investasi

calendar_today

29 Oktober 2025

Full Senyum! Rahasia Saham Blue Chip, Jagoan Pasar yang Gak Pernah Bikin Panik!

Pernah dengar istilah saham blue chip? Di dunia investasi, saham ini ibarat pemain bintang dalam tim besar, stabil, berpengalaman, dan punya rekam jejak kemenangan yang panjang. Tidak heran kalau banyak investor menjadikannya pilihan utama untuk membangun portofolio jangka panjang yang aman sekaligus menguntungkan.

Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan saham blue chip dan kenapa saham jenis ini dianggap “kelas atas” di pasar modal? Mari simak penjelasan lengkapnya, biar Anda makin paham kenapa saham ini begitu diminati dan bagaimana cara menilainya sebelum berinvestasi.

Apa Itu Saham Blue Chip?

Secara sederhana, saham blue chip adalah saham lapis satu yang berasal dari perusahaan besar, stabil, dan memiliki rekam jejak keuangan yang kuat. Saham ini menjadi tulang punggung indeks utama seperti LQ45 karena kapitalisasi pasarnya sangat besar, bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Menurut IDX Channel, saham blue chip adalah saham lapis satu yang memiliki kapitalisasi pasar besar, yakni di atas Rp40 triliun. Saham ini umumnya berasal dari perusahaan yang memiliki kualitas, kemampuan, serta keandalan untuk tetap beroperasi secara menguntungkan dalam berbagai kondisi ekonomi, baik saat ekonomi sedang tumbuh maupun ketika mengalami perlambatan.

Baca juga: Serbu! Kepoin Right Issue, Jurus Tambah Cuan Buat Investor Cerdas!

Sedangkan Irfan Maulana Akhmad (2021) menjelaskan perusahaan yang termasuk dalam kategori blue chip umumnya memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp50 triliun, tingkat likuiditas tinggi, dan fundamental bisnis yang baik. 

Karena itu, saham-saham jenis ini sering menjadi pilihan utama bagi investor jangka panjang yang mengutamakan stabilitas dan dividen rutin. Semoga dapat menjawab pertanyaan seputar apa itu saham blue chip? 

Adapun istilah “blue chip” berasal dari dunia kasino, di mana chip berwarna biru memiliki nilai tertinggi seperti dilansir dari Investopedia. Dalam dunia pasar modal, istilah ini kemudian digunakan untuk menggambarkan perusahaan dengan reputasi kuat, keuangan kokoh, dan posisi dominan di industrinya.

Pahami Ciri Saham Blue Chip Sebelum Investasi

Banyak orang menyebut saham Blue Chip sebagai “saham papan atas”. Tapi apa sebenarnya yang membuatnya istimewa? Mengapa investor besar maupun ritel sering menjadikannya pilihan utama untuk investasi jangka panjang?

Untuk menjawab itu, mari kenali dulu ciri-ciri saham Blue Chip yang bisa membantu Anda menilai apakah suatu saham benar-benar layak disebut unggulan.

1. Stabil dan Cocok untuk Investasi Jangka Panjang

Salah satu alasan utama investor memilih saham blue chip adalah stabilitasnya. Saham jenis ini cenderung tidak mudah terombang-ambing oleh gejolak pasar. Sebab, perusahaan yang menerbitkannya sudah mapan, punya basis bisnis kuat, dan pengalaman panjang di industrinya.

Jadi, jika Anda tipe investor yang ingin menanam modal dengan tenang sambil melihat pertumbuhan perlahan namun pasti, saham blue chip bisa menjadi pilihan yang tepat.

2. Rajin Membagikan Dividen

Tidak semua saham rutin membagikan keuntungan, tetapi saham blue chip biasanya konsisten membagikan dividen bahkan selama lebih dari 10 tahun berturut-turut. Hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki arus kas sehat dan profitabilitas tinggi. Bagi Anda yang ingin menikmati pendapatan pasif dari investasi, karakteristik ini tentu menarik.

3. Pemimpin di Sektornya

Perusahaan blue chip hampir selalu menjadi pemimpin di industrinya. Mereka dikenal luas secara nasional, bahkan internasional. Produk atau jasanya sering menjadi standar di pasar. Sebut saja contoh di berbagai sektor seperti perbankan, energi, atau media, di mana perusahaan blue chip sudah menjadi nama besar yang akrab di telinga masyarakat.

4. Ramai Diperdagangkan di Bursa

Ciri khas lain dari saham blue chip adalah likuiditas tinggi. Sahamnya aktif diperdagangkan setiap hari, baik oleh investor individu maupun institusi. Karena itulah saham-saham ini biasanya juga masuk dalam indeks besar seperti LQ45, yang menjadi indikator kepercayaan pasar terhadap perusahaan tersebut.

5. Kapitalisasi Pasar Sangat Besar

Perusahaan yang termasuk dalam kategori saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp40 triliun. Angka ini menunjukkan ukuran besar perusahaan dan tingkat kepercayaan investor yang tinggi. Semakin besar kapitalisasi pasar, semakin kuat pula daya tahannya menghadapi kondisi ekonomi yang berubah-ubah.

6. Kinerja Keuangan Solid dan Teruji

Saham blue chip selalu datang dari perusahaan yang punya fundamental kuat. Mereka mencatat laba yang konsisten setiap tahun, memiliki arus kas positif, dan manajemen keuangan yang baik. Track record-nya yang stabil inilah yang membuat investor percaya bahwa perusahaan tersebut dapat bertahan bahkan di masa sulit.

Keuntungan Berinvestasi di Saham Blue Chip

Kalau Anda ingin investasi yang tenang tapi tetap berpotensi tumbuh, saham blue chip bisa jadi pilihan terbaik. Saham jenis ini berasal dari perusahaan besar dan mapan yang sudah terbukti kuat menghadapi berbagai kondisi ekonomi. Tapi apa sih yang bikin saham blue chip menarik di mata investor? Yuk, kita bahas satu per satu.

1. Dividen yang Stabil dan Menenangkan

Salah satu hal yang paling disukai investor dari saham blue chip adalah pembagian dividennya yang konsisten. Menurut Brights.id. Setiap tahun, perusahaan besar ini biasanya membagikan sebagian keuntungannya kepada para pemegang saham. Buat Anda yang ingin punya pendapatan pasif rutin tanpa jual saham, blue chip adalah pilihan yang pas.

2. Risiko Lebih Terkendali

Beda dengan saham perusahaan kecil yang pergerakannya bisa liar, saham blue chip cenderung lebih tenang. Perusahaan-perusahaan ini sudah berpengalaman menghadapi pasang surut ekonomi. Jadi meskipun pasar sedang tidak stabil, saham blue chip biasanya tetap punya daya tahan yang kuat. Cocok untuk Anda yang ingin investasi jangka panjang tanpa drama berlebihan.

3. Potensi Tumbuh Stabil

Kalau cari saham yang bisa bikin Anda tidur nyenyak tapi portofolio tetap naik, Blue Chip jawabannya. Pertumbuhan saham blue chip biasanya konsisten, tidak melonjak ekstrem, tapi pelan-pelan naik setiap tahun seiring kinerja perusahaannya. Dalam jangka panjang, nilai investasinya bisa berkembang signifikan.

Baca juga: Cekidot! Kupas Saham Syariah, Cara Kerja sampai Contoh Emiten yang Lagi Kinclong!

4. Gampang Diperjualbelikan

Saham blue chip juga terkenal likuid banget. Artinya, Anda bisa beli atau jual kapan pun tanpa takut susah cari pembeli. Karena banyak diminati oleh investor ritel hingga institusi besar, transaksi saham-saham ini aktif setiap hari di bursa.

Secara sederhana, investasi di saham blue chip ibarat punya aset yang stabil, bisa diandalkan, dan tetap tumbuh seiring waktu. Anda dapat dividen, risikonya rendah, dan kalau butuh dana cepat pun bisa dijual dengan mudah.

Contoh Saham Blue Chip di Indonesia

Kalau Anda sedang mencari saham dengan performa stabil dan reputasi kuat, saham blue chip bisa jadi pilihan terbaik. Saham jenis ini berasal dari perusahaan besar yang sudah lama beroperasi dan terbukti tangguh menghadapi berbagai situasi ekonomi.

Menariknya, saham blue chip tidak hanya datang dari satu sektor saja. Ada banyak bidang usaha besar di Indonesia yang masuk dalam kategori ini. Berikut beberapa di antaranya dengan urutan acak agar Anda bisa mengenalinya dari berbagai sisi industri.

Sektor Konsumer

a. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
b. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
c. PT Sido Muncul Tbk. (SIDO)

Sektor Otomotif dan Jasa Keuangan

a. PT Astra International Tbk. (ASII)

Sektor Telekomunikasi

a. PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM)

Sektor Lainnya

a. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR)
b. PT United Tractors Tbk. (UNTR)
c. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS)
d. PT Timah (Persero) Tbk. (TINS).

Saham Halal yang Gak Kalah Menggoda

Kalau biasanya investor memburu saham blue chip karena stabil dan punya reputasi kuat, kini ada alternatif yang tidak kalah menarik, yaitu saham halal di LBS Urun Dana.

Sebagai platform securities crowdfunding yang amanah dan diawasi langsung oleh OJK, LBS Urun Dana menghadirkan berbagai peluang investasi halal dari emiten pilihan yang terus bertumbuh dan memiliki potensi besar.

Contohnya saham RSIA Annisa dan saham Frutta Gelato, dua emiten yang awalnya listing di LBS, kini sudah masuk program inkubator IDX dan berpotensi melangkah lebih jauh untuk menjadi saham Blue Chip di Bursa Efek Indonesia.

Saham halal di LBS Urun Dana memiliki keunggulan utama karena seluruh proses investasinya berbasis akad syariah, disertai underlying asset yang jelas, dan seluruh transaksi dilakukan secara transparan.

Menariknya, jual beli saham di LBS Urun Dana juga bisa dilakukan melalui pasar sekunder yang dibuka secara berkala. Investor memiliki kesempatan untuk memperjualbelikan saham halal yang dimilikinya sesuai jadwal yang telah ditetapkan, mirip dengan mekanisme perdagangan saham di bursa efek, namun dengan prinsip halal berkeadilan. 

Kinerja Melesat, Listing Saham Harvies Layak Dilirik!

Tidak kalah menarik adalah saham Harvies Coffee, salah satu emiten unggulan LBS yang mencuri perhatian investor di pasar sekunder. Kinerja Harvies Coffee di pasar sekunder juga patut diperhitungkan. 

Pada 8 September 2025, saham Harvies Coffee dibuka di harga Rp2.500 per lembar, dan saat penutupan nilainya naik hingga Rp10.675. Kenaikan ini berarti saham Harvies melonjak 327% hanya dalam satu hari perdagangan, dengan total transaksi mencapai Rp147.927.000.

Lonjakan tersebut menunjukkan tingginya antusiasme investor terhadap prospek bisnis Harvies Coffee. Pasar menilai Harvies sebagai bisnis kopi lokal yang tidak hanya menjual rasa, tetapi juga kepercayaan, nilai keberlanjutan, dan semangat ekonomi halal yang terus tumbuh.

Baca juga: Leumak Nian! Bongkar Kinerja Saham Harvies Coffee, Cuan Halal dari Kopi Kekinian!

Kini, Harvies Coffee membuka penawaran saham halal melalui LBS Urun Dana mulai dari Rp500 ribu saja. Brand kopi asal Aceh ini dikenal lewat konsep Positive Vibes Coffee Shop, menghadirkan ruang produktif yang nyaman, bebas asap rokok, dan membawa semangat positif di setiap sudutnya.

Inilah kesempatan untuk menanam keberkahan, menumbuhkan nilai investasi Anda, dan menjadi bagian dari perjalanan merek kopi lokal yang siap menembus pasar nasional. Bagaimana tertarik invest saham Harvies Coffee? Mulai disini

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) POJK Nomor 17 tahun 2025 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 75, kami menyatakan bahwa :

  • “OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERHADAP PENERBIT DAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.”
  • “INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.”; dan
  • “PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.”

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2022 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID