berita
7 September 2025
Tekor! 5 Tipuan Saham Gorengan, Chip In Kilat Dompet Jebol Melarat!
Ketika mendengar kata pasar saham, banyak orang langsung terbayang potensi cuan besar dan mimpi meraih kebebasan finansial. Tidak heran, semakin hari minat masyarakat untuk berinvestasi di bursa saham semakin tinggi.
Namun di balik peluang tersebut, ada risiko yang kerap menjebak investor ritel dan membuat mereka merugi dalam waktu singkat. Saham gorengan adalah salah satu jebakan yang paling berbahaya, karena harganya bukan digerakkan oleh kinerja perusahaan, melainkan oleh permainan bandar di pasar.
Apa Itu Saham Gorengan?
Saham gorengan adalah sebutan bagi saham yang harganya bergerak naik-turun secara tidak wajar karena adanya rekayasa dari pihak tertentu di pasar. Bukan karena kinerja perusahaan yang membaik, melainkan karena ada permainan bandar yang sengaja “menggoreng” harga agar terlihat menarik.
Ibarat makanan gorengan seperti pisang goreng, bakwan, atau cireng yang gurih dan renyah tetapi tidak baik jika dimakan berlebihan, saham gorengan juga tampak menggiurkan dalam jangka pendek namun bisa berbahaya bagi kesehatan portofolio Anda.
Baca juga: Cekidot! Kepoin Pasar Sekunder, Kunci Jual Beli Saham Cerdas Anti FOMO!
Dengan kata lain, saham gorengan adalah saham yang pergerakan harganya tidak didukung oleh fundamental perusahaan. Sesekali mungkin bisa dicicipi, tetapi jangan sampai menjadikannya sebagai menu utama dalam strategi investasi Anda.
5 Ciri Saham Gorengan
Berdasarkan rangkuman dari CNBC pada Sabtu (6/09/2025), berikut beberapa indikator utama saham gorengan yang wajib Anda kenali:
1. Masuk Daftar UMA
Saham gorengan sering masuk Unusual Market Activity (UMA). Biasanya karena harga melonjak ekstrim 2 hari berturut-turut hingga menyentuh batas auto reject atas (ARA) sebesar 20%, 25%, atau bahkan 35% per hari, tergantung harga saham.
2. Volume dan Nilai Transaksi Tak Wajar
Umumnya, saham gorengan berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil. Meski begitu, volume dan nilai transaksinya sangat tinggi, bahkan bisa menyamai saham blue chip. Hal ini membuat bandar lebih mudah mengatur pergerakan harga.
3. Bid dan Offer Tipis
Perhatikan antrian bid (beli) dan offer (jual). Pada saham gorengan, lot yang muncul biasanya tipis dan tidak merata. Kondisi ini memudahkan bandar untuk mendorong harga naik atau turun dengan cepat.
4. Tidak Sejalan dengan Kinerja Perusahaan
Harga bisa melonjak meski kinerja keuangan emiten justru menurun. Bahkan ketika fundamental perusahaan buruk, harga saham tetap bisa naik karena digerakkan bandar.
5. Sulit Dianalisis
Saham gorengan tidak bisa dianalisis secara fundamental. Rasio keuangan dan valuasinya seringkali terlalu tinggi atau tidak masuk akal dibanding pesaing. Secara teknikal pun pergerakannya cenderung berfluktuasi tajam atau justru tidak jelas.
Tips Aman Menghadapi Saham Gorengan
Banyak investor pemula tergoda untuk masuk ke saham yang sedang naik daun tanpa memperhatikan risiko. Padahal, saham gorengan adalah instrumen berisiko tinggi yang bisa menghabiskan modal dalam sekejap. Agar lebih aman, berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan:
1. Kenali Fundamental Emiten
Jangan hanya melihat pergerakan harga. Pastikan Anda memahami laporan keuangan, rencana bisnis, dan aksi korporasi dari perusahaan terkait. Jika harga naik tetapi kinerja perusahaan stagnan bahkan menurun, ada kemungkinan saham tersebut sedang “digoreng”.
2. Pantau Daftar UMA
Bursa Efek Indonesia secara rutin mengeluarkan daftar Unusual Market Activity (UMA) untuk saham-saham dengan pergerakan tak wajar. Jika saham incaran Anda masuk daftar ini, sebaiknya waspada. Jadikan UMA sebagai alarm dini sebelum memutuskan untuk membeli.
3. Perhatikan Kapitalisasi Pasar
Saham dengan kapitalisasi pasar kecil jauh lebih mudah dimainkan oleh bandar. Karena jumlah saham beredarnya tidak terlalu besar, harga bisa digerakkan naik atau turun dengan cepat. Maka dari itu, selalu cek kapitalisasi pasar sebelum masuk ke sebuah saham.
4. Diversifikasi Investasi
Jangan letakkan semua modal hanya pada satu saham, apalagi saham berisiko tinggi. Buatlah portofolio yang seimbang dengan mengkombinasikan saham blue chip, saham sektor potensial, dan sebagian kecil saham berisiko jika memang ingin mencoba. Diversifikasi membantu meminimalisir kerugian.
5. Belajar Analisis Fundamental dan Teknikal
Analisis adalah senjata utama investor. Dengan analisis fundamental, Anda bisa menilai apakah harga saham sejalan dengan kondisi bisnis perusahaan. Sementara analisis teknikal membantu membaca pola pergerakan harga dan volume. Kombinasi keduanya akan membuat keputusan investasi lebih terukur.
6. Kelola Emosi dan Disiplin dengan Strategi
Saham gorengan sering dimainkan dengan menciptakan euforia di pasar. Jangan mudah terbawa arus atau ikut-ikutan rekomendasi tanpa pertimbangan. Tetapkan batas keuntungan (take profit) dan batas kerugian (cut loss) sejak awal agar emosi tidak menguasai keputusan investasi Anda.
Saham gorengan memang bisa memberikan cuan besar dalam waktu singkat, tapi risikonya sangat tinggi. Seperti gorengan makanan yang nikmat namun tidak sehat, saham gorengan sebaiknya dikonsumsi secukupnya. Pastikan keputusan investasi Anda berbasis analisis, bukan hanya ikut-ikutan arus pasar.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa lebih bijak memilah antara peluang dan jebakan di pasar saham. Ingat, saham gorengan adalah godaan manis yang bisa berujung pahit bila tidak hati-hati.
Baca juga: Simak! Bongkar Rumus ROE dalam Saham Syariah, Chip In Cerdas Cuan Berkah!
Jika Anda ingin bertransaksi saham dengan lebih aman, transparan, dan sesuai prinsip islam, Pasar Sekunder LBS Urun Dana jawabannya. Di sini, Anda bisa jual beli saham emiten pilihan secara mudah sekaligus likuid, tanpa harus khawatir terjebak permainan harga yang tidak sehat.
Catat tanggal pentingnya: 8 September 2025, saat Pasar Sekunder LBS Urun Dana resmi dibuka untuk Anda. Jangan lewatkan kesempatan ini! Atur strategi investasi Anda dan nikmati transaksi halal di LBS Urun Dana!