investasi
18 Agustus 2025
Simak! Bongkar Rumus ROE dalam Saham Syariah, Chip In Cerdas Cuan Berkah!
Kalau Anda tertarik berinvestasi di saham syariah, ada satu indikator yang layak jadi perhatian utama sebelum memutuskan untuk chip in yaitu ROE atau Return on Equity.
Metrik ini membantu Anda mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan modal yang ada untuk menghasilkan laba bersih. Dengan memahaminya, Anda bisa membuat keputusan investasi yang lebih cerdas, terukur, dan sesuai prinsip halal.
ROE Adalah Metrik Kunci Bagi Investor
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu ROE? ROE adalah rasio antara laba bersih perusahaan dengan total modal yang dimiliki pemegang saham syariah.
Singkatnya, ROE menunjukkan seberapa pintar perusahaan mengelola modal yang Anda dan investor lain titipkan. Semakin tinggi ROE, semakin efisien perusahaan memanfaatkan modal untuk mencetak laba.
Kenapa ini penting untuk Anda? Karena ROE yang kuat bukan hanya menunjukkan kemampuan menghasilkan keuntungan, tetapi juga mencerminkan reputasi, kredibilitas, dan daya saing perusahaan di pasar.
Faktor yang Mempengaruhi ROE
Nilai ROE tidak muncul secara kebetulan, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Skala dan aktivitas operasional
Ekspansi besar-besaran bisa menurunkan ROE sementara waktu karena modal terserap untuk pembukaan cabang atau lini baru sebelum mulai menghasilkan laba.
2. Struktur utang perusahaan
Rasio utang yang tinggi biasanya mengurangi laba bersih, sehingga ROE turun. Namun, jika utang digunakan produktif, ROE bisa terdorong naik.
Baca juga: Kupas Tuntas! Cara Baca Cash Flow, Trik Cerdas Bongkar Laporan Bodong!
3. Likuiditas perusahaan
Piutang yang macet atau belum tertagih akan menghambat arus kas dan mengurangi laba bersih, sehingga menekan ROE.
4. Margin laba bersih
Perusahaan dengan margin laba tinggi cenderung memiliki ROE lebih baik, meski modalnya tidak terlalu besar.
5. Kondisi pasar dan ekonomi
Resesi, fluktuasi harga bahan baku, atau kebijakan pemerintah dapat memengaruhi laba bersih dan otomatis berdampak pada ROE.
Rumus ROE yang Perlu Anda Pahami
Untuk menghitung ROE, Anda bisa menggunakan dua bentuk rumus yang umum dipakai:
1. ROE = (Omzet – Biaya) / Modal
2. ROE = Laba Bersih / Modal
Hasil perhitungan biasanya dinyatakan dalam bentuk desimal atau persentase. Semakin tinggi angkanya, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang dimiliki.
Contoh Perhitungan ROE
Agar lebih mudah dipahami, mari kita lihat contoh berikut:
1. PT. Al Jabar
Omzet Rp470 juta, biaya Rp200 juta, modal total Rp250 juta
ROE = (470 – 200) / 250 = 1,08 atau 108%
Artinya, setiap Rp1 modal menghasilkan Rp1,08 laba bersih.
2. PT. Batubara Jaya
Laba bersih Rp275 juta, modal Rp350 juta
ROE = 275 / 350 = 0,78 atau 78%
Artinya, setiap Rp1 modal menghasilkan Rp0,78 laba bersih.
Manfaat ROE untuk Investor Saham Syariah
Bagi investor, ROE bukan sekadar angka di laporan keuangan, melainkan alat analisis yang bisa memandu strategi investasi. Manfaatnya antara lain:
1. Menilai tingkat profitabilitas secara cepat
ROE memudahkan Anda melihat seberapa besar laba yang dihasilkan dibanding modal yang tersedia, tanpa perlu menganalisis seluruh laporan keuangan secara detail.
2.Mengukur efisiensi penggunaan modal
Perusahaan dengan ROE tinggi umumnya lebih efisien memanfaatkan modal untuk menghasilkan keuntungan.
3. Memprediksi prospek jangka panjang
ROE yang stabil atau meningkat dari tahun ke tahun menandakan perusahaan dikelola dengan baik dan berpotensi terus tumbuh.
Baca juga: Tabayyun! 7 Cara Membaca Laporan Keuangan Syariah, Baca Teliti Investasi!
4. Membandingkan antar perusahaan dalam sektor yang sama
ROE memudahkan Anda menentukan mana perusahaan yang lebih unggul di antara kompetitornya.
5. Mengukur kredibilitas manajemen
ROE yang konsisten menunjukkan manajemen disiplin dan amanah dalam mengelola dana investor, sesuatu yang sangat penting dalam saham syariah.
6. Mendukung analisis risiko
ROE yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa menjadi sinyal risiko yang perlu diperhatikan lebih dalam.
Di pasar modal syariah, ROE dalam saham syariah penerapannya mengikuti prinsip-prinsip yang sesuai syariah. Artinya, perhitungan laba dan modal yang menjadi dasar ROE harus bebas dari unsur riba, gharar (ketidakjelasan) dan dzalim (ketidakadilan).
Baca juga: No PHP! Cara Mudah Hitung CAGR Investasi Syariah, Auto Cerdas Bebas Riba!
Dengan begitu, ROE dalam saham syariah tidak hanya menjadi angka analisis finansial, tetapi juga bagian dari komitmen menjaga kehalalan portofolio investasi Anda.
Jika Anda ingin menerapkannya secara nyata, LBS Urun Dana menawarkan kesempatan untuk berinvestasi di instrumen yang sesuai syariat yaitu sukuk. Semua proyek yang ditawarkan berbasis bisnis halal, diawasi oleh OJK, dan menggunakan akad yang jelas.
Sekarang saatnya Anda daftar isi KYC, dan mulai hijrah ke investasi halal bersama LBS Urun Dana.