 juta
b. Omzet usaha minimal Rp1,5 miliar per tahun
c. Usaha berjalan minimal 1 tahun
d. Berbadan hukum PT atau CV
e. Memiliki laporan keuangan sederhana
Tahapan Pengajuan di LBS Urun Dana:
a. Ajukan pengajuan melalui menu Pendanaan di lbs.id
b. Usaha diverifikasi dari sisi bisnis, legal, dan fikih muamalah
c. Persetujuan Komite Investasi
d. Listing di platform & pendanaan dari investor
e. Eksekusi proyek melalui skema sukuk atau saham.
Baca juga: Jebret! Cara Dapat Modal Usaha 10 Miliar via Securities Crowdfunding Cair Cepat!
Modal sudah siap, proyek matang. Jangan biarkan pendanaan ribawi menghambat pertumbuhan bisnis. LBS Urun Dana adalah solusi pendanaan yang amanah, cepat, dan tepat sasaran. Ajukan sekarang!






