artikel
24 November 2025
Sikat! Kepoin Modal Usaha, Mulai dari Pengertian Sampai Tips Cari Modal Miliaran!
Banyak orang masih berpikir bahwa modal usaha selalu identik dengan uang. Cara pandang seperti ini akhirnya membuat banyak calon pengusaha ragu memulai bisnis karena merasa tidak memiliki dana yang cukup. Padahal dalam praktiknya, modal tidak hanya hadir dalam bentuk uang.
Saat ini ada banyak pilihan pendanaan bisnis dan sumber modal usaha yang dapat diakses melalui perbankan, lembaga non-bank, hingga pembiayaan syariah melalui securities crowdfunding. Selain itu, ada modal lain yang justru tidak membutuhkan uang besar tetapi sangat menentukan keberhasilan sebuah usaha.
Sebelum memikirkan cuan, entrepreneurship visioner seperti Anda perlu memahami bahwa modal usaha itu sifatnya berlapis. Ada modal yang muncul dari pengalaman, ada yang berasal dari kemampuan teknis, ada pula yang terbentuk dari relasi. Bingung? Tenang, kita jelaskan semuanya disini.
Pengertian Modal Usaha
Banyak orang menganggap modal hanya berupa uang padahal modal usaha adalah seluruh sumber daya yang digunakan untuk memulai dan menjalankan bisnis. Modal dapat berupa dana tunai, aset, kemampuan, pengalaman, hingga relasi yang mendukung perkembangan usaha. Pemahaman yang lebih luas tentang modal membantu pelaku usaha melihat bahwa mereka sebenarnya memiliki lebih banyak potensi dibanding yang disadari, sehingga bisa menentukan strategi pendanaan bisnis dan pengelolaan modal yang lebih tepat.
Sudaryono (2017) dalam “Pengantar Manajemen Teori dan Kasus” menjelaskan bahwa setiap usaha membutuhkan modal awal, dan besarannya bergantung pada bentuk serta skala bisnis yang dijalankan. Modal tersebut bisa bersumber dari pemilik usaha sendiri (modal internal) atau dari pihak luar seperti bank, investor, koperasi, maupun lembaga keuangan lainnya (modal eksternal). Modal tidak hanya berbentuk uang tunai, tetapi juga mencakup berbagai aset produktif seperti peralatan, bangunan, atau tanah yang dibutuhkan untuk operasional.
Baca juga: Deal! 7 Trik Jitu Tender Proyek LPSE Biar Peluang Menang Makin Dekat!
Kasmir (2016) melalui “Analisis Laporan Keuangan” juga menegaskan bahwa modal usaha adalah fondasi utama dalam menjalankan bisnis. Modal digunakan untuk membeli aset tetap, menyediakan modal kerja, dan membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Tanpa modal yang cukup dan pengelolaan yang efektif, sebuah usaha akan kesulitan berkembang atau mencapai target produksinya. Karena itu, memahami modal usaha secara komprehensif menjadi langkah penting bagi siapa pun yang ingin memulai atau mengembangkan bisnisnya.
10 Skill Penting untuk Cari Modal Usaha
Saat berbicara tentang modal usaha, banyak orang langsung terpikir pada uang. Padahal untuk mendapatkan modal, yang jauh lebih menentukan justru adalah skill yang dimiliki pengusaha. Skill inilah yang membuat usaha lebih dipercaya, lebih siap, dan lebih mudah mendapatkan pendanaan bisnis dari berbagai lembaga, investor, atau mitra.
Dengan membangun skill yang tepat, pengusaha tidak hanya lebih siap berbisnis tetapi juga lebih mudah membuka akses modal usaha. Sebagaimana dikutip dari buku “Peluang Sumber Modal dan Prosedur Pengajuan Pinjaman” karya Imelda Dkk (2020) Berikut 10 skill penting yang wajib dimiliki jika ingin mendapatkan modal usaha dengan lebih mudah.
1. Pengalaman
Pengalaman adalah modal pertama yang membentuk arah usaha. Dari pengalaman, pengusaha lebih peka terhadap peluang dan lebih siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
2. Knowledge (Pengetahuan)
Pengetahuan memberikan dasar untuk mengambil keputusan yang benar. Uang tanpa pengetahuan dapat berisiko karena bisnis membutuhkan pemahaman yang cukup agar berjalan efektif.
3. Skill (Keahlian)
Skill menentukan kecepatan bisnis berkembang. Dengan keahlian yang tepat, proses produksi, pelayanan, dan operasional bisa berjalan lebih efisien dan terukur.
4. Keberanian
Bisnis menuntut keberanian yang terukur, bukan sekadar nekat. Pengusaha perlu mampu menimbang risiko, mengelolanya, lalu melangkah dengan strategi yang matang.
5. Konsep Bisnis
Sebuah usaha membutuhkan konsep yang jelas agar tidak bergerak tanpa arah. Konsep bisnis menjadi kompas yang mengarahkan strategi, operasional, dan tujuan jangka panjang.
6. Networking (Relasi)
Relasi sering kali lebih kuat dari modal uang. Banyak bisnis besar justru lahir dari hubungan yang baik, peluang kerja sama, atau akses ke sumber daya melalui koneksi.
7. Spiritual Support
Semangat, keyakinan, dan ketahanan mental adalah modal yang tidak kasatmata, namun sangat berpengaruh pada keberlangsungan usaha. Modal spiritual membantu pengusaha bertahan di masa sulit.
8. Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas adalah pemicu utama pertumbuhan. Inovasi membuat usaha berbeda dan relevan, bahkan seringkali lebih penting daripada modal uang yang besar.
Baca juga: Asyiap! 12 Jurus Membuat Proyeksi Laba Rugi Biar Usaha Makin Meroket Lagi!
9. Equity (Uang atau Aset)
Modal uang tetap dibutuhkan, tetapi besarnya tergantung skala bisnis. Ada usaha yang bisa dimulai dari nol, ada pula yang butuh investasi besar untuk berkembang cepat.
10. Keberuntungan (Lucky)
Keberuntungan bukan hanya nasib, tetapi perpaduan antara momentum, intuisi, kesiapan, dan usaha. Pengusaha yang siap biasanya mampu menangkap peluang ketika waktu yang tepat datang.
Sumber Pendanaan yang Tersedia untuk Modal Usaha
Setelah memahami skill yang dibutuhkan untuk mencari modal, langkah berikutnya adalah mengetahui sumber pendanaan yang bisa diakses pengusaha. Setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga opsi pendanaan bisnis juga perlu disesuaikan dengan kondisi usaha, skala, dan kemampuan pelaku usaha.
Berikut beberapa sumber modal usaha yang umum digunakan dan bisa menjadi pilihan awal.
1. Modal Sendiri (Equity)
Ini adalah modal paling dasar, yaitu dana yang berasal dari pemilik bisnis. Bentuknya bisa berupa tabungan pribadi, hasil penjualan aset, atau dukungan dari keluarga dan teman. Keunggulannya tidak ada bunga atau beban administrasi, tetapi jumlahnya biasanya terbatas sehingga pertumbuhan usaha bisa lebih lambat.
2. Pinjaman Bank
Banyak usaha memanfaatkan pinjaman bank sebagai sumber modal. Bank menyediakan berbagai produk seperti kredit modal kerja, kredit investasi, hingga kartu kredit bisnis. Kelebihannya jumlah pinjaman cukup besar dan legalitas jelas, tetapi syaratnya lebih ketat dan membutuhkan rekam jejak finansial yang baik.
3. Modal Ventura (Venture Capital)
Sumber pendanaan ini cocok untuk bisnis yang punya potensi pertumbuhan tinggi. Investor modal ventura memberikan dana dalam jumlah signifikan sebagai imbalan atas kepemilikan saham. Biasanya digunakan oleh startup atau bisnis yang ingin ekspansi cepat. Tantangannya, bisnis harus mampu menunjukkan potensi skala besar.
4. Pendanaan Ekuitas (Equity Funding)
Pendanaan ekuitas melibatkan investor yang membeli saham atau kepemilikan dalam bisnis Anda. Skemanya bisa dilakukan secara langsung atau melalui platform yang mempertemukan pemilik usaha dan investor. Ini cocok bagi pelaku usaha yang ingin menambah modal besar tanpa terbebani cicilan.
5. Securities Crowdfunding
Securities crowdfunding adalah skema pendanaan bisnis berbasis investasi di mana pelaku usaha dapat mengumpulkan modal usaha dari banyak investor melalui platform online yang berizin OJK. Securities crowdfunding menawarkan instrumen resmi seperti sukuk atau saham, sehingga investor mendapatkan imbal hasil yang jelas, legal, dan diawasi OJK.
Kenali 4 Sumber Modal Usaha
Banyak jalan menuju Roma, begitu juga dalam memperoleh modal usaha. Tidak semua pengusaha memulai dari kondisi yang sama, tetapi setiap bisnis selalu punya cara masing-masing untuk mendapatkan pendanaan bisnis.
Ada yang mengandalkan dana pribadi, ada yang memanfaatkan pinjaman, ada yang memilih model campuran, bahkan semakin banyak yang beralih ke pendanaan halal. Setiap sumber modal punya peran, keunggulan, dan risikonya sendiri. Berikut empat sumber pendanaan yang paling umum dan relevan untuk berbagai jenis bisnis.
1. Modal Sendiri
Modal sendiri berasal dari pemilik usaha: tabungan pribadi, hasil penjualan aset, dana pensiun, atau bantuan keluarga dan rekan. Pada tahap tertentu, modal ekuitas juga bisa berasal dari penjualan saham secara terbuka maupun tertutup.
Kelebihan:
a. Tidak ada bunga
b. Tidak perlu bergantung pada pihak luar
c. Bebas digunakan sesuai kebutuhan bisnis
Kekurangan:
Jumlah modal pasti terbatas. Jika bisnis butuh tambahan dana, menemukan pemodal baru bisa menjadi tantangan. Selain itu, karena tidak ada kewajiban mengembalikan dana, sebagian pengusaha kurang terdorong mengejar target yang lebih agresif.
2. Modal Pinjaman
Sumber modal ini berasal dari bank, lembaga keuangan, koperasi, atau perusahaan pembiayaan lainnya. Jumlahnya fleksibel tergantung kelayakan kredit dan kebutuhan bisnis.
Kelebihan:
a. Jumlah pendanaan bisa besar
b. Cocok untuk ekspansi, pembelian mesin, dan penguatan cash flow
c. Adanya kewajiban pengembalian dapat meningkatkan disiplin bisnis
Kekurangan:
Ada bunga, biaya administrasi, dan potensi beban cicilan yang mengganggu arus kas bila tidak terkelola.
3. Modal Campuran
Pendekatan ini menggabungkan modal sendiri dan pinjaman agar struktur pembiayaan lebih seimbang. Banyak bisnis memilih skema ini untuk mempercepat pertumbuhan tanpa terlalu berat di satu sisi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah Debt-to-Equity Ratio (DER). Investor dan lembaga pendanaan biasanya menginginkan DER yang tidak lebih dari 2 kali modal sendiri. Semakin rendah rasio ini, semakin sehat struktur modal Anda.
Baca juga: Gaskeun! 6 Jurus Gaet Investor Kakap agar Usaha Anda Makin Ngacir!
4. Modal Halal
Pendanaan halal semakin menjadi pilihan utama karena memberikan rasa aman sekaligus sesuai nilai syariah. Modal diperoleh melalui pembiayaan syariah seperti: koperasi syariah, lembaga keuangan syariah dan securities crowdfunding syariah baik sukuk dan saham syariah.
Keunggulan modal halal antara lain: bebas riba, tidak ada gharar atau ketidakjelasan akad,
tidak dzalim karena pembagian risiko jelas serta lebih transparan dalam penggunaannya. Pendanaan halal sangat cocok bagi pengusaha yang ingin menumbuhkan bisnis dengan cara yang bersih, aman, dan sesuai prinsip syariah.
Jenis Modal Berdasarkan Fungsinya
Dalam menjalankan bisnis, modal usaha umumnya terbagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya. Pembagian ini membantu pengusaha menentukan mana yang harus dibeli sekali di awal dan mana yang perlu terus tersedia untuk operasional harian.
1. Modal Tetap
Modal tetap digunakan untuk membeli aset jangka panjang seperti mesin, kendaraan, alat produksi, atau ruko. Kebutuhannya biasanya muncul di awal atau saat ekspansi. Aset ini tidak likuid, tetapi bisa dijual kembali meski nilainya menyusut. Karena sifatnya jangka panjang, modal tetap sebaiknya dibiayai melalui pendanaan produktif seperti pinjaman investasi atau pembiayaan syariah.
2. Modal Lancar
Modal lancar dipakai untuk operasional sehari-hari, misalnya membeli bahan baku, membayar gaji, sewa, listrik, hingga stok barang. Modal ini harus tersedia terus-menerus agar aktivitas bisnis tidak tersendat. Stabilnya modal lancar menjadi indikator utama likuiditas dan kesehatan finansial jangka pendek.
5 Tips Penting untuk Memperoleh Modal Usaha
Mencari modal usaha tidak selalu harus dimulai dari uang tabungan sendiri. Dengan memahami konsep modal yang lebih luas dan memaksimalkan berbagai sumber pendanaan bisnis, pengusaha jauh lebih mudah membuka akses modal. Berikut lima tips praktis yang bisa Anda lakukan.
1. Bangun Kredibilitas Melalui Skill Dasar Bisnis
Investor atau lembaga pendanaan akan melihat apakah Anda punya fondasi yang kuat dalam menjalankan bisnis. Mulai dari pengalaman, pengetahuan, skill teknis, hingga keberanian dalam mengambil keputusan. Semakin solid kemampuan Anda, semakin besar peluang memperoleh modal usaha dari sumber mana pun, baik bank, investor, maupun platform investasi.
2. Siapkan Konsep Bisnis yang Jelas dan Masuk Akal
Modal paling mudah masuk ke bisnis yang punya konsep jelas: siapa target pasarnya, bagaimana strategi penjualan, dan bagaimana arus kasnya. Konsep yang kuat menunjukkan bahwa bisnis Anda punya arah, sehingga pemberi modal lebih percaya untuk menempatkan dana. Tanpa konsep, usaha terlihat berisiko tinggi.
3. Gunakan Networking untuk Membuka Peluang Pendanaan
Relasi yang tepat sering lebih efektif daripada uang besar. Jaringan bisnis, komunitas profesional, hingga circle pertemanan dapat membuka akses ke investor, mitra strategis, atau sumber pendanaan lain. Hubungan yang kuat membantu mempercepat proses pitching dan meningkatkan peluang diterima.
4. Pilih Sumber Modal yang Sesuai Kebutuhan Bisnis
Ada banyak jalan memperoleh modal, dan setiap bisnis punya jalurnya sendiri. Anda bisa menggunakan modal sendiri, mencari pinjaman bank, menggabungkan keduanya, atau memilih pembiayaan halal. Setiap sumber punya keunggulan, risiko, dan mekanisme masing-masing. Kenali semuanya sebelum memilih jalur pendanaan bisnis yang paling aman dan realistis untuk usaha Anda.
5. Manfaatkan Securities Crowdfunding Syariah untuk Pendanaan Halal
Jika Anda ingin mendapatkan modal usaha tanpa riba, tanpa gharar, dan dzalim securities crowdfunding syariah adalah solusinya. Melalui platform berizin OJK, bisnis dapat menggalang pendanaan dari banyak investor melalui instrumen sukuk atau saham syariah.
Skema ini memastikan bahwa seluruh transaksi dilakukan berdasarkan akad yang jelas, transparan, dan terbebas dari unsur dzalim. Securities crowdfunding syariah cocok untuk bisnis yang ingin scale-up tanpa beban cicilan bulanan, tanpa agunan, serta ingin menjaga bisnis tetap berada dalam prinsip halal.
Pendanaan Rp10 Miliar Gak Pake Ribet Cuma Disini!
Butuh modal usaha untuk mengembangkan bisnis, menambah kapasitas produksi, atau membuka cabang baru? Tenang, ada solusi pendanaan hingga Rp10 miliar yang bisa membantu bisnis Anda naik kelas. Di LBS Urun Dana, proses pendanaan berlangsung cepat, analisanya jelas, dan pencairan dana bisa dilakukan dalam 10 hari kerja. Seluruh mekanismenya juga halal, bebas riba, tanpa gharar, dan tidak mengandung unsur zalim.
Baca juga: Joss! 9 Cara Ngebidik Target Market Usaha, Orderan Deras Tanpa Banyak Gimmick!
LBS Urun Dana merupakan platform pendanaan bisnis syariah berizin OJK, dibimbing langsung oleh Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi MA. Dana yang Anda terima berasal dari lebih dari 13.000 investor aktif, melalui instrumen sukuk dan saham syariah yang transparan serta sesuai prinsip muamalah. Untuk mengajukan pendanaan hingga Rp10 miliar, berikut syarat yang perlu dipenuhi:
a. Target pasar jelas dan terukur
b. Usaha halal
c. Kebutuhan dana minimal Rp300 juta
d. Omzet tahunan minimal Rp2,5 miliar
e. Berbadan hukum PT atau CV
f. Sudah beroperasi minimal dua tahun
g. Memiliki laporan keuangan rapi
h. Menyertakan RAB, SPK, atau PO bila ada kebutuhan spesifik
Saatnya scale-up dengan modal yang aman, transparan, dan sesuai syariah. Ajukan pendanaan bisnis Anda sekarang di LBS Urun Dana dan jadikan bisnis semakin kuat dan kompetitif.






