investasi
28 Oktober 2025
Serbu! Kepoin Right Issue, Jurus Tambah Cuan Buat Investor Cerdas!
Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang paling populer karena memberi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut memiliki dan menumbuhkan bisnis riil. Melalui kepemilikan saham, Anda tidak hanya berpotensi memperoleh keuntungan dari kenaikan harga atau pembagian dividen, tetapi juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Di pasar modal, ada banyak mekanisme yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperkuat permodalan dan memperluas skala usaha, salah satunya melalui Right Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Apa Itu Right Issue?
Right Issue merupakan salah satu mekanisme perusahaan publik untuk menghimpun dana tambahan setelah terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau securities crowdfunding. Proses ini memberi kesempatan bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru terlebih dahulu sebelum ditawarkan kepada investor lain.
Langkah tersebut biasanya dilakukan untuk memperkuat modal, mendukung ekspansi bisnis, atau melaksanakan aksi korporasi tertentu. Dalam praktiknya, jumlah saham baru yang bisa dibeli biasanya ditentukan melalui rasio tertentu dan ditawarkan pada harga yang bisa lebih rendah, sama, atau lebih tinggi dari harga pasar tergantung kebijakan perusahaan.
Baca juga: Cekidot! Kupas Saham Syariah, Cara Kerja sampai Contoh Emiten yang Lagi Kinclong!
Menurut MNC Sekuritas, Right Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) merupakan bentuk penawaran umum terbatas yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham eksisting. Investor lama dapat memutuskan untuk menggunakan hak tersebut dengan menebus saham baru atau melepasnya kepada investor lain.
Sementara itu, menurut IDX Kalimantan Selatan, Right Issue adalah penawaran hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru dari perusahaan, biasanya dengan harga lebih murah. Tujuannya untuk menambah modal perusahaan, namun bila hak ini tidak diambil, maka persentase kepemilikan investor lama bisa terdilusi karena jumlah saham beredar meningkat.
Tujuan Penawaran Right Issue
Perusahaan melakukan right issue dengan beberapa tujuan utama, berikut 4 tujuan emiten ketika mengajukan right issue saham.
1. Menambah modal kerja. Perusahaan membutuhkan dana segar untuk ekspansi bisnis, pengembangan produk baru, atau kebutuhan operasional sehari-hari.
2. Menjaga keberlanjutan usaha. Dana dari right issue dapat membantu perusahaan mempertahankan performa bisnis, memperkuat likuiditas, dan memastikan kegiatan operasional tetap berjalan optimal.
3. Memperbaiki struktur modal. Dengan menambah ekuitas, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pendanaan berbasis utang.
4. Membiayai akuisisi atau proyek strategis. Dana dari right issue dapat digunakan untuk ekspansi melalui akuisisi atau membiayai proyek besar yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Apa Perbedaan IPO dan Right Issue?
Banyak investor sering membandingkan right issue dengan IPO (Initial Public Offering), padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar. IPO adalah penawaran saham perdana ke publik, sedangkan right issue merupakan penerbitan saham baru yang ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang sudah ada.
Tujuan IPO adalah mendapatkan modal pertama kali dari publik, sementara right issue dilakukan oleh perusahaan yang sudah terdaftar di bursa untuk meningkatkan modal tambahan. Dari sisi target investor, IPO bersifat terbuka untuk umum, sedangkan right issue hanya ditujukan kepada pemegang saham lama.
Baca juga: Iqra! Pahami Apa Itu Underlying Asset, Rahasia Investasi Halal yang Beneran Nyata!
Dampaknya pun berbeda: Sebagaimana dikutip oleh Metro News, IPO memperluas basis investor, sementara right issue berpotensi menyebabkan dilusi kepemilikan jika hak tersebut tidak digunakan.
Keuntungan Right Issue Bagi Perusahaan dan Investor
Right issue memberikan manfaat bagi dua pihak utama, yaitu perusahaan dan investor. Berikut 2 keuntungan yang diterima oleh masing-masing pihak.
1. Bagi perusahaan, langkah ini menjadi cara efektif untuk mendapatkan dana segar tanpa perlu meminjam dari bank atau menerbitkan obligasi. Selain itu, right issue dapat memperbaiki struktur keuangan dengan menambah ekuitas, sekaligus meningkatkan kepercayaan pasar terhadap strategi pertumbuhan perusahaan.
2. Bagi investor, right issue adalah peluang untuk membeli saham baru dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar, mempertahankan proporsi kepemilikan agar tidak terdilusi, dan berpotensi memperoleh keuntungan ketika harga saham naik setelah penawaran selesai.
Meski begitu, investor perlu berhati-hati terhadap risiko yang mungkin muncul, seperti penurunan harga saham akibat bertambahnya jumlah saham beredar di pasar. Karena itu, sebelum berpartisipasi, penting untuk menganalisis kondisi keuangan dan prospek bisnis perusahaan secara menyeluruh agar keputusan investasi yang diambil benar-benar matang dan menguntungkan.
Contoh Right Issue
Untuk memahami contoh right issue, bayangkan sebuah perusahaan bernama PT Maju Jaya Tbk yang ingin memperluas bisnisnya dengan membuka pabrik baru. Perusahaan membutuhkan tambahan modal sebesar Rp200 miliar agar ekspansi bisa dilakukan tanpa menambah utang.
Saat ini, PT Maju Jaya memiliki 200 juta lembar saham beredar dengan harga pasar Rp1.000 per lembar, lalu menerbitkan 100 juta saham baru dengan harga tebus Rp700 per lembar dan menetapkan rasio 2:1. Artinya, setiap pemegang dua saham lama berhak membeli satu saham baru.
Seorang investor bernama Fulan, misalnya, memiliki 10.000 saham lama, sehingga ia berhak membeli 5.000 saham baru senilai Rp3,5 juta. Jika ia menebusnya, jumlah sahamnya meningkat menjadi 15.000 lembar, namun jika tidak, ia dapat menjual hak tersebut di pasar, misalnya seharga Rp100 per lembar, dan tetap memperoleh keuntungan sebesar Rp500 ribu.
Kesempatan Beli Saham Harvies Masih Terbuka
Belajar dari mekanisme right issue, kita memahami bahwa memiliki saham berarti ikut menumbuhkan bisnis dari dalam. Kini, peluang serupa hadir dalam bentuk yang lebih nyata dan halal melalui LBS Urun Dana, platform pendanaan syariah yang mempertemukan pengusaha dan investor dalam ekosistem transparan, diawasi langsung oleh OJK, serta dibimbing oleh pakar fikih muamalah Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA.
Baca juga: Leumak Nian! Bongkar Kinerja Saham Harvies Coffee, Cuan Halal dari Kopi Kekinian!
Mulai dari Rp500 ribu saja, Anda sudah bisa memiliki saham halal di bisnis riil seperti Harvies Coffee, brand kopi asal Aceh dengan konsep Positive Vibes Coffee Shop yang bebas asap rokok dan menghadirkan suasana produktif di setiap sudutnya. Jangan tunggu sampai peluangnya berlalu. Saatnya ambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi halal Indonesia. Invest disini dan rasakan bagaimana setiap rupiah Anda bisa tumbuh menjadi keberkahan.






