artikel

calendar_today

6 Juli 2025

Anti Ribet! 7 Tips Bikin SOP Usaha Kecil, No Aturan, Bisnis Auto Berantakan!

Dalam dunia usaha, banyak pelaku bisnis kecil yang menjalankan operasionalnya berdasarkan intuisi atau kebiasaan harian. Tak jarang semua proses berjalan begitu saja, tanpa catatan, tanpa struktur, dan tanpa standar. Ketika usaha masih dikelola sendiri, mungkin ini tidak terasa sebagai masalah. Tapi begitu tim mulai bertambah, pesanan mulai ramai, atau cabang mulai dibuka, ketidakteraturan perlahan berubah menjadi hambatan besar.

Di sinilah pentingnya SOP usaha kecil atau Standard Operating Procedure—sebuah dokumen operasional yang bisa menyelamatkan usaha dari kekacauan. Bahkan untuk usaha seperti warung sembako, toko kelontong, atau jasa kecil sekalipun, SOP sudah selayaknya diterapkan sejak awal. Bukan hanya agar usaha lebih rapi, tapi juga agar pelaku usaha bisa lebih hemat waktu, tenaga, dan biaya.

Apa Itu SOP dan Mengapa Penting untuk Usaha Kecil?

SOP atau Standard Operating Procedure adalah panduan tertulis yang menjelaskan cara menjalankan proses tertentu secara sistematis. Dalam konteks UMKM, SOP bisa digunakan untuk mengatur semua kegiatan harian: dari cara menyambut pelanggan, mengatur stok, hingga mengelola laporan keuangan.

Pentingnya SOP dalam bisnis kecil tak bisa diremehkan. Banyak usaha mikro atau UMKM yang sebenarnya punya potensi berkembang, tapi terhambat karena tidak memiliki struktur kerja yang jelas. SOP memberi arah, menciptakan konsistensi layanan, mempermudah pelatihan tim, dan mencegah kesalahan berulang.

Baca juga: Awas Kolaps! 10 Strategi Kelola SDM UMKM, Dianggap Sepele Tapi Bikin Usaha Mandek

Dengan adanya prosedur operasional standar UMKM, bisnis kecil bisa bekerja lebih efisien, bahkan saat ditinggal oleh pemiliknya sekalipun. Ia menjadi sistem kerja yang bisa dijalankan oleh siapa saja, tanpa bergantung pada orang tertentu.

Langkah Awal Membuat SOP untuk Usaha Kecil

Membuat SOP tak harus rumit dan bertele-tele. Justru untuk usaha kecil, SOP sebaiknya disusun dengan pendekatan yang praktis, sederhana, dan langsung bisa diterapkan. Banyak pelaku UMKM yang mengira bahwa SOP hanya penting untuk perusahaan besar, padahal justru langkah awal memulai usaha sebaiknya sudah dimulai dengan sistem yang rapi sejak dini.

1. Identifikasi Proses Utama Usaha Anda

Langkah pertama dalam cara membuat SOP usaha kecil adalah mengidentifikasi proses utama dalam bisnis Anda. Apa saja alur kerja yang terjadi setiap hari? Misalnya, dalam sebuah warung atau toko kelontong, proses bisa dimulai dari menerima pesanan pelanggan, mengecek stok barang, pengemasan, hingga pelayanan dan pembayaran. 

Sementara itu, untuk usaha jasa kecil, seperti laundry rumahan atau servis motor, prosesnya bisa mencakup penerimaan barang, pencatatan, pengerjaan layanan, hingga penyerahan hasil.

2. Tentukan Tujuan dari SOP

Setelah itu, tentukan tujuan dari SOP yang ingin dibuat. Dalam konteks SOP untuk UMKM, tujuan umumnya adalah untuk memperjelas tugas masing-masing anggota tim, menciptakan efisiensi waktu kerja, serta menjaga kualitas layanan secara konsisten. Tanpa tujuan yang jelas, SOP hanya akan menjadi catatan tanpa arah.

3. Buat Daftar Tugas dan Siapa yang Bertanggung Jawab

Langkah berikutnya adalah menyusun daftar tugas dan siapa yang bertanggung jawab untuk masing-masing proses. Ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan. Dalam struktur SOP usaha, perlu dicatat siapa yang mengatur stok barang, siapa yang bertugas melayani pelanggan, serta siapa yang menangani pembukuan harian. Pembagian tanggung jawab ini akan membuat alur kerja lebih lancar, sekaligus memudahkan pemilik usaha saat ingin mendelegasikan tugas.

4. Uraikan Prosedur secara Ringkas dan Jelas

Kemudian, uraikan seluruh proses dalam bentuk langkah-langkah yang jelas dan ringkas. Ini adalah inti dari prosedur operasional standar UMKM. Setiap tahapan harus ditulis dalam urutan logis agar mudah diikuti. Hindari paragraf panjang. Cukup satu hingga dua kalimat pendek per langkah, agar bisa dipahami dengan cepat saat praktik di lapangan.

Baca juga: Awas Riba! Ini Panduan Akad Pembiayaan Syariah: Prinsip, Jenis Hingga Skema

5. Gunakan Format Sederhana yang Mudah Dipahami 

Agar semakin mudah diterapkan, gunakan format sederhana. Banyak pelaku usaha kecil yang lebih nyaman dengan tampilan visual seperti tabel, checklist, atau bullet. Format ini sangat membantu terutama bagi usaha mikro yang belum terbiasa dengan dokumen formal. Dalam banyak contoh SOP usaha mikro, visual sederhana justru menjadi kunci keberhasilan implementasi.

6. Lakukan Uji Coba dan Evaluasi

Namun membuat SOP bukan berarti tugas selesai. Langkah penting berikutnya adalah melakukan uji coba. Coba jalankan SOP selama beberapa hari, lalu evaluasi. Apakah proses berjalan lebih cepat? Apakah ada langkah yang terlalu rumit atau justru terlewat? Ingat, SOP bukan dokumen mati. Ia harus bisa berubah menyesuaikan kondisi usaha. Evaluasi rutin menjadi bagian dari langkah membuat SOP yang efektif dan relevan.

7. Libatkan Tim dalam Penyusunan SOP

Terakhir, libatkan seluruh tim dalam proses penyusunan. Meskipun usaha Anda masih kecil, keterlibatan karyawan atau anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis akan meningkatkan rasa memiliki dan kedisiplinan dalam menjalankan SOP. Pentingnya SOP dalam bisnis kecil tak hanya terlihat dari sisi teknis, tapi juga dari segi budaya kerja yang mulai terbentuk sejak awal.

Contoh SOP Usaha Mikro yang Bisa Ditiru

Untuk mempermudah, berikut ini adalah contoh SOP usaha mikro yang bisa diterapkan di toko online rumahan atau kedai kopi kecil. Misalnya, untuk SOP melayani pelanggan di toko kelontong:

1. Pelanggan disambut dan ditanyakan kebutuhannya.
2. Kasir atau penjaga toko membantu mencari produk di rak.
3. Barang dicek kondisi dan kuantitasnya.
4. Dilakukan proses pembayaran dan pelanggan diberikan nota.
5. Pelanggan diucapkan terima kasih dan diajak kembali belanja.

Sederhana, tapi ketika proses ini dijalankan secara konsisten, pelayanan jadi lebih cepat dan pelanggan pun lebih puas.

Tips Agar SOP Usaha Kecil Berjala Efektif

Setelah memahami langkah-langkah awal membuat SOP, tantangan berikutnya adalah memastikan SOP benar-benar dijalankan dengan baik. Agar SOP tidak sekadar jadi dokumen formalitas, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh pelaku usaha mikro, warung, atau jasa kecil lainnya: 

1. Gunakan bahasa yang sederhana dan membumi

SOP bukan dokumen akademik atau laporan keuangan. Ia harus bisa dipahami oleh siapa pun yang menjalankan tugas, bahkan oleh staf baru atau pekerja yang tidak terbiasa dengan istilah teknis. Gunakan kata-kata sehari-hari yang jelas, langsung, dan tidak berbelit. Hindari bahasa formal berlebihan yang bisa membuat SOP terasa jauh dari realitas operasional.

2. Buat SOP berdasarkan kenyataan di lapangan, bukan teori ideal

Setiap usaha memiliki karakteristik unik. Jangan sekadar menyalin SOP dari bisnis lain atau membuat versi yang terlalu ‘sempurna’ di atas kertas. SOP yang baik adalah yang menggambarkan bagaimana proses kerja benar-benar terjadi di tempat Anda. Dengan begitu, SOP bisa dijalankan dan bukan hanya disimpan.

3. Libatkan orang yang menjalankan proses dalam penyusunan SOP

Mereka yang bekerja di lapangan biasanya lebih tahu titik-titik macet, risiko, dan solusi dari setiap proses. Dengan melibatkan mereka sejak awal, Anda tidak hanya mendapat insight praktis, tetapi juga menciptakan rasa memiliki. Karyawan cenderung akan lebih disiplin menjalankan SOP jika mereka merasa turut menyusunnya.

4. Buat SOP yang fleksibel dan mudah diperbarui

Usaha kecil sangat dinamis. Hari ini sepi, besok bisa ramai mendadak. Produk bisa berubah, alat kerja bisa bertambah. Oleh karena itu, SOP jangan dibuat kaku. Pastikan ia bisa dievaluasi dan disesuaikan secara berkala, setidaknya satu bulan sekali atau saat ada perubahan besar dalam proses bisnis.

Baca juga: Ajukan Sekarang! 7 Keunggulan Pembiayaan Syariah yang Bikin UKM Makin Berjaya!

5. Sediakan versi visual atau alat bantu yang memudahkan implementasi

Tidak semua orang suka membaca paragraf panjang. Agar lebih mudah dijalankan, SOP bisa dilengkapi dengan visual sederhana: flowchart, diagram alur, poster langkah kerja, atau checklist harian. Bahkan spreadsheet di Google Sheets pun bisa digunakan agar seluruh tim bisa mengakses dan memantau.

6. Jadikan SOP sebagai budaya, bukan sekadar dokumen

SOP harus dianggap sebagai alat bantu kerja, bukan beban tambahan. Tanamkan dalam tim bahwa SOP dibuat untuk meringankan beban dan mempercepat kerja. Saat SOP dijalankan dengan sadar, usaha jadi lebih efisien, pemilik usaha bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis, bukan hanya memadamkan masalah harian.

Menyusun SOP memang membutuhkan waktu dan pemikiran. Tapi manfaatnya jauh lebih besar dari usaha yang dikeluarkan. SOP menjadikan usaha kecil lebih profesional, lebih rapi, dan siap bertumbuh secara sistematis.

Mulailah dari hal paling sederhana. Tulis alur kerja harian, evaluasi, dan konsisten menerapkannya. Dengan begitu, usaha kecil Anda tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dengan sistem kerja yang sehat.

Dan jika Anda sukses menata sistem bisnis, sekarang saatnya melihat ke luar. Salah satu bentuk keberlanjutan usaha kecil adalah dengan pembiayaan yang halal, adil, dan penuh berkah. LBS Urun Dana hadir untuk menjembatani pelaku usaha dengan pendanaan syariah hingga Rp10 miliar bebas riba.Ini adalah langkah lanjutan menuju sistem usaha yang lebih kuat dan bernilai. Ajukan sekarang

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID