artikel
28 Juli 2025
Anti Bangkrut! 10 Cara Manajemen Keuangan UKM, Mudah Berkah Cuan Melimpah!
Sebagai pelaku usaha, Anda pasti menyadari betapa pentingnya pengelolaan keuangan dalam kelangsungan bisnis. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dengan serius adalah manajemen keuangan.
Pengelolaan yang tepat dapat membawa bisnis Anda ke arah yang lebih baik, sementara kelalaian dalam mengelola keuangan bisa menjerumuskan Anda dalam masalah finansial yang sulit diatasi. Tapi, apa sebenarnya manajemen keuangan itu, dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik?
Apa Itu Manajemen Keuangan?
Manajemen keuangan adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk merencanakan, mengorganisir, mengontrol, dan mengawasi penggunaan dana dalam bisnis. Ini bukan hanya soal membuat laporan keuangan, tetapi juga memastikan bahwa setiap pengeluaran dan pemasukan dijalankan dengan efisien.
Dengan manajemen keuangan yang baik, Anda bisa memastikan arus kas yang stabil, mengambil keputusan bisnis yang tepat, dan merencanakan pertumbuhan jangka panjang. Bagi Anda, pelaku UKM memiliki pemahaman yang jelas tentang manajemen keuangan adalah langkah awal untuk memperkuat bisnis Anda.
Baca juga: Tancap Gas! 5 Faktor Kenapa Pembiayaan Syariah Makin Meroket dan Jadi Primadona!
Di artikel ini, kita akan membahas fungsi manajemen keuangan dan mengapa hal ini sangat penting bagi kelangsungan bisnis Anda.
Fungsi Manajemen Keuangan dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis, manajemen keuangan memiliki beberapa fungsi utama yang akan membantu Anda menjaga kestabilan dan pertumbuhan bisnis. Berikut beberapa fungsi utama yang perlu Anda perhatikan:
1. Perencanaan Keuangan
Fungsi pertama adalah merencanakan bagaimana dana digunakan dalam bisnis. Ini meliputi menyusun anggaran dan merencanakan pengeluaran untuk operasional, investasi, serta pengembangan bisnis di masa depan.
2. Pengendalian Keuangan
Setelah merencanakan anggaran, Anda perlu memantau pengeluaran untuk memastikan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Ini juga termasuk memastikan bahwa uang yang keluar untuk biaya operasional bisnis digunakan secara efisien.
3. Manajemen Arus Kas
Arus kas adalah aliran uang yang masuk dan keluar dari bisnis. Manajemen arus kas yang baik akan memastikan bahwa bisnis Anda memiliki cukup uang untuk membayar kewajiban dan terus berjalan lancar, meskipun ada pengeluaran tak terduga.
4. Pengambilan Keputusan Investasi
Manajemen keuangan juga mencakup keputusan tentang bagaimana dan kapan menginvestasikan dana yang tersedia. Keputusan ini bisa berupa pengembangan produk baru, ekspansi usaha, atau investasi dalam teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi bisnis.
Mengapa Manajemen Keuangan Itu Penting?
Pengelolaan keuangan yang baik bukan hanya tentang mengatur arus kas perusahaan, tetapi juga tentang mempersiapkan bisnis untuk masa depan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajemen keuangan sangat penting:
1. Menjaga Keuangan Bisnis Tetap Sehat
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, Anda dapat memastikan bahwa bisnis Anda memiliki cukup dana untuk operasional sehari-hari dan siap menghadapi kondisi darurat yang mungkin muncul.
2. Mempermudah Pengambilan Keputusan Bisnis
Dengan data keuangan yang jelas, Anda bisa membuat keputusan yang lebih cerdas terkait dengan pengeluaran, investasi, atau pengembangan bisnis. Ini memungkinkan Anda untuk bergerak lebih cepat dan tepat dalam menghadapi perubahan pasar.
3. Meningkatkan Kepercayaan Investor
Bisnis yang dikelola dengan baik secara finansial akan menarik perhatian investor. Manajemen keuangan yang baik menunjukkan bahwa bisnis Anda dikelola secara profesional dan berpotensi menghasilkan keuntungan di masa depan.
Baca juga: Makin Melesat! Ini 4 Tren dan Inovasi Digital dalam Pendanaan Syariah
4. Mencapai Tujuan Bisnis dengan Lebih Mudah
Pengelolaan keuangan yang efektif memungkinkan Anda untuk merencanakan dan mencapainya tujuan bisnis Anda dengan lebih jelas dan terstruktur.
Tips Manajemen Keuangan yang Efektif untuk UKM
Agar manajemen keuangan dapat diterapkan dengan baik dalam bisnis Anda, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:
1. Buat Anggaran yang Jelas
Setiap bisnis perlu memiliki anggaran yang jelas. Tentukan berapa banyak uang yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan operasional, pengembangan, serta pengeluaran tidak terduga lainnya. Anggaran yang baik akan membantu Anda tetap berada dalam batas yang wajar.
2. Pantau Arus Kas Secara Berkala
Pastikan Anda selalu memonitor arus kas bisnis Anda. Cek secara rutin apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran atau sebaliknya. Hal ini akan membantu Anda mengetahui apakah bisnis Anda memiliki masalah keuangan atau justru mengalami surplus dana.
3. Kelola Utang dengan Bijak
Jika Anda memiliki utang, pastikan Anda mengelolanya dengan bijak. Tentukan prioritas pembayaran dan pastikan Anda selalu memenuhi kewajiban utang tepat waktu untuk menghindari bunga atau denda yang merugikan.
4. Jaga Cadangan Kas
Memiliki cadangan kas yang cukup sangat penting untuk menghadapi situasi darurat. Sebaiknya Anda menyisihkan sebagian keuntungan untuk cadangan, agar bisnis tetap bisa berjalan meski ada penurunan pendapatan atau pengeluaran tak terduga.
5. Proyeksikan Keuangan di Masa Depan
Buatlah proyeksi keuangan untuk beberapa bulan atau tahun ke depan. Ini akan membantu Anda merencanakan kebutuhan dana, seperti investasi atau pengembangan bisnis, dan menghindari kesulitan keuangan di masa depan.
Contoh Manajemen Keuangan dalam Bisnis Sehari-hari
Andi adalah seorang pedagang makanan yang memulai usaha dari garasi rumahnya. Berawal dari keinginannya untuk memperbaiki ekonomi keluarga, kini Andi berhasil meraih omzet sekitar Rp 30.000.000 setiap bulan. Berikut gambaran manajemen keuangan yang dilakukannya:
1. Menyusun Anggaran dengan Tepat
Setiap awal bulan, Andi selalu menyempatkan diri untuk duduk dan menyusun anggaran secara cermat. Ini adalah langkah pertama dalam manajemen keuangan yang dia terapkan. Andi tahu bahwa tanpa perencanaan anggaran yang jelas, keuangan bisnis bisa mudah berantakan.
Pemasukan:
a. Omzet penjualan bulan ini: Rp 30.000.000
Pengeluaran:
a. Bahan baku (sayur, daging, bumbu): Rp 12.000.000
b. Gaji karyawan: Rp 4.000.000
c. Sewa tempat: Rp 3.000.000
d. Biaya operasional lain-lain (listrik, air, dll): Rp 1.000.000
e. Pemasaran dan promosi: Rp 1.500.000
Total Pengeluaran: Rp 21.500.000
Andi masih memiliki Rp 8.500.000 sebagai keuntungan kotor, tetapi dia tahu bahwa ini bukan uang yang bisa langsung dibelanjakan. Masih ada langkah-langkah penting lainnya untuk menjaga keberlanjutan bisnisnya.
2. Memantau Arus Kas Secara Rutin
Andi selalu memantau arus kas bisnisnya. Setiap transaksi, baik pemasukan dari penjualan maupun pengeluaran untuk bahan baku, dicatat dengan teliti. Pada minggu kedua bulan ini, harga bahan baku yang biasa dibeli tiba-tiba melonjak. Andi harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk bahan baku, yang tentunya bisa mengganggu keuangan bisnisnya.
Baca juga: Hujan Duit! 8 Jurus Ampuh Susun Proyeksi Keuangan UKM, Fix Cuan Anti Goyang!
Namun, Andi tidak panik. Dia segera mengevaluasi pengeluaran lain dan memutuskan untuk mengurangi biaya pemasaran. Dari Rp 1.500.000, diturunkan menjadi Rp 1.200.000. Dengan langkah ini, Andi memastikan arus kas tetap seimbang dan bisnisnya tetap berjalan lancar.
3. Menyisihkan Dana Cadangan
Andi memahami pentingnya memiliki cadangan kas untuk mengatasi keadaan darurat, seperti peningkatan biaya atau kerusakan peralatan. Untuk itu, dari keuntungan bersih yang dia dapatkan, Andi menyisihkan 20%, yaitu Rp 1.700.000, untuk dana cadangan. Dengan dana ini, Andi merasa lebih tenang karena dia sudah siap menghadapi masalah yang tidak terduga.
4. Berinvestasi untuk Pertumbuhan
Andi ingin mengembangkan bisnisnya dengan menawarkan menu baru yang lebih terjangkau agar bisa menarik lebih banyak pelanggan. Untuk itu, dia memutuskan menginvestasikan sebagian keuntungan, yaitu Rp 3.000.000, untuk membeli alat masak yang lebih efisien. Andi juga mengalokasikan Rp 2.000.000 untuk promosi online agar bisnisnya semakin dikenal.
5. Evaluasi dan Penyesuaian
Setiap akhir bulan, Andi melakukan evaluasi. Dia melihat apakah pengelolaan keuangan berjalan dengan baik dan apakah ada area yang perlu diperbaiki. Bulan ini, dia menyadari bahwa meski keuntungan cukup baik, dia harus lebih fokus pada strategi pemasaran dan mencari pemasok bahan baku dengan harga lebih bersaing tanpa mengorbankan kualitas.
Analisis bulan ini:
a. Omzet: Rp 30.000.000
b.Keuntungan bersih setelah pengeluaran dan dana cadangan: Keuntungan Kotor: Rp 8.500.000 - Dana Cadangan: Rp 1.700.000 = Rp 6.800.000
6. Merencanakan Ekspansi
Dengan keuntungan yang didapat, Andi semakin percaya diri untuk membuka cabang baru. Dia tahu bahwa manajemen keuangan yang baik adalah kunci untuk memastikan bisnis tetap tumbuh dengan sehat tanpa menghadapi masalah keuangan yang besar.
Baca juga: Lebih Untung Mana! Pembiayaan Syariah atau Konvensional?
LBS Urun Dana: Solusi Pendanaan untuk UKM
Sebagai pelaku UKM, Anda juga dapat memanfaatkan pendanaan untuk mengelola keuangan bisnis dengan lebih baik. Di LBS Urun Dana, kami menawarkan solusi pendanaan yang dapat membantu Anda mengembangkan bisnis tanpa terjebak dalam sistem bunga atau riba.
Dengan pendanaan hingga Rp 10 miliar, Anda bisa mempercepat pertumbuhan bisnis yang halal bebas riba. Tertarik untuk mulai hijrah bersama LBS Urun Dana? Ajukan pendanaan sekarang dan rasakan manfaatnya untuk bisnis Anda!