berita
2 Juni 2025
Sadis! Ini Daftar Pekerjaan yang Akan Digantikan AI, Profesi Anda Termasuk?
Dulu, kecerdasan buatan (AI) hanya terdengar dalam film fiksi ilmiah. Kini, ia telah menjadi bagian nyata dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari aplikasi ponsel, sistem keuangan, hingga lini produksi pabrik. Tapi di balik semua kemudahan itu, ada satu pertanyaan besar yang mulai menghantui banyak pekerja: apakah pekerjaan saya akan digantikan AI?
Nyatanya, AI adalah inovasi yang bukan hanya membantu manusia, tapi juga mampu mengambil alih sebagian besar tugas mereka. Dan ini bukan sekadar wacana. Gelombang otomatisasi sudah mulai menghapus berbagai posisi kerja, terutama yang bersifat rutin dan berbasis data.
Berdasarkan analisis dari McKinsey dan Forum Ekonomi Dunia (WEF), sejumlah profesi yang selama ini menjadi tulang punggung kelas menengah diprediksi akan menghadapi tantangan serius.
Baca juga: Serem! 70% Hotel & Restoran Jakarta Ramai-ramai PHK Karyawan
Jenis-jenis pekerjaan yang sifatnya berulang, mengikuti aturan baku, atau sangat bergantung pada data adalah yang paling rentan digantikan. Sayangnya, kategori ini mencakup banyak profesi yang saat ini mungkin sedang Anda jalani.
Berikut adalah lima jenis pekerjaan kelas menengah yang diprediksi paling berpotensi digantikan AI dalam beberapa tahun ke depan.
1. Petugas Entri Data
Pekerjaan entri data selama ini menjadi salah satu jalur paling umum bagi pekerja dengan keterampilan komputer dasar. Tugasnya pun cukup sederhana: menginput, memperbaiki, dan mengatur data dalam sistem internal perusahaan.
Namun justru karena bersifat rutin dan mudah dipetakan, pekerjaan ini menjadi target utama otomatisasi. AI adalah solusi yang sangat efisien untuk tugas-tugas ini. Lebih cepat, lebih akurat, dan tak memerlukan waktu istirahat. Dikutip dari Detik Finance pada Senin (2/6/2025), McKinsey memperkirakan sekitar 38% posisi entri data akan diotomatisasi AI pada 2030.
Meski tidak seluruh posisi akan hilang, peran manusia di bidang ini kemungkinan besar akan bergeser menjadi pengawas sistem, validator hasil AI, atau menangani pengecualian yang tidak bisa diproses otomatis.
2. Akuntan
Pekerjaan akuntansi, terutama di level pemula, juga menjadi salah satu yang paling terdampak. Proses seperti pembukuan, perhitungan pajak dasar, dan kategorisasi transaksi kini dapat dilakukan oleh perangkat lunak cerdas.
AI adalah alat yang mampu membaca kode pajak rumit, memproses data transaksi, dan menghasilkan laporan keuangan tanpa kesalahan manusia.
Sekitar 20% pekerjaan akuntansi, terutama posisi entry-level, diprediksi akan terotomatisasi pada 2030.
Baca juga: Pengumuman! BI Rate Terkoreksi ke 5,50%, Angin Segar atau Tanda Bahaya Investasi?
Namun bukan berarti profesi ini akan lenyap. Anda yang berada di bidang ini masih punya peluang besar jika mengembangkan keahlian strategis, kemampuan konsultasi, atau membangun hubungan interpersonal yang tidak bisa direplikasi oleh mesin.
3. Customer Service Level Dasar
Interaksi layanan pelanggan kini banyak dijalankan oleh chatbot. Teknologi ini dapat menjawab pertanyaan umum, membantu transaksi, bahkan menawarkan produk. Semuanya dalam hitungan detik.
Gartner memproyeksikan lebih dari 70% interaksi pelanggan akan ditangani oleh sistem otomatis pada akhir dekade ini.
Namun, AI tetap belum mampu menangani kasus-kasus yang bersifat emosional atau kompleks. Maka dari itu, jika Anda bekerja di bidang ini, meningkatkan keahlian ke layanan pelanggan premium atau spesialis penanganan keluhan akan menjadi nilai tambah yang penting.
4. Analis Riset Pasar
Dulu, Anda membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengolah data dan menyusun laporan tren. Kini, AI bisa melakukannya dalam hitungan menit. Lengkap dengan grafik, interpretasi, dan rekomendasi strategi.
AI adalah sistem yang mampu mengenali pola dan anomali dalam data besar jauh lebih cepat dibandingkan analis manusia.
Forum Ekonomi Dunia menyatakan bahwa peran analis riset berbasis data akan mengalami penurunan drastis, kecuali mampu bertransformasi ke fungsi interpretatif dan strategis.
Bagi Anda yang berada di bidang ini, kemampuan untuk menggabungkan intuisi pasar, pemahaman sosial, dan hasil dari AI akan menjadi pembeda utama.
5. Desainer Konten Generatif
Kemampuan AI untuk menciptakan gambar, video, bahkan artikel kini berkembang pesat. Jika pekerjaan Anda sebatas membuat desain template atau menulis artikel generik, maka Anda berada di posisi yang rawan. Diperkirakan 60% konten dasar akan dihasilkan oleh AI pada 2026 mendatang.
Namun kreativitas sejati belum bisa digantikan. AI adalah alat bantu. Jika Anda mampu memanfaatkan AI sebagai partner, bukan pesaing, maka justru kreativitas Anda akan berkembang. Fokuslah pada orisinalitas ide, storytelling, dan strategi komunikasi yang lebih dalam.
Baca juga: Ngeri! Kredit Seret dan Tabungan Masyarakat Mandek, Ekonomi Lesu itu Nyata?
AI adalah realitas baru yang mengubah dunia kerja. Banyak pekerjaan yang hilang atau digantikan AI, terutama yang bersifat rutin dan berulang. Tapi bukan berarti Anda tak punya harapan.
Kuncinya adalah terus mengembangkan keterampilan, mengambil peran strategis yang tak bisa digantikan mesin, dan memperkuat fondasi finansial Anda. Salah satu langkah cerdas? Mulai investasi yang aman dan bebas riba.
Melalui LBS Urun Dana, Anda bisa mendanai bisnis riil dan berpotensi meraih imbal hasil kompetitif. Ambil kendali masa depan Anda. Mulai investasi sekarang di LBS Urun Dana!