artikel
30 September 2025
TokTok! 10 Langkah Biasakan Anak Menabung, Cuan Melaju Belajar Makin Seru!
Menabung sejak dini bukan sekadar memasukkan uang ke celengan. Kebiasaan ini adalah fondasi penting untuk membangun kehidupan finansial yang sehat, melatih disiplin, dan menyiapkan masa depan yang lebih stabil.
Bagi anak-anak, manfaat menabung bagi anak tampak dari kebiasaan kecil yang mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan kemandirian. Semakin cepat kebiasaan ini ditanamkan, semakin besar peluang mereka tumbuh dengan pola pikir finansial yang bijak.
Dikutip dari OJK, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan menabung sejak dini juga membentuk kemandirian sehingga anak tidak selalu bergantung pada orang tua. Hal ini sejalan dengan pandangan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara, yang menegaskan bahwa menabung melatih disiplin sejak kecil dan memberi kontribusi nyata bagi ekonomi Indonesia.
Berikut sejumlah manfaat menabung sejak dini yang penting untuk dipahami dan bisa langsung Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Menabung Sejak Dini itu Penting?
Menabung sejak dini bukan sekadar menyisihkan uang ke celengan. Kebiasaan ini adalah pondasi untuk membangun keuangan yang sehat, melatih disiplin, dan menyiapkan masa depan yang lebih stabil. Manfaat menabung bagi anak terlihat jelas karena sejak kecil mereka sudah terbiasa sabar, mandiri, dan bertanggung jawab dalam mengelola uang saku.
Dalam Islam, harta adalah amanah yang harus dijaga. Nabi Yusuf ‘alaihissalam mencontohkan pentingnya menabung dengan menyimpan hasil panen untuk masa sulit, menunjukkan bahwa manfaat menabung bukan hanya melindungi individu, tetapi juga memberi dampak sosial yang luas.
Baca juga: Edan! 5 Jurus Diversifikasi Portofolio, Jadi Investor Sultan Raih Panen Cuan!
Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Jagalah lima perkara sebelum datangnya lima perkara...” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi). Menabung adalah wujud nyata pesan ini, karena melatih konsistensi dalam mengelola rezeki meski sedikit demi sedikit hingga menjadi kekuatan besar.
Sebaliknya, boros hanya membawa masalah. Allah ﷻ melarang berlebih-lebihan (QS. Al-An’am: 141) dan menyebut orang yang menghamburkan harta sebagai saudara setan (QS. Al-Isra’: 26–27). Karena itu, menabung sejak dini adalah cara terbaik menjaga keberkahan, membangun kemandirian, dan merasakan manfaatnya bagi pribadi, keluarga, hingga masyarakat luas.
10 Manfaat Menabung Bagi Anak
Menabung sejak kecil bukan hanya soal memasukkan uang ke celengan. Kebiasaan ini membentuk dasar yang kuat agar anak tumbuh dengan keuangan yang sehat, karakter yang disiplin, dan pola pikir yang bertanggung jawab. Berikut adalah sepuluh manfaat menabung bagi anak yang perlu diperhatikan orang tua:
1. Membentuk kebiasaan finansial sehat
Dengan menabung, anak belajar membedakan mana kebutuhan penting dan mana sekadar keinginan. Dari sini, mereka terbiasa mengatur uang sejak dini.
2. Menyiapkan dana darurat pribadi
Anak yang terbiasa menabung punya simpanan untuk hal-hal tak terduga, misalnya membeli perlengkapan sekolah yang rusak atau kebutuhan kecil lainnya.
3. Mengurangi ketergantungan pada orang tua
Tabungan membuat anak belajar mandiri. Mereka bisa membeli sesuatu dari hasil jerih payah menabung tanpa harus selalu meminta uang tambahan dari orang tua.
4. Mendekatkan anak pada tujuan keuangan
Impian kecil seperti membeli mainan atau sepeda bisa diwujudkan melalui tabungan. Anak akan merasakan kepuasan saat berhasil mencapai tujuannya sendiri.
5. Membantu mempersiapkan pendidikan
Tabungan sejak kecil bisa diarahkan untuk kebutuhan sekolah. Anak juga belajar bahwa pendidikan membutuhkan usaha dan persiapan yang serius.
6. Memberikan rasa aman
Dengan tabungan, anak merasa lebih tenang karena tahu mereka punya cadangan uang untuk digunakan kapan saja. Ini membangun rasa percaya diri yang kuat.
7. Menjadi modal awal untuk belajar investasi
Tabungan bisa menjadi langkah pertama sebelum anak diperkenalkan pada investasi. Mereka memahami bahwa uang tidak hanya disimpan, tetapi juga bisa berkembang.
8. Melatih kemandirian
Menabung membuat anak belajar mengatur keuangannya sendiri. Mereka lebih percaya diri saat bisa memenuhi kebutuhannya dari hasil tabungan pribadi.
9. Mengajarkan kesabaran dan konsistensi
Proses menabung melatih anak untuk bersabar menunggu. Mereka belajar bahwa hasil besar hanya datang dari usaha kecil yang dilakukan terus-menerus.
10. Membentuk kontribusi sejak dini
Tabungan anak bukan hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, tetapi juga bisa menjadi contoh bagi teman-temannya. Budaya menabung yang kuat akan membantu memperkuat perekonomian keluarga dan masyarakat.
10 Langkah Cara Mulai Menabung Sejak Dini
Memulai kebiasaan menabung tidak harus rumit. Dengan langkah kecil yang konsisten, tabungan bisa terkumpul perlahan dan memberikan banyak manfaat. Inilah 10 cara praktis yang bisa dilakukan anak-anak untuk membiasakan diri menabung sejak dini:
1. Buat anggaran sederhana
Ajarkan anak mencatat pemasukan dan pengeluaran. Dari sini mereka belajar mengontrol uang saku dan memahami pentingnya perencanaan.
2. Tetapkan tujuan tabungan yang jelas
Tujuan membuat anak lebih semangat. Misalnya menabung untuk membeli sepeda, buku, atau perlengkapan sekolah.
3. Sisihkan uang saku di awal
Biasakan anak langsung menyimpan sebagian uang sakunya, bukan menunggu sisa. Langkah kecil ini melatih disiplin sejak awal.
4. Gunakan celengan khusus
Celengan dengan bentuk menarik bisa membuat anak lebih antusias. Orang tua juga bisa menambah pengalaman dengan membuka rekening tabungan khusus.
5. Kurangi pengeluaran tidak mendesak
Ajarkan anak membedakan kebutuhan dan keinginan. Dengan begitu mereka bisa mengurangi jajan berlebihan dan menyisihkan lebih banyak untuk ditabung.
6. Catat perkembangan tabungan
Anak akan bangga saat melihat jumlah tabungannya bertambah. Catatan sederhana atau aplikasi bisa membantu memantau progres.
Baca juga: Viral Fatal! 7 Cara Mengatasi FoMO Investasi Agar Dompet Tebal Merdeka Finansial
7. Beri apresiasi kecil
Saat anak berhasil mencapai target, beri pujian atau hadiah sederhana. Ini akan memotivasi mereka untuk terus menabung.
8. Jadikan menabung kegiatan bersama
Orang tua juga bisa ikut menabung di celengan keluarga. Dengan contoh nyata, anak lebih mudah meniru dan merasakan manfaat menabung.
9. Libatkan dalam diskusi ringan soal uang
Sesekali ajak anak berbicara tentang pengelolaan keuangan. Dari sini mereka bisa memahami bahwa menabung adalah bagian penting dari hidup.
10. Hubungkan dengan nilai kebaikan
Tunjukkan bahwa tabungan tidak hanya untuk diri sendiri. Anak bisa belajar berbagi dengan menyisihkan sebagian untuk sedekah. Inilah salah satu manfaat menabung bagi anak yang membentuk karakter peduli sejak kecil.
Mengajarkan Finansial Islami pada Anak
Bagi keluarga Muslim, menabung sejak dini bisa sekaligus menjadi sarana memperkenalkan prinsip keuangan syariah. Manfaat menabung bagi anak akan semakin lengkap bila disertai nilai Islami yang membentuk karakter sejak awal. Orang tua bisa memulainya dengan langkah berikut:
1. Mengenalkan dasar-dasar keuangan syariah. Ajarkan bahwa riba dilarang, pentingnya kejujuran dalam transaksi, serta kebiasaan berbagi risiko.
2. Mengajarkan budgeting Islami. Ajak anak membagi uang ke pos belanja, tabungan, dan sedekah.
3. Membiasakan zakat dan sedekah sejak kecil. Anak akan tumbuh dengan rasa empati dan tanggung jawab sosial.
4. Memberi contoh profit sharing. Misalnya, lewat proyek keluarga sederhana seperti jualan kue bersama, lalu membagi hasil sesuai kesepakatan.
Menjadikan diskusi soal uang bagian dari obrolan rutin. Gunakan nilai-nilai Islam sebagai pedoman sehingga anak terbiasa mengambil keputusan finansial secara etis.
Baca juga: Hati-Hati! 5 Trik Selamat dari Pendanaan Bodong, Bisnis Selamat Cuan Berlipat
Menabung sejak dini adalah kebiasaan kecil dengan dampak besar. Manfaat menabung bukan hanya untuk menyiapkan dana darurat atau pendidikan, tetapi juga membentuk mental disiplin, mandiri, dan siap menghadapi masa depan.
Bagi keluarga Muslim, menabung bisa berjalan beriringan dengan penerapan prinsip keuangan syariah. Dengan begitu, anak tidak hanya belajar mengelola uang, tetapi juga tumbuh memahami pentingnya keadilan, kejujuran, dan keberkahan dalam setiap aspek finansial.