artikel
9 September 2025
Cengli! Trik Cepat Hitung HPP Produk, Harga Akurat Bisnis Makin Kuat!
Mengelola bisnis tidak cukup hanya dengan menjual produk, tetapi juga perlu memahami seberapa besar biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Di sinilah pentingnya menghitung Harga Pokok Produksi (HPP).
Konsep ini membantu pelaku usaha, termasuk UKM dan pegiat ekonomi kreatif, untuk mengetahui struktur biaya secara menyeluruh sebelum menetapkan harga jual. Dengan begitu, keputusan bisnis menjadi lebih terarah dan risiko kerugian bisa diminimalkan.
Apa Itu HPP?
Harga pokok produksi dapat dipahami sebagai akumulasi dari seluruh biaya yang timbul selama proses pembuatan barang hingga siap dipasarkan. Hery (2019) menjelaskan bahwa konsep HPP berkaitan erat dengan biaya manufaktur yang muncul untuk menyelesaikan barang dalam periode tertentu.
Pandangan tersebut sejalan dengan Mulyadi (2005) dalam buku Akuntansi Biaya yang menegaskan bahwa biaya produksi mencakup seluruh pengeluaran dalam mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Baca juga: Chill! Adu Kuat Pendanaan Syariah vs Kredit Multiguna, Ribawi Bikin Usaha Mati!
Dengan demikian, harga pokok produksi tidak hanya menjadi tolok ukur efisiensi dalam proses manufaktur, tetapi juga landasan penting bagi perusahaan untuk menentukan harga jual yang tepat serta menilai kinerja keuangan secara lebih objektif.
Rumus dan Cara Menghitung HPP
Sebelum masuk ke metode perhitungan, penting dipahami bahwa Harga Pokok Produksi (HPP) merupakan total biaya yang dikeluarkan dalam proses mengolah bahan baku menjadi barang siap jual. HPP menjadi dasar untuk menentukan harga jual, menghitung laba, dan menilai efisiensi usaha. Bagi UKM, perhitungan HPP membantu memastikan bahwa setiap produk dijual pada harga yang tidak hanya menutup biaya, tetapi juga memberikan keuntungan yang sehat.
1. Full Costing
Full costing adalah rumus HPP yang mana semua biaya yang keluar di pabrik dimasukkan ke dalam harga pokok produk. Jadi bukan hanya biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung, tapi juga biaya listrik, sewa tempat, gaji mandor, sampai penyusutan mesin. Semua digabungkan sehingga harga pokok lebih lengkap.
Unsur biaya full costing:
a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya overhead variabel (misalnya listrik, air, bensin produksi)
d. Biaya overhead tetap (misalnya sewa tempat, gaji staf tetap, penyusutan mesin)
Cara Menghitung Full Costing
Supaya lebih mengerti berikut ini cara menghitung HPP, dengan contoh usaha frozen food ayam UKM dengan modal Rp50.000.000. Berikut rumus HPP lengkapnya:
a. Bahan baku (ayam, bumbu, tepung): Rp50.000.000
b. Tenaga kerja langsung (5 karyawan harian): Rp20.000.000
c. Listrik & gas (variabel): Rp10.000.000
d. Sewa dapur & gaji mandor (tetap): Rp15.000.000
Total biaya produksi = Rp95.000.000
Jika dalam sebulan UKM menghasilkan 10.000 pack, maka HPP per pack = 95.000.000 ÷ 10.000 = Rp9.500.
2. Variable Costing
Metode ini hanya menghitung biaya yang berubah sesuai volume produksi. Jadi biaya tetap seperti sewa dan penyusutan tidak dihitung sebagai harga pokok per unit, melainkan dibebankan langsung sebagai biaya periode.
Unsur biaya variable costing:
a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya overhead variabel
Cara Menghitung Variable Costing
Agar lebih jelas, mari lihat simulasi perhitungan HPP pada usaha frozen food ayam skala UKM. Misalnya, pelaku usaha memiliki modal awal sebesar Rp50.000.000.
a. Bahan baku: Rp50.000.000
b. Tenaga kerja langsung: Rp20.000.000
c. Listrik & gas: Rp10.000.000
Total biaya variabel = Rp80.000.000
Dengan produksi 10.000 pack, maka harga pokok per pack = 80.000.000 ÷ 10.000 = Rp8.000. Biaya tetap (Rp15.000.000 untuk sewa & gaji mandor) nanti dimasukkan sebagai beban bulan berjalan, bukan melekat ke harga pokok produk.
Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) adalah langkah penting agar pelaku usaha, termasuk UKM, dapat menetapkan harga jual yang tepat dan mengelola laba secara lebih terukur.
Baca juga: Sah! 5 Step Mudah Membuat NIB, Gratis No Ribet Plus OTW Cuan Naik Drastis!
Dengan memahami perhitungan HPP pelaku usaha dapat menyesuaikan strategi keuangan sesuai kebutuhan. Metode pertama lebih cocok untuk laporan resmi, sementara metode kedua berguna untuk analisis praktis sehari-hari.
Bagi UKM dan pegiat ekonomi kreatif, kemampuan menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) bukan sekadar formalitas akuntansi. HPP adalah fondasi dalam menentukan harga jual yang adil, menjaga arus kas tetap stabil, dan memastikan keuntungan bisa diukur dengan tepat. Tanpa perhitungan yang benar, arah bisnis bisa melenceng dan daya saing pun mudah goyah.
AKSES 2025: Pintu Terbuka Bikin Mimpi Usaha Jadi Nyata
Untuk membantu para pelaku usaha, kini hadir AKSES 2025 (Akselerasi Keuangan Syariah Ekonomi Kreatif). Program ini lahir dari kolaborasi Kementerian Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, dan LBS Urun Dana.
AKSES hadir untuk membuka jalan bagi pegiat ekraf untuk mengakses pembiayaan syariah, mendapatkan pendampingan bisnis dari mentor profesional, serta membangun jaringan usaha yang lebih luas.
Baca juga: Cetar! AKSES 2025 Dimulai, Bisnis EKRAF Naik Kelas Go Digital Go Halal!
Apa yang akan diperoleh peserta? Pertama, kesempatan mengikuti pelatihan intensif bersama mentor berpengalaman. Kedua, peluang berjejaring dengan komunitas lintas sektor yang dapat memunculkan kolaborasi baru. Ketiga, akses ke pendanaan syariah hingga Rp10 miliar melalui securities crowdfunding LBS Urun Dana.
Jangan ragu! Bergabunglah dengan AKSES 2025 dan jadikan usaha kreatif Anda melesat lebih cepat, halal, dan berkelanjutan. Klik disini untuk memulai semuanya!