berita

calendar_today

15 Mei 2025

Amerika dan China Sepakat Damai, Tarif Impor Dagang Dipangkas Besar-Besaran!

Amerika Serikat (AS) dan China sepakat berdamai untuk menurunkan tarif secara drastis selama 90 hari mulai Rabu (14/5/2025). Kebijakan ini diambil setelah pembicaraan intensif di Jenewa, Swiss, akhir pekan lalu.

Kesepakatan ini dianggap sebagai langkah sementara untuk menurunkan ketegangan dalam perang dagang Amerika dan China. Washington dan Beijing sama-sama sepakat bahwa eskalasi tarif yang terlalu tinggi merugikan kedua belah pihak.

Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa pemerintahannya kini memiliki cetak biru kesepakatan perdagangan yang sangat kuat dengan China. Ia mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut akan membuat ekonomi China lebih terbuka untuk bisnis asal AS.

Baca juga: Damai! Perang Dagang AS-China Segera Berakhir, Investasi Makin Bergairah

Trump juga menyebut keterbukaan ekonomi China merupakan bagian menarik dari kesepakatan itu. Dikutip dari CNBC pada Kamis (15/5/2025), hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan media lokal saat melakukan perjalanan menuju Timur Tengah.

Dalam beberapa tahun terakhir, perang dagang Trump telah memperkeruh perdagangan internasional. AS menetapkan tarif tinggi untuk produk dari berbagai negara, terutama China. Sebagai balasan, Beijing pun menerapkan tarif serupa terhadap barang impor asal AS.

Akibat saling balas tarif ini, tarif dari kedua belah pihak sempat menembus lebih dari 100%. Kebijakan ini memicu kerugian besar dalam bentuk anjloknya nilai saham dan terganggunya rantai pasok industri global.

Tarif Impor Amerika Dipangkas

Usai perundingan di Jenewa, kedua negara sepakat menurunkan tarif sebagai bagian dari proses de-eskalasi. AS akan memangkas tarif hingga 30% atas produk China. Sementara China akan menurunkan tarifnya sebesar 10%.

Pengurangan tarif akan berlaku mulai tengah malam waktu Washington. Kebijakan ini diharapkan menurunkan ketegangan yang membuat tarif AS sempat melonjak hingga 245% pada beberapa produk impor China.

Meski demikian, analis memperingatkan bahwa risiko eskalasi baru dalam perang dagang masih tetap ada. Sebab AS masih memberlakukan tarif tambahan sebesar 20% untuk produk bahan kimia dari China.

Tarif tersebut berkaitan dengan kekhawatiran AS atas bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil. Washington menuding Beijing tidak cukup serius dalam mengontrol peredarannya. Namun China membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Nyesek! Tarif Impor Produk RI di AS Diperkirakan Naik 47%

Pemerintah China minta AS berhenti menyalahkan dan menyudutkan dalam isu perdagangan. Di sisi lain, AS menyatakan terbuka untuk dialog lebih lanjut dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut Yue Su, Kepala Ekonom The Economist Intelligence Unit, pengurangan tarif lebih lanjut akan sulit dilakukan. Ia menilai bahwa risiko tarif kembali diberlakukan setelah 90 hari masih sangat tinggi.

Dampak dari perang dagang Trump telah menghantam perusahaan-perusahaan AS yang menggantungkan pasokan dari manufaktur China. Banyak pelaku usaha menghadapi tekanan berat dalam operasional dan logistik.

Bagi China, dampak ekonomi juga cukup signifikan. Perekonomian China tertekan oleh lesunya konsumsi domestik dan krisis properti yang belum kunjung usai. Ketidakpastian perdagangan hanya menambah beban ekonomi negeri itu.

Asisten profesor dari Universitas Teknologi Nanyang, Dylan Loh, menyatakan bahwa kedua negara telah menghadapi kesulitan besar. Namun ia yakin keduanya masih dapat bertahan lebih lama jika diperlukan.

Efek perang dagang ini juga dirasakan secara global, termasuk di Indonesia. Dampak perang dagang Trump terhadap Indonesia terlihat pada sektor ekspor, terutama produk manufaktur dan komoditas strategis.

Harga bahan baku impor naik akibat gangguan rantai pasok dari China. Selain itu, investor menjadi lebih hati-hati dalam mengambil keputusan jangka panjang karena risiko geopolitik yang meningkat.

Baca juga: Donald Trump Tunda Tarif Impor, Tapi China Kena Kenaikan 125%

Langkah sementara ini membuka harapan bahwa negosiasi dagang bisa kembali ke jalur damai. Namun para pengamat menyebut bahwa ketidakpastian tetap membayangi, terlebih jika konflik tarif kembali mencuat pasca 90 hari.

Perang Berakhir, Investasi Makin Cuan!

Meredanya perang dagang Amerika dan China memberi angin segar bagi investor global. Di tengah ketidakpastian pasar internasional, banyak yang mulai melirik sektor riil lokal sebagai alternatif yang lebih stabil dan berdampak langsung.

Jika Anda mencari instrumen investasi yang tidak hanya cuan, tapi juga penuh keberkahan LBS Urun Dana bisa jadi jawabannya. Mulai langkah bijak Anda hari ini. Investasi halal, dampak nyata bersama LBS Urun Dana. Klik di sini!

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID