berita
25 Juli 2025
Mantap! Prabowo Sebut Pengangguran Menurun, Indonesia Gelap Cuma Omon-Omon
Sudah lama kita membicarakan bahwa pengangguran di Indonesia dan tingkat kemiskinan jadi dua isu besar. Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto membawa kabar melegakan: jumlah pengangguran dan angka kemiskinan disebut mengalami penurunan.
Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan langsung kepadanya perkembangan terbaru. “Kepala BPS lapor ke saya angka pengangguran menurun, angka kemiskinan absolut juga menurun. Ini BPS yang bicara,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Detik Finance pada Jumat (25/7/2025).
Sayang, Prabowo tidak merinci seberapa besar penurunannya. BPS sendiri hingga kini belum mengumumkan data terbaru secara publik, meski sempat dijadwalkan akan dirilis. Pengumuman itu tiba-tiba dibatalkan tanpa penjelasan lebih lanjut.
Garis Kemiskinan di Indonesia Naik, Tapi…
Di sisi lain, kemiskinan di Indonesia masih perlu perhatian serius. BPS melalui konferensi pers baru-baru ini menyampaikan bahwa garis kemiskinan nasional per Maret 2025 sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan. Angka ini naik dibanding September 2024 yang sebesar Rp 595.242, serta Maret 2024 yang Rp 582.932.
Baca juga: Zalim! Prabowo Bongkar Serakahnomics, Pengusaha Nakal yang Bikin Rakyat Menjerit!
Artinya, meski jumlah penduduk miskin bisa turun, batas minimal untuk dikatakan miskin ikut menyesuaikan karena harga kebutuhan pokok juga naik. Dari komposisi, sekitar 74,58% garis kemiskinan berasal dari pengeluaran untuk makanan, sisanya 25,42% untuk kebutuhan non-makanan seperti pendidikan, transportasi, dan kesehatan
Waspadai Bahaya Pengangguran di Indonesia
Data penurunan pengangguran di Indonesia tidak selalu menggambarkan kondisi riil. Ada pengangguran terselubung, yaitu ketika seseorang terlihat bekerja tapi produktivitasnya rendah atau tidak sesuai kualifikasi misalnya lulusan sarjana yang hanya bekerja paruh waktu
Fenomena ini sering luput dari statistik utama, padahal dampaknya besar. Begitu pula kemiskinan struktural, yaitu kemiskinan yang turun-temurun akibat sistem sosial ekonomi yang belum sepenuhnya mendukung pemerataan. Jadi meski angka turun, akar masalah masih perlu perhatian.
Prabowo juga menepis narasi pesimistis yang menyebut Indonesia mengalami masa sulit. Menurutnya, ada usaha menciptakan persepsi semu bahwa kondisi bangsa sedang gelap.
Memang, data resmi ini patut diapresiasi. Namun transparansi tetap penting agar publik bisa menilai kondisi secara objektif
Indonesia Maju dengan Investasi Halal
Turunnya pengangguran di Indonesia dan penyesuaian data kemiskinan memberi rasa pesimis, tetapi bukan berarti mematikan harapan. Terlebih pengangguran terselubung dan kemiskinan struktural masih menjadi PR besar. Kita perlu kebijakan yang menyentuh permukaan dan akar masalah.
Baca juga: Miris! Pengangguran RI Setengahnya Anak Muda, Sarjana Merana SMA Sulit Dapat Kerja!
Fenomena ini dapat menjadi motivasi untuk terus maju dan secara paralel berdampak positif pada iklim bisnis dan investasi. Supaya makin berkah, pastikan setiap transaksi Anda halal dan sesuai prinsip Islam. Di LBS Urun Dana Anda bisa investasi sukuk dan saham dari penerbit di sektor halal. Jadi Anda tidak hanya berinvestasi tetapi juga mendukung industri halal di Indonesia
Ayo daftar dan isi KYC di LBS Urun Dana sekarang juga untuk mulai perjalanan investasi Anda!