berita
22 Juli 2025
Zalim! Prabowo Bongkar Serakahnomics, Pengusaha Nakal yang Bikin Rakyat Menjerit!
Fenomena ekonomi di Indonesia yang menunjukkan tren negatif sudah mulai disoroti oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam pidatonya pada Minggu malam (20/7/2025), Prabowo memperkenalkan istilah baru yang menggambarkan penyakit akut dalam dunia ekonomi Indonesia, yaitu Serakahnomics. Sebuah "mazhab baru" yang ia ciptakan untuk mengkritik praktik keserakahan dalam dunia usaha yang makin merajalela dan mengancam tatanan ekonomi nasional.
“Ini bukan liberal, bukan sosialis, bukan ekonomi pasar bebas. Ini bukan ekonomi, ini serakah,” tegas Prabowo di hadapan publik, menyuarakan keresahannya terhadap pengusaha-pengusaha yang mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat.
Apa Itu Serakahnomics?
Istilah Serakahnomics menjadi sorotan setelah disebut langsung oleh Presiden Prabowo. Ia bukan sekadar istilah, melainkan kritik mendalam terhadap praktik ekonomi yang merugikan rakyat kecil.
Dikutip dari CNBC pada Selasa (22/7/2025),Serakahnomics merupakan gabungan dari kata "serakah" dan "economics" (ekonomi), yang merujuk pada praktik ekonomi yang tidak berlandaskan nilai moral maupun etika.
Dalam konteks ekonomi Indonesia, Prabowo menyasar oknum pengusaha yang menolak mengikuti harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah, hingga mereka yang sengaja menyesatkan konsumen melalui label palsu di produk beras.
Baca juga: Full Senyum! 3 Program Prabowo OTW Dirilis, Lawan Kemiskinan Bawa Kesejahteraan!
Para pelaku serakahnomics ini, menurut Prabowo, adalah “vampir-vampir ekonomi” yang menghisap darah rakyat demi kepentingan pribadi. Mereka bukan lagi bagian dari pengusaha sejati, melainkan aktor predator yang menciptakan ketimpangan dan memperburuk situasi ekonomi.
Serakahnomics Jadi Fenomena Ekonomi dan Ancaman Nyata
Fenomena ekonomi yang dimaksud Prabowo sebenarnya sudah terasa sejak lama. Ketimpangan distribusi kekayaan, manipulasi harga, hingga kelangkaan bahan pokok adalah gejala-gejala dari sistem yang dikuasai oleh pelaku serakahnomics. Mereka bukan hanya mengabaikan aturan, tapi juga mengabaikan keadilan sosial dan prinsip keuangan yang sehat.
Praktik semacam ini menumbuhkan ketidakpercayaan publik terhadap pelaku usaha dan melemahkan efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah. Ekonomi Indonesia pun menjadi rawan terhadap krisis etika, bukan sekadar krisis angka atau statistik.
Mengapa Serakahnomics Merusak Ekonomi Indonesia?
Untuk memahami dampak nyata dari serakahnomics, kita perlu melihat bagaimana praktik ini mengganggu fondasi ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Serakahnomics bukan sekadar perilaku individual yang tamak, melainkan sebuah pola sistemik yang menciptakan ketimpangan, ketidakadilan, dan krisis kepercayaan dalam perekonomian nasional.
1. Menurunkan Kepercayaan Publik
Konsumen dan petani merasa ditipu dan ditindas, terutama ketika harga tidak sesuai kenyataan atau informasi produk dimanipulasi.
2. Menghambat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Saat sebagian besar keuntungan dikendalikan oleh segelintir orang serakah, usaha kecil dan menengah (UMKM) kesulitan berkembang.
3. Mengabaikan Nilai Keadilan Sosial
Prinsip gotong-royong dan keseimbangan dalam ekonomi Indonesia perlahan terkikis karena hasrat untuk memperkaya diri sendiri.
Ekonomi Syariah Jawaban atas Fenomena Serakahnomics
Dalam menghadapi fenomena ekonomi seperti ini, ekonomi syariah hadir sebagai jawaban yang berakar pada nilai moral dan prinsip keadilan. Berbeda dengan serakahnomics yang mengejar profit semata, ekonomi syariah meletakkan fondasi pada kemaslahatan bersama dan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat.
Bentuk nyata dari implementasi ekonomi syariah di Indonesia adalah melalui platform pendanaan syariah seperti LBS Urun Dana, yang memungkinkan pelaku usaha mendapatkan akses permodalan tanpa riba, tanpa penipuan, dan tanpa eksploitasi.
Baca juga: Tancap Gas! 5 Faktor Kenapa Pembiayaan Syariah Makin Meroket dan Jadi Primadona!
Melalui pendanaan syariah dengan skema sukuk dan saham, LBS Urun Dana membuka peluang bagi bisnis UMKM dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan pendanaan hingga Rp10 miliar.
Dengan sistem bagi hasil dan akad-akad sesuai syariat Islam, LBS Urun Dana turut mendorong terciptanya ekosistem usaha yang tidak hanya untung secara materi, tetapi juga berkah dan bermanfaat bagi umat. Mari investasi dan pendanaan syariah disini!