investasi

calendar_today

15 April 2025

Awas Terjebak! Pahami 10 Risiko Investasi Sukuk dan Cara Mengatasinya

Sukuk adalah investasi syariah yang diterbitkan berdasarkan prinsip hukum Islam, di mana imbal hasilnya berasal dari aset nyata atau proyek yang halal. Berbeda dengan obligasi, sukuk tidak memberikan bunga tetap, melainkan bagi hasil dari proyek yang dibiayai sukuk tersebut.

Seperti instrumen investasi lainnya, sukuk juga membawa risiko yang perlu dipahami, seperti risiko pasar, risiko kredit, likuiditas, dan inflasi. Meskipun dianggap lebih aman karena berbasis aset fisik, risiko tetap ada. Mari bersama memahami risiko sukuk itu penting agar investor dapat memilih investasi yang sesuai tujuan dan risiko mereka. 

Jenis-Jenis Risiko Investasi Sukuk

Investasi sukuk, meskipun dianggap lebih aman karena berbasis pada aset nyata dan prinsip syariah, tetap mengandung berbagai risiko yang perlu dipahami oleh investor. Berikut ini sejumlah risiko investasi sukuk: 

1. Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko pasar investasi sukuk adalah risiko yang timbul akibat perubahan kondisi pasar yang dapat mempengaruhi harga sukuk. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi risiko pasar adalah fluktuasi suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga sukuk biasanya turun, karena imbal hasil sukuk menjadi kurang menarik dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya yang lebih menguntungkan. 

Baca juga: Waspada! 7 Risiko Tersembunyi Investasi Sukuk yang Wajib Anda Tahu!

2. Risiko Gagal Bayar

Risiko ini merujuk pada kemungkinan gagal bayar atau default oleh penerbit sukuk. Jika penerbit sukuk mengalami kesulitan keuangan atau bangkrut, investor berisiko kehilangan sebagian atau seluruh nilai investasinya. Oleh karena itu, rating penerbit sukuk menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh investor. 

3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko likuiditas dalam investasi sukuk berkaitan dengan kemampuan investor untuk menjual sukuk dengan harga yang wajar. Sukuk sulit dijual, sehingga investor mungkin terpaksa harus menunggu hingga jatuh tempo untuk menerima kembali pokok investasi mereka. 

4. Risiko Inflasi (Inflation Risk)

Risiko inflasi muncul ketika tingkat inflasi lebih tinggi daripada imbal hasil yang diperoleh dari sukuk, yang dapat mengurangi daya beli hasil investasi. Misalnya, jika imbal hasil sukuk tetap sementara inflasi meningkat, nilai riil dari pengembalian investasi akan menurun. 

5. Risiko Reinvestasi (Reinvestment Risk)

Risiko reinvestasi adalah potensi keuntungan yang lebih rendah ketika hasil investasi sukuk harus diinvestasikan kembali. Jika hasil dari sukuk yang diterima harus diinvestasikan kembali pada instrumen yang memberikan imbal hasil lebih rendah daripada sukuk awal, investor akan mendapatkan pengembalian yang lebih rendah. 

Cara Meminimalisir Risiko Investasi Sukuk

Untuk meminimalkan risiko dalam investasi sukuk, investor dapat menerapkan beberapa langkah strategis. Investor dapat lebih percaya diri dalam berinvestasi sukuk, memastikan hasil yang optimal, dan menjaga portofolio tetap aman sesuai dengan prinsip investasi syariah.

Baca juga: Untung dan Aman! 5 Alasan Mengapa Sukuk Cocok untuk Investor Pemula

1. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi investasi sukuk dengan berbagai jenis sukuk dan instrumen lain seperti saham atau obligasi syariah dapat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi pasar. Ini membantu menciptakan keseimbangan dalam investasi syariah dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis sukuk.

2. Memilih Sukuk dengan Rating Kredit Tinggi

Pilih sukuk dengan rating kredit tinggi, seperti yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan terkemuka. Sukuk dengan reputasi baik memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah, memberikan keamanan lebih bagi investor dalam investasi syariah.

3. Pemantauan Pasar Secara Rutin

Pemantauan pasar sukuk yang rutin membantu investor mengidentifikasi tren pasar dan risiko lebih awal. Ini memungkinkan penyesuaian strategi investasi agar tetap aman dan menguntungkan, termasuk yang terkait dengan securities crowdfunding.

4. Memilih Sukuk dengan Jangka Waktu yang Sesuai

Sesuaikan jangka waktu sukuk dengan profil risiko dan kebutuhan likuiditas Anda. Sukuk dengan jangka waktu pendek lebih fleksibel, sementara yang lebih panjang cenderung menawarkan imbal hasil lebih tinggi namun kurang likuid.

Baca juga: 7 Keuntungan Investasi Sukuk yang Wajib Diketahui, Cocok untuk Pemula!

5. Hedging terhadap Risiko Inflasi

Lindungi investasi sukuk Anda dari dampak inflasi dengan menggunakan instrumen lain sebagai pelindung nilai. Hal ini tetap sesuai dengan prinsip investasi syariah, yang menghindari praktik yang merugikan.

Sudah siap mulai berinvestasi sukuk? Di LBS Urun Dana, kami rutin membuka listing sukuk dengan proyeksi ROI hingga 20%. Cuan kan! Jangan lewatkan kesempatan untuk memaksimalkan potensi investasi syariah Anda. Mulai investasi sekarang dan raih keuntungan maksimal!

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID