artikel
22 Juli 2025
Waspada! 10 Jenis dan Cara Hitung Laporan Keuangan Agar Bisnis Gak Amburadul
Bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis, baik kecil maupun besar, memahami kondisi keuangan perusahaan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan analisis laporan keuangan. Bukan sekadar formalitas, kegiatan ini bisa jadi penentu arah masa depan bisnis Anda.
Kenapa begitu penting? Karena analisis laporan keuangan adalah jendela utama untuk melihat apakah bisnis Anda sehat, stabil, atau justru sedang menuju bahaya. Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Laporan Keuangan?
Sebelum kita masuk ke teknik analisisnya, penting untuk memahami dulu apa itu laporan keuangan. Sederhananya, laporan keuangan adalah catatan yang merangkum semua informasi keuangan perusahaan dalam satu periode. Di dalamnya terdapat data tentang pendapatan, pengeluaran, aset, utang, dan modal. Laporan keuangan ini biasanya terdiri dari beberapa jenis:
a. Laporan Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Arus Kas
d. Laporan Perubahan Modal
Setiap jenis laporan ini memiliki fungsinya masing-masing, dan nantinya akan menjadi dasar dalam melakukan analisis.
Mengapa Analisis Laporan Keuangan Itu Penting?
Laporan keuangan tanpa analisis bagaikan data tanpa makna. Melalui analisis, Anda bisa melihat gambaran utuh tentang performa bisnis, mulai dari kekuatan finansial, potensi risiko, hingga peluang untuk tumbuh lebih besar.
Baca juga: Tancap Gas! 5 Faktor Kenapa Pembiayaan Syariah Makin Meroket dan Jadi Primadona!
Beberapa manfaat penting dari analisis laporan keuangan antara lain:
a. Mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang
b. Menilai efisiensi penggunaan aset
c. Membandingkan performa bisnis dari waktu ke waktu
d. Menjadi acuan investor sebelum berinvestasi
e. Menentukan nilai wajar pajak yang harus dibayarkan
f. Mengetahui bagian keuangan mana yang perlu diperbaiki
Analisis ini sangat krusial, apalagi jika Anda ingin mengambil keputusan strategis berbasis data yang kuat.
Jenis Laporan Keuangan yang Perlu Dianalisis
Berikut beberapa laporan utama yang biasanya menjadi objek analisis:
1. Neraca
Laporan ini memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada satu waktu tertentu. Di dalamnya terdapat data tentang aset (aktiva), utang (kewajiban), dan modal.
2. Laporan Laba Rugi
Di sinilah Anda bisa melihat apakah perusahaan sedang untung atau rugi. Laporan ini menunjukkan pendapatan dan biaya-biaya yang terjadi dalam satu periode. Biasanya disusun di akhir tahun atau kuartal.
3. Laporan Arus Kas
Laporan ini menggambarkan bagaimana uang masuk dan keluar dari bisnis Anda. Ini termasuk kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan.
4. Laporan Perubahan Modal
Laporan ini menunjukkan pergerakan modal dari waktu ke waktu, termasuk laba ditahan, investasi tambahan, atau pengambilan oleh pemilik.
Metode Analisis Laporan Keuangan
Ada beberapa pendekatan yang umum digunakan, yaitu metode horizontal, vertikal, dan industri.
1. Analisis Horizontal
Teknik ini membandingkan pos-pos laporan keuangan dari satu periode ke periode lain. Misalnya, membandingkan pendapatan tahun 2023 dengan 2022.
Contoh sederhana: Pendapatan tahun 2022: Rp800 juta
Pendapatan tahun 2023: Rp850 juta
Maka:
(850 - 800) / 800 x 100% = 6,25%
Artinya ada peningkatan pendapatan sebesar 6,25%.
2. Analisis Vertikal
Metode ini menganalisis laporan keuangan pada periode yang sama, tetapi melihat perbandingan antar pos dalam satu laporan.
Misalnya:
a. Total aset: Rp35 juta
b. Utang jangka pendek: Rp7 juta
Maka current ratio = 35 / 7 = 5
Artinya perusahaan punya kemampuan yang sangat baik untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
3. Analisis Industri
Metode ini membandingkan performa perusahaan Anda dengan perusahaan lain di industri yang sama. Biasanya digunakan oleh investor dan analis profesional.
Teknik-Teknik Analisis Tambahan
Dalam praktiknya, ada beberapa teknik lain yang bisa memperdalam analisis:
a. Analisis Rasio Keuangan: Mengukur likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas perusahaan.
b. Common Size: Menyajikan data dalam bentuk persentase untuk memudahkan perbandingan.
c. Analisis Break Even: Menentukan titik impas agar tahu kapan bisnis mulai menghasilkan laba.
d. Analisis Trend: Melihat kecenderungan data dari waktu ke waktu.
Contoh Analisis Laporan Keuangan
Untuk memperjelas, mari lihat satu contoh analisis laporan keuangan lagi.
a. Analisis Horizontal:
Pendapatan tahun 2021: Rp100 juta
Pendapatan tahun 2022: Rp130 juta
Kenaikan: (130 - 100) / 100 x 100% = 30%
Artinya, perusahaan mengalami pertumbuhan laba sebesar 30%.
b. Analisis Vertikal:
Penjualan: Rp500 juta
Harga Pokok Penjualan: Rp300 juta
Laba kotor: 500 - 300 = Rp200 juta
Laba kotor sebagai persentase dari penjualan = 200 / 500 x 100% = 40%
Contoh Laporan Keuangan Sederhana
Berikut adalah contoh bentuk laporan keuangan sederhana dalam bentuk poin:
1. Laporan Neraca
Kas: Rp10.000.000 + Piutang: Rp5.000.000 + Persediaan: Rp15.000.000 Total Aset: Rp30.000.000 Utang: Rp8.000.000 Modal: Rp22.000.000
2. Laporan Laba Rugi
Penjualan: Rp100.000.000 - Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp60.000.000 = Laba Kotor: Rp40.000.000 - Beban Operasi: Rp10.000.000 Laba Bersih: Rp30.000.000
3. Laporan Arus Kas
Aktivitas Operasi: Rp25.000.000 - Aktivitas Investasi: Rp10.000.000 + Aktivitas Pendanaan: Rp5.000.000 = Kenaikan Kas: Rp20.000.000
Baca juga: Cuan Melejit! 5 Cara Cek Valuasi Perusahaan Biar Gak Nyungsep di Tengah Jalan
4. Laporan Perubahan Modal
Modal Awal: Rp20.000.000 + Laba Bersih: Rp10.000.000 - Prive: Rp3.000.000 = Modal Akhir: Rp27.000.000
Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Jika Anda baru memulai, berikut langkah-langkah membuat laporan keuangan yang bisa langsung dipraktikkan:
1. Catat semua transaksi harian secara teratur
2. Gunakan buku kas utama untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran
3. Kelola stok barang bila ada
4. Inventaris aset seperti perlengkapan dan kendaraan
5. Olah data dengan teliti untuk disusun ke dalam format laporan
Dengan disiplin mencatat dan membuat laporan, Anda akan lebih mudah mengevaluasi bisnis dan mengambil langkah yang tepat. Analisis laporan keuangan adalah fondasi penting dalam pengambilan keputusan bisnis.
Apakah perusahaan Anda ingin berkembang, mengajukan pendanaan, atau menarik investor, semua itu perlu laporan keuangan yang sehat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Analisis laporan keuangan yang matang menjadi kunci untuk mengakses peluang tersebut. Bagi Anda yang sudah mulai menyusun dan menganalisis laporan keuangan secara profesional, ini adalah saat yang tepat untuk melangkah lebih jauh. AKSES 2025 hadir sebagai langkah awal menuju kesuksesan, menawarkan peluang besar untuk mengembangkan usaha Anda lewat pendanaan syariah yang aman, halal, dan strategis.
Analisis Keuangan Anda, Raih Pendanaan Syariah lewat AKSES 2025
AKSES 2025 memberikan dukungan menyeluruh dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan akses pendanaan yang dirancang khusus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif secara berkelanjutan. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif, Disparekraf DKI Jakarta, dan LBS Urun Dana, dengan misi memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis syariah.
Baca juga: Gratis! AKSES 2025 OTW Dibuka, UMKM Melesat Ekonomi Makin Kuat!
Dengan mengikuti AKSES 2025, Anda tak hanya mendapatkan akses ke modal kerja yang halal, tetapi juga memiliki kesiapan laporan keuangan yang menjadi syarat utama dalam mengakses pembiayaan. Program ini menjadikan analisis laporan keuangan sebagai dasar dalam menilai kelayakan usaha Anda untuk didanai secara syariah. Pendanaan berbasis syariah kini tak lagi sulit dijangkau, dan AKSES 2025 adalah pintu masuknya.
Jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Ikuti update lengkapnya di Instagram @lbs.urundana dan ambil langkah pertama menuju masa depan bisnis yang lebih besar, lebih mapan, dan penuh keberkahan.