artikel

calendar_today

9 Juli 2025

Sat Set! 10 Tips Bikin Laporan Keuangan UMKM, Disiplin Usaha Pangkal Kaya!

Kebanyakan pelaku usaha kecil merasa bahwa laporan keuangan adalah hal yang rumit dan hanya diperlukan oleh perusahaan besar. Tapi kenyataannya, laporan keuangan adalah fondasi bagi setiap bisnis, besar atau kecil dan cara membuat laporan keuangan adalah kuncinya. 

Tanpa pencatatan yang jelas, bagaimana kita tahu apakah usaha kita berkembang atau malah terjebak dalam kerugian? Laporan keuangan UMKM bukan hanya untuk memenuhi kewajiban, tetapi untuk mengetahui di mana posisi usaha kita, sehingga kita bisa membuat keputusan yang lebih cerdas. 

Mari kita mulai dengan mengenal cara membuat laporan keuangan yang tepat dan sederhana untuk mengelola usaha Anda dengan lebih efektif.

Kenapa Laporan Keuangan Penting untuk Usaha Kecil?

Banyak UMKM yang kesulitan berkembang karena tidak memiliki data keuangan yang akurat. Tanpa laporan keuangan yang jelas, sangat sulit untuk melihat perkembangan usaha, mengelola cash flow, dan mengidentifikasi masalah yang ada. 

Baca juga: Makin Kenceng! 8 Bukti Pendanaan UMKM Bikin Bisnis Nanjak Halal Maksimal!

Laporan keuangan UMKM bukan hanya sebuah dokumen, ini adalah alat untuk mengukur kesehatan bisnis Anda. Dengan laporan keuangan seperti laporan laba rugi yang baik, Anda bisa mengetahui apakah usaha Anda untung atau rugi, seberapa banyak utang yang perlu dilunasi, dan berapa banyak aset yang dimiliki.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan 

Sebagai pelaku usaha, Anda perlu memahami berbagai jenis laporan keuangan yang menjadi acuan utama untuk menilai performa bisnis Anda. Berikut adalah beberapa jenis laporan yang perlu Anda ketahui:

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi ini menunjukkan pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu, serta keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.

2. Neraca Keuangan (Balance Sheet)

Menunjukkan aset yang dimiliki oleh bisnis serta kewajiban atau utang yang harus dibayar, memberikan gambaran lengkap tentang kondisi finansial bisnis.

3. Arus Kas (Cash Flow)

Menyajikan informasi tentang aliran uang masuk dan keluar dari bisnis. Ini sangat penting untuk mengetahui apakah bisnis Anda memiliki likuiditas yang cukup untuk beroperasi.

4. Catatan Keuangan Harian (Opsional untuk Pemula)

Mencatat setiap transaksi harian yang terjadi dalam bisnis. Ini sangat berguna bagi usaha mikro yang baru mulai, karena memudahkan pencatatan yang lebih mendetail.

Baca juga: Anti Ribet! 7 Tips Bikin SOP Usaha Kecil, No Aturan, Bisnis Auto Berantakan!

Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan Sederhana

Membuat laporan keuangan sederhana sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut adalah langkah-langkah mudah yang bisa Anda ikuti:

1. Catat Semua Pemasukan

Mulailah dengan mencatat setiap pemasukan yang masuk ke usaha Anda. Jangan lupa untuk memasukkan setiap arus kas usaha kecil seperti transaksi penjualan atau pendapatan lain yang relevan.

2. Catat Semua Pengeluaran

Semua pengeluaran dan neraca keuangan, baik itu untuk bahan baku, gaji karyawan, hingga biaya operasional lainnya, harus tercatat dengan baik.

3. Pisahkan antara Uang Pribadi dan Usaha

Pastikan keuangan pribadi dan usaha dipisahkan. Ini akan membantu Anda untuk lebih mudah membuat laporan yang akurat.

4. Susun Laporan Laba Rugi

Hitung pendapatan dan kurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Ini akan memberikan Anda gambaran apakah usaha Anda menguntungkan atau rugi.

5. Buat Neraca Sederhana

Bandingkan aset (apa yang dimiliki) dengan utang (apa yang harus dibayar) untuk mengetahui posisi keuangan bisnis Anda.

6. Gunakan Template Excel/Manual

Jika Anda belum memiliki perangkat lunak keuangan, Anda bisa mulai dengan template sederhana di Excel atau Google Sheets.

Contoh Laporan Keuangan Sederhana

Agar lebih jelas, berikut adalah contoh laporan keuangan sederhana untuk usaha kecil:

a. Pendapatan Rp 10.000.000
b. Biaya Operasional Rp 7.000.000
c. Keuntungan/Kerugian Rp 3.000.000
d. Aset Lancar Rp 5.000.000                
e. Kewajiban Rp 2.000.000

Contoh ini menunjukkan pendapatan, biaya, dan keuntungan usaha yang dapat membantu Anda dalam menganalisis kondisi bisnis.

Tools atau Aplikasi Laporan Keuangan Gratis 

Untuk memudahkan pencatatan keuangan, ada beberapa alat yang bisa Anda gunakan tanpa biaya:

1. Excel/Google Sheets

Platform ini sangat berguna untuk membuat laporan keuangan secara manual, dengan banyak template yang sudah tersedia.

2. Buku Warung/BukuKas

Aplikasi gratis yang memungkinkan Anda untuk mencatat transaksi harian dan membuat laporan keuangan sederhana.

3. Aplikasi UMKM Gratis dari Pemerintah

Beberapa aplikasi dari pemerintah seperti Laporan UMKM atau aplikasi sejenis juga bisa membantu Anda untuk mempermudah pencatatan dan pembuatan laporan keuangan.

Baca juga: Bangkrut! Ini 8 Cara Atur Arus Kas UKM, Biang Kerok Kehancuran Usaha

Dampak Positif Membuat Laporan Keuangan

Membuat laporan keuangan yang teratur membawa banyak manfaat nyata bagi usaha Anda, yang tidak hanya memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi keuangan, tetapi juga membuka peluang untuk perkembangan yang lebih pesat. Berikut adalah beberapa manfaat besar dari cara membuat laporan keuangan yang rapi:

1. Usaha Lebih Terukur

Dengan laporan keuangan yang akurat, seperti laporan laba rugi dan neraca keuangan, Anda dapat dengan mudah melihat apakah bisnis Anda berkembang sesuai harapan atau justru mengalami penurunan. Data yang jelas tentang pendapatan, biaya, dan keuntungan memungkinkan Anda untuk mengevaluasi performa bisnis secara objektif, sehingga Anda bisa segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja usaha.

2. Akses Pendanaan

Laporan keuangan yang rapi dan terstruktur akan memudahkan Anda dalam mendapatkan akses pendanaan, baik dari lembaga keuangan, investor, maupun melalui program urut dana. Banyak investor atau pemberi pinjaman yang membutuhkan bukti konkret dari kondisi keuangan usaha Anda sebelum membuat keputusan. Dengan laporan yang lengkap, mereka akan lebih yakin bahwa bisnis Anda dikelola dengan baik dan layak untuk didanai.

3. Tahu Kapan Untung/Rugi

Dengan laporan laba rugi yang baik, Anda bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memperbaiki strategi, memangkas biaya, atau meningkatkan pemasaran. Ini juga membantu Anda dalam perencanaan keuangan, seperti menentukan kapan untuk menginvestasikan keuntungan atau menambah modal. Pencatatan keuangan usaha yang tepat akan memudahkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai kapan untuk melanjutkan atau menghentikan proyek tertentu.

4. Lebih Siap Menghadapi Pajak atau Audit

Memiliki laporan keuangan yang jelas dan terorganisir, seperti neraca keuangan dan arus kas usaha kecil, akan mempermudah Anda dalam memenuhi kewajiban pajak atau menghadapi audit. Ketika laporan Anda lengkap dan transparan, baik untuk pajak penghasilan, PPN, atau kewajiban lainnya, Anda tidak perlu khawatir menghadapi pemeriksaan dari pihak berwenang. Laporan yang rapi menunjukkan bahwa Anda mengelola bisnis dengan jujur dan mengikuti peraturan yang berlaku.

Jangan takut untuk mulai membuat laporan keuangan, bahkan jika usaha Anda masih kecil. Laporan keuangan bukanlah soal kerumitan, tapi soal disiplin dan keberanian mencatat setiap transaksi. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana dan lakukan secara konsisten. Dengan begitu, Anda akan mempersiapkan bisnis untuk tumbuh lebih besar dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

AKSES 2025 Langkah Awal Menuju Kesuksesan

Membuat laporan keuangan adalah awal dari langkah besar menuju perkembangan bisnis yang lebih terukur, dan AKSES 2025 siap membantu Anda untuk mewujudkan mimpi tersebut. AKSES 2025 memberikan kesempatan luar biasa untuk mengembangkan usaha Anda dengan pendanaan, pelatihan, dan pendampingan yang dirancang khusus untuk mendukung pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan. 

Baca juga: Gratis! AKSES 2025 OTW Dibuka, UMKM Melesat Ekonomi Makin Kuat!

AKSES (Akselerasi Keuangan Sektor Ekonomi Kreatif Syariah) hadir untuk membantu UMKM dan pelaku ekonomi kreatif mengakses pendanaan syariah yang aman dan menguntungkan. Program yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif, Disparekraf DKI Jakarta, dan LBS Urun Dana untuk mendorong bisnis Anda untuk berkembang lebih pesat, siap bersaing, dan meraih sukses yang lebih besar.

Jangan sia-siakan kesempatan emas ini! Ikuti terus update terbaru di Instagram LBS Urun Dana dan ambil langkah pertama menuju masa depan bisnis yang lebih besar dan penuh berkah.

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID