investasi
6 Agustus 2025
Terungkap! Inilah Alasan ROI Investasi Syariah Tak Selalu Tinggi!
Investasi syariah telah menjadi primadona untuk masyarakat yang ingin meraih keuntungan sekaligus keberkahan tanpa riba. Namun, ada satu hal yang sering mengganjal di hati para investor: mengapa ROI investasi syariah seolah tidak bersaing jika dibandingkan dengan investasi konvensional?
Fakta ini bisa menjadi bom waktu jika tidak dipahami dengan benar. Tanpa pemahaman yang utuh, investor bisa salah menilai dan terjebak dalam persepsi negatif terhadap investasi halal. Maka dari itu, mari kita tabayyun dan cari tahu apa sebenarnya yang terjadi.
Apa Itu ROI?
Sebelum menilai kinerja suatu investasi, penting untuk memahami apa itu ROI. ROI adalah singkatan dari Return on Investment, yaitu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari sebuah investasi dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan.
Secara sederhana, ROI adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar laba bersih yang Anda hasilkan dari investasi, dibandingkan dengan total biaya investasi tersebut. Semakin tinggi nilai ROI, semakin besar pula potensi keuntungan yang didapat.
Baca juga: Investor Wajib Tahu! Pengertian Return of Investment (ROI) dan Simulasi Menghitungnya
Misalnya, jika Anda menanamkan modal sebesar Rp10 juta dan menghasilkan keuntungan Rp2 juta dalam satu tahun, maka ROI Anda adalah 20 persen. Perhitungan ROI ini menjadi acuan dasar dalam mengevaluasi apakah suatu investasi layak dilanjutkan atau tidak.
ROI dalam Investasi Syariah
Dalam konteks investasi syariah, ROI tetap menjadi indikator penting. Namun, perlu dipahami bahwa prinsip utama investasi syariah bukan hanya soal profitabilitas, melainkan juga keberkahan dan kehalalan prosesnya. Investasi syariah harus bebas dari riba, gharar, dan unsur dzalim.
Ini pula yang menjadi alasan mengapa produk investasi syariah seperti sukuk ritel memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dari produk investasi konvensional. Sukuk ritel adalah surat berharga syariah yang diterbitkan pemerintah atau securities crowdfunding untuk investor individu, dengan struktur dan skema yang disesuaikan agar sesuai prinsip syariah.
ROI dari sukuk ritel umumnya stabil dan lebih rendah daripada obligasi konvensional. Namun, keuntungannya tidak hanya diukur dari angka. Ia juga mencerminkan keterlibatan Anda dalam sistem keuangan yang bersih, adil, dan memberi dampak positif.
Apa Saja yang Membentuk ROI Investasi Syariah?
Sebelum menilai apakah ROI suatu investasi syariah penting untuk memahami komponen yang menyusunnya. Mari kita telaah faktor-faktor yang bisa membuat ROI naik atau justru stagnan:
1. Perubahan Nilai Aset
Pergerakan harga aset yang Anda miliki sangat mempengaruhi ROI. Jika aset tersebut mengalami kenaikan nilai, maka hasil yang Anda peroleh pun otomatis ikut terdongkrak. Tapi sebaliknya, penurunan nilai bisa menggerus imbal hasil.
2. Kinerja Keuangan Emiten
Semakin kuat performa keuangan pihak yang menerbitkan instrumen investasi (seperti sukuk ritel), semakin besar potensi hasil yang Anda peroleh. Penerbit yang stabil biasanya memberikan pengembalian yang konsisten.
3. Lama Waktu Investasi
Durasi investasi syariah berpengaruh besar. Investasi syariah dalam jangka panjang seringkali menawarkan ROI lebih optimal, terutama untuk produk berisiko rendah yang tumbuh stabil seiring waktu.
4. Tingkat Risiko
Semakin berani risiko yang Anda ambil, semakin tinggi pula kemungkinan ROI-nya. Tapi tentu saja, risiko ini juga harus ditimbang secara bijak agar tidak berbalik menjadi kerugian.
5. Biaya Pendanaan
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana investasi, seperti bunga atau biaya manajemen, bisa mengurangi ROI. Jika biaya ini ditekan serendah mungkin, maka keuntungan bersih jadi lebih besar.
Ragam ROI dalam Investasi Syariah
ROI ternyata tidak hanya satu bentuk. Tergantung konteksnya, ROI bisa dihitung dari beberapa pendekatan berbeda. Ini dia jenis-jenis ROI yang perlu Anda kenal:
1. ROI Absolut
Jenis ROI ini menghitung total keuntungan tanpa mempertimbangkan waktu atau risiko. Cocok untuk evaluasi awal atau perbandingan kasar.
2. ROI Tertimbang
Menggabungkan variabel waktu dan risiko ke dalam perhitungan. Biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang atau portofolio campuran.
3. ROI Bersih
Lebih akurat karena menghitung seluruh pengeluaran dan pemasukan dari suatu investasi. Cocok digunakan untuk menilai efisiensi total dari proyek bisnis atau pendanaan.
Baca juga: Iqra! Panduan Lengkap Membaca Prospektus, Investasi Pintar Anti Keder!
4. ROI Berjangka
Fokus pada imbal hasil dalam periode waktu tertentu, seperti ROI tahunan. Berguna untuk membandingkan performa antar instrumen dalam waktu yang sama.
Cara Menghitung Rumus ROI
ROI atau Return on Investment membantu memahami seberapa besar keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan modal yang ditanamkan. Ini adalah alat ukur sederhana namun penting untuk menilai kelayakan investasi.
Berikut rumusnya:
ROI = ((Keuntungan Bersih – Biaya Investasi) / Biaya Investasi) × 100%
Contoh:
- Investasi sebesar Rp50.000.000
- Pengembalian yang diterima sebesar Rp59.000.000
- Keuntungan bersih: Rp9.000.000
Maka:
ROI = (9.000.000 / 50.000.000) × 100% = 18%
Hasil ROI sebesar 18 persen mencerminkan bahwa investasi tersebut memberikan hasil yang layak dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan. Ini bisa menjadi gambaran awal dalam mengevaluasi kelayakan investasi berbasis syariah, seperti sukuk ritel melalui skema securities crowdfunding seperti LBS Urun dana.
Kenapa Tidak Semua Investasi Syariah Punya ROI Tinggi?
Jawabannya cukup sederhana namun penting. Investasi syariah tidak mengandalkan praktik bunga, spekulasi, atau ketidakpastian yang biasanya meningkatkan potensi ROI secara cepat. Prinsip kehati-hatian dan keadilan menjadi dasar, sehingga imbal hasil yang ditawarkan lebih realistis dan berkelanjutan.
ROI investasi syariah mungkin tidak setinggi investasi konvensional, tapi ia hadir dengan jaminan halal, transparansi, dan keberkahan. Inilah nilai tambah yang tidak selalu tercermin dari angka, tapi berdampak besar bagi keberlangsungan ekonomi dan keberkahan hidup Anda sebagai investor. Siap menilai investasi Anda dari dua sisi finansial dan spiritual?
Baca juga: Awas Terjebak! Pahami 10 Risiko Investasi Sukuk dan Cara Mengatasinya
Oke, sekarang sudah paham ya mengenai ROI dalam investasi syariah. Kini saatnya mulai hijrah lewat investasi halal di LBS Urun Dana. Sebagai securities crowdfunding yang amanah, LBS Urun Dana menawarkan berbagai pilihan investasi sukuk dan saham. Semua transaksi diawasi OJK dan di bawah bimbingan Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA. Daftar dan lengkapi KYC untuk mulai berinvestasi secara halal, nyaman di hati dan insya allah penuh keberkahan.