berita
7 Juli 2025
Mantul! 18 Juta Warga Terima Bansos Beras, Dapat 20 Kg Bebas Ribet!
Bantuan beras kembali disalurkan untuk jaga daya beli masyarakat. Melalui program ini, jutaan keluarga di seluruh Indonesia mendapat kepastian bantuan yang tak hanya mengisi dapur, tetapi juga menguatkan fondasi ekonomi nasional. Dengan pendekatan kolaboratif dan penyaluran yang tepat sasaran, bantuan beras menjadi simbol ketahanan sosial yang selaras dengan semangat gotong royong bangsa.
Per 4 Juli 2025, Perum Bulog resmi mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada lebih dari 18 juta penerima manfaat. Ini bukan hanya langkah cepat, tapi juga bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam menjaga ketahanan pangan dan kestabilan harga.
"Alhamdulillah, per 4 Juli penugasan bantuan program beras telah Badan Pangan Nasional keluarkan kepada Bulog. Ini merupakan bukti komitmen Bapak Presiden Prabowo yang menaruh perhatian besar terhadap rakyat," ujar Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi sebagaimana dikutip dari CNBC pada Senin (7/7/2025). .
Bantuan Beras Langsung 20 Kg
Penyaluran bantuan beras akan dilakukan dalam satu kali pengiriman (one shoot) untuk alokasi Juni dan Juli 2025. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan, yang berarti 20 kilogram sekaligus.
Jumlah total penerima mencapai 18.277.083 orang, dan pemerintah juga telah menyiapkan 4 juta cadangan penerima tambahan sebagai bentuk antisipasi perubahan data di lapangan. Data penerima ini berasal dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang disusun oleh Kementerian Sosial dan BPS, menjamin keakuratan dan keadilan distribusi bansos.
"Penugasan baru bisa kami keluarkan setelah Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dari Kementerian Keuangan masuk. Ini juga jadi catatan perbaikan dari BPK," kata Arief.
Bansos ini bukan pekerjaan satu pihak. Pemerintah menggandeng pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga tokoh masyarakat agar distribusi bantuan berjalan merata ke seluruh pelosok. Kolaborasi lintas sektor ini penting karena wilayah Indonesia sangat beragam—baik dari sisi geografi maupun sosial.
Baca juga: Auto Sultan! BSU 2025 Rp600 Ribu untuk Pekerja Sudah Cair, Cek Sekarang!
"Dengan pendekatan gotong royong, kami yakin distribusi ini bisa berjalan lancar di semua provinsi," lanjut Arief.
Dampak program bansos beras sudah terbukti. Pada September 2023, inflasi beras melonjak ke 5,61%, namun berhasil ditekan menjadi 0,48% di Desember setelah bantuan disalurkan. Pola yang sama terjadi di 2024, dan kini, ketika inflasi beras pada Juni 2025 naik ke 1% dari 0,36% di Januari, penyaluran bansos menjadi langkah penting untuk menstabilkan harga.
Bansos bukan hanya soal bantuan langsung. Program ini adalah intervensi strategis untuk mengontrol inflasi pangan, menjaga kestabilan pasar, dan memberi ruang napas bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Bansos dan Jalan Menuju Ekonomi Syariah
Saat kebutuhan pokok terpenuhi dan harga pangan stabil, masyarakat memiliki ruang untuk memikirkan masa depan finansial yang lebih cerah. Di sinilah ekonomi syariah hadir sebagai alternatif yang adil, bebas riba, dan penuh keberkahan.
Instrumen seperti investasi syariah sukuk, dan saham syariah tidak hanya aman secara hukum agama, tetapi juga menjanjikan secara ekonomi. Inisiatif pemerintah menjaga daya beli ini bisa menjadi titik awal transformasi keuangan umat dari penerima bansos menjadi investor syariah yang mandiri dan berdaya.
Baca juga: Miris Banget! Ternyata Mayoritas Rakyat Indonesia Miskin, Ini Solusi untuk Bangkit!
Kini saatnya langkah berikutnya. Bagi Anda yang ingin terlibat lebih jauh dalam membangun ekonomi rakyat, LBS Urun Dana membuka peluang investasi dan pendanaan syariah hingga Rp10 miliar.
Sebagai platform securities crowdfunding, LBS Urun Dana hadir untuk mendukung bisnis halal, membantu pertumbuhan usaha dan menyalurkan investasi yang sesuai prinsip syariat. Klik disini untuk mulai berinvestasi bersama LBS Urun Dana.