berita
1 November 2025
Keren! QRIS Laris Diserbu Pedagang Transaksi Digital Nanjak Tajam, Ini Rahasianya!
Tujuan awal penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah menyatukan berbagai metode pembayaran digital agar transaksi di Indonesia lebih mudah, efisien, dan aman. Kini, visi tersebut mulai membuahkan hasil nyata. Ekosistem keuangan digital Indonesia berkembang dengan sangat cepat, diikuti meningkatnya volume transaksi dan partisipasi masyarakat dalam ekonomi digital.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan digital (EKD) Indonesia telah mencapai titik penting dalam sejarah. Saat ini, nilai transaksi digital nasional menembus Rp 520 ribu triliun dengan volume mencapai 37 miliar kali transaksi setiap tahun.
“Sekarang Indonesia, Alhamdulillah, sudah menjadi the fastest growing digital economy dan sistem pembayaran di dunia,” ujar Perry sebagaimana dikutip dari Detik Finance pada Jumat (31/10/2025).
E-commerce dan Sistem Pembayaran Digital Tumbuh Pesat
Dari total volume transaksi tersebut, sekitar Rp 400 ribu triliun berasal dari aktivitas e-commerce. Sementara itu, transaksi melalui sistem pembayaran digital seperti online banking, mobile banking, dan QRIS telah mencapai 13 ribu transaksi dengan nilai mencapai Rp 60 ribu triliun.
Perry memperkirakan pertumbuhan luar biasa ini akan terus berlanjut hingga tahun 2030, di mana volume transaksi ekonomi dan keuangan digital akan meningkat empat kali lipat menjadi 147,3 miliar transaksi.
“Kami perkirakan volume ekonomi keuangan digital yang sekarang 37 miliar transaksi akan naik menjadi 147,3 miliar transaksi,” jelas Perry.
Baca juga: Amerika Serikat Sebut Pembayaran QRIS Bikin Repot, Ini Alasannya
Keberhasilan pertumbuhan transaksi digital tidak lepas dari peran penting QRIS sebagai infrastruktur pembayaran yang inklusif. Dengan sistem barcode QRIS, pelaku usaha di seluruh Indonesia kini dapat menerima pembayaran dari berbagai platform digital hanya dengan satu kode. Inovasi ini mempermudah transaksi, mempercepat perputaran uang, dan membuka akses keuangan bagi pelaku UMKM di seluruh penjuru negeri.
Semakin banyak pelaku usaha yang mulai daftar QRIS agar bisa menerima pembayaran digital tanpa perlu mesin EDC atau perangkat mahal. Proses buat QRIS juga semakin sederhana karena dapat dilakukan langsung melalui aplikasi bank atau lembaga penyedia jasa pembayaran yang sudah diawasi Bank Indonesia.
Transformasi ini menjadi bukti bahwa tujuan awal QRIS untuk mendorong inklusi keuangan kini benar-benar membuahkan hasil. Masyarakat, pelaku usaha, dan lembaga keuangan sama-sama menikmati kemudahan, efisiensi, dan transparansi dalam setiap transaksi.
Visi 2030: Transaksi Digital Capai Rp 20.800 Kuadriliun
Jika pada 2025 nilai transaksi sistem pembayaran digital tercatat 13.000 transaksi, Perry memproyeksikan jumlah ini akan meningkat menjadi 48,6 miliar transaksi pada tahun 2030. Nilai ekonominya pun diperkirakan melonjak tajam, dari Rp 520 ribu triliun menjadi Rp 20.800 kuadriliun.
“Nilainya yang tadi sekitar Rp 14 sampai 15 ribu triliun per tahun, kalikan empat kali lipat. This is the future of Indonesia, visioning 2030,” tegas Perry.
Pertumbuhan ini menjadi sinyal positif bagi ekonomi nasional, sekaligus memperlihatkan bagaimana QRIS berhasil menjadi jembatan antara teknologi, sistem keuangan, dan masyarakat. Setiap transaksi digital kini tidak hanya lebih praktis, tetapi juga lebih aman karena berada dalam pengawasan regulator resmi seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, di tengah pesatnya digitalisasi keuangan, Perry mengingatkan bahwa risiko siber juga meningkat. Ancaman seperti phishing, penipuan daring, dan transaksi ilegal harus menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, Bank Indonesia terus memperkuat kerja sama dengan OJK dalam aspek keamanan sistem dan perlindungan konsumen.
“Mari kita bersinergi memajukan ekonomi keuangan digital dan sistem pembayaran untuk rakyat, sekaligus melindungi mereka dari ancaman siber,” tutur Perry.
Baca juga: Salut! 4 Fakta Payment ID, Sistem Pembayaran Terintegrasi untuk Indonesia Raya!
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menunjukkan hasil nyata dari berbagai inisiatif strategis yang dibangun selama beberapa tahun terakhir, terutama melalui penerapan QRIS. Sistem pembayaran berbasis barcode QRIS kini menjadi tulang punggung aktivitas keuangan digital yang efisien, aman, dan inklusif.
Bagi pelaku usaha yang belum bergabung, saatnya daftar QRIS dan mulai buat QRIS agar bisnis Anda dapat menjangkau pelanggan digital dan menikmati manfaat ekonomi digital yang sedang tumbuh pesat di Indonesia.
Dengan sinergi antara inovasi, regulasi, dan kesadaran masyarakat, Indonesia tidak hanya sedang menuju ekonomi digital yang besar, tetapi juga ekonomi yang berkah dan berkeadilan.






