berita
11 Februari 2025
IHSG Turun 2%, Saham Prajogo dan Telkom Terjun Bebas!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 2%, memperparah tren pelemahan yang sudah berlangsung sejak pekan lalu. Hingga Selasa (11/2/2025), pukul 10.30 WIB, IHSG tercatat turun 2,08% ke level 6.602,33 dan bahkan sempat menyentuh titik terendah perdagangan intraday di 6.585,98.
Total transaksi mencapai Rp 4,45 triliun dengan 66,02 miliar saham yang diperdagangkan dalam 534,48 ribu transaksi. Koreksi kali ini hampir merata di semua sektor, dengan sektor energi dan infrastruktur menjadi yang paling tertekan, masing-masing melemah sebesar 1,86% dan 1,35%.
Beberapa saham emiten besar turut menjadi beban utama pelemahan IHSG. Saham Barito Renewables Energy (BREN) milik taipan Prajogo Pangestu anjlok hampir 16%, memberikan kontribusi negatif sebesar 41,42 indeks poin. Saham-saham perbankan juga masih tertekan, dengan Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Mandiri (BMRI) masing-masing menyumbang pelemahan 16 dan 11 indeks poin.
Emiten telekomunikasi terbesar Indonesia, Telkom Indonesia (TLKM), turut melemah signifikan dengan penurunan 3,09% yang menyumbang 10,41 indeks poin pelemahan IHSG. Saham Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) juga mengalami penurunan drastis hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) sebesar 19,87% ke level Rp 9.075 per saham, dengan kontribusi pelemahan sebesar 9,41 indeks poin.
Baca juga: Drama Donald Trump Soal Tarif Ekspor Bikin IHSG Langsung Melesat 1%
Dikutip dari CNBC pada Selasa (11/2/2025), pelemahan IHSG ini juga dipengaruhi oleh keluarnya dana asing dari pasar modal Indonesia. Pada akhir pekan lalu, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 650 miliar, setelah sebelumnya menarik dana hingga Rp 2,38 triliun. Salah satu pemicu keluarnya dana asing ini adalah laporan kinerja yang kurang memuaskan dari sejumlah perbankan besar di Indonesia.
Di sisi lain, sentimen global turut mempengaruhi pasar. Isu tarif baru yang akan diumumkan Presiden AS serta data inflasi yang akan dirilis dalam waktu dekat menjadi perhatian penting bagi investor, mengingat hal tersebut dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga bank sentral AS.
Waktunya Mulai Investasi Syariah Sekarang!
Melihat kondisi seperti ini, penting bagi Sahabat LBS untuk mulai mempertimbangkan opsi investasi yang lebih stabil dan sesuai prinsip syariah. Investasi syariah seperti yang ditawarkan melalui securities crowdfunding LBS Urun Dana dapat menjadi solusi yang menarik, termasuk dengan mendukung bisnis yang berbasis halal dan transparan.
LBS Urun Dana hadir untuk membantu mewujudkan pendanaan yang lebih etis dan produktif. Caranya dengan menawarkan skema investasi sukuk dan saham dari penerbit yang menjalankan bisnis sesuai syariat. Jadi, Insya Allah investasi berkah untuk masa depan.
Baca juga: Securities Crowdfunding vs Equity Crowdfunding: Mana yang Lebih Cuan?
Selain itu investasi syariah di LBS Urun Dana juga menguntungkan. Tersedia investasi dengan Return on Investment (ROI), hingga 20% dengan tenor yang rendah. Bismillah, investasi berkah dan menguntungkan.
Tidak ada kata terlambat untuk investasi. Mulai investasi syariah sekarang, #KarenaNyamanItuDisini #TransaksiHalalItuDisini