berita
27 Mei 2025
Pengumuman! BI Rate Terkoreksi ke 5,50%, Angin Segar atau Tanda Bahaya Investasi?
Di tengah gejolak ekonomi dunia yang belum juga mereda, Bank Indonesia (BI) mengambil langkah penting yang langsung menyedot perhatian pasar. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20–21 Mei 2025, BI resmi menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%.
Langkah ini merupakan penurunan pertama dalam beberapa bulan terakhir setelah sebelumnya bertahan di angka 5,75%. Banyak pihak tidak menduganya, mengingat konsensus pasar termasuk dari 20 institusi keuangan yang disurvei CNBC Indonesia menunjukkan bahwa setengah dari mereka memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga tersebut.
Dikutip dari CNBC pada Selasa (27/5/2025), BI Rate adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai panduan arah kebijakan moneter. Perubahan BI Rate sangat mempengaruhi suku bunga pinjaman, bunga tabungan, hingga aliran modal di dalam negeri.
Baca juga: Amerika Serikat Sebut Pembayaran QRIS Bikin Repot, Ini Alasannya
Penyesuaian BI Rate juga diikuti oleh penurunan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75% dan Lending Facility menjadi 6,25%. Ketiga langkah ini menunjukkan bahwa BI ingin memberikan stimulus kepada perekonomian nasional di tengah perlambatan global.
Mengapa BI Rate Turun?
Ada beberapa alasan kuat di balik keputusan ini. Pertama, inflasi di dalam negeri relatif stabil dan mulai menunjukkan tren penurunan. Kedua, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup terkendali, meski ada tekanan dari kebijakan suku bunga The Fed. Ketiga, Indonesia menghadapi perlambatan pertumbuhan ekspor, terutama akibat pelemahan permintaan dari mitra dagang utama seperti Tiongkok.
Dengan BI Rate turun, BI berharap dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan mendorong investasi. Kebijakan ini menjadi sinyal bahwa BI melihat perlunya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, sekaligus memitigasi risiko eksternal yang terus berkembang.
Dampak BI Rate Turun untuk Investasi
Penurunan BI Rate tentu membawa dampak langsung pada kondisi finansial Anda. Di tengah perubahan ini, justru inilah saat yang tepat untuk mengelola dana dengan lebih cermat, cerdas, dan berprinsip.
Kini, banyak investor mulai beralih ke investasi yang bukan hanya menjanjikan imbal hasil, tetapi juga lebih tahan terhadap gejolak pasar dan sejalan dengan nilai jangka panjang yang mereka yakini.
Baca juga: Buruan Tarik! Lo Kheng Hong Ungkap Nabung Bank Bikin Miskin, Ini Solusinya!
Instrumen seperti saham dan sukuk semakin diminati karena lebih transparan, adil, dan berdampak. Karena pada akhirnya, investasi bukan sekadar soal cuan, tetapi juga soal keberkahan.
Saatnya hijrah ke pilihan yang halal, amanah, dan penuh makna. Mulai langkah investasi Anda bersama LBS Urun Dana. Jelajahi peluang investasi dari proyek riil dan produktif. Klik sekarang, mari tanam kebaikan dan panen keberkahan!