artikel
12 Agustus 2025
No Drama! 10 Tips Keuangan untuk Pasutri Baru, Mesra di Hati Cuan Bersemi!
Memulai hidup sebagai pasangan suami istri (pasutri) berarti menggabungkan dua kepribadian, dua kebiasaan, dan tentu saja dua kondisi keuangan. Manajemen keuangan yang baik adalah fondasi agar rumah tangga berjalan harmonis.
Faktanya, masalah keuangan adalah salah satu pemicu terbesar pertengkaran, bahkan perceraian. Maka dari itu, pembahasan soal uang bukanlah hal tabu, melainkan kebutuhan. Berikut 10 tips manajemen keuangan keluarga yang bisa membantu pasangan baru membangun masa depan yang aman dan terencana.
1. Jujur dan Terbuka Sejak Awal
Keterbukaan soal penghasilan, cicilan, tabungan, hingga hutang adalah langkah pertama. Tanpa transparansi, manajemen keuangan keluarga akan sulit berjalan. Ingat, setelah menikah, Anda adalah satu tim yang punya visi finansial bersama.
2. Susun Anggaran Bulanan yang Realistis
Manajemen keuangan adalah seni mengatur arus uang masuk dan keluar. Buat daftar pengeluaran atau anggaran bulanan wajib seperti cicilan rumah, biaya makan, listrik, air, dan asuransi. Sisipkan juga pos untuk dana darurat, tabungan, dan hiburan.
3. Pisahkan Rekening Sesuai Fungsi
Ada tiga opsi untuk manajemen keuangan keluarga: rekening terpisah, rekening bersama, atau kombinasi keduanya. Banyak pasangan memilih kombinasi agar ada fleksibilitas: rekening bersama untuk kebutuhan rumah tangga, rekening pribadi untuk keperluan masing-masing.
Baca juga: Riba Sirna! 10 Tips Lawan Hidup Boros dengan Investasi Halal, Mau Coba?
4. Tentukan Tujuan Keuangan Bersama
Mulai dari jangka pendek (liburan), menengah (DP rumah), hingga jangka panjang (pensiun). Tujuan ini akan menjadi acuan agar belanja dan tabungan lebih terarah.
5. Bangun Dana Darurat
Minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan. Simpan di rekening terpisah agar tidak tergoda menggunakannya. Dana ini akan menyelamatkan Anda saat ada keadaan mendesak seperti perbaikan rumah, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan.
6. Kendalikan Pengeluaran Impulsif
Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Terapkan jeda waktu sebelum membeli barang non-esensial. Dengan begitu, pengeluaran tidak membengkak tanpa sadar.
7. Rutin Evaluasi Keuangan
Lakukan “meeting keuangan” minimal sebulan sekali. Tinjau apakah anggaran sudah tepat, dan diskusikan jika ada rencana pengeluaran besar.
8. Lindungi Diri dengan Asuransi
Asuransi kesehatan dan jiwa membantu mencegah kerugian besar di masa depan. Jangan tunggu sakit atau musibah baru memikirkan perlindungan.
9. Siapkan Dana Pendidikan dan Pensiun
Pendidikan anak dan masa pensiun adalah dua tujuan keuangan jangka panjang yang butuh persiapan sejak dini. Alokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan atau instrumen investasi syariah seperti sukuk dan instrumen lainnya. Dengan begitu, biaya sekolah anak hingga dana pensiun nanti sudah terencana tanpa mengorbankan kebutuhan harian.
10. Mulai Investasi Halal Sejak Dini
Jangan hanya menabung tetapi mulailah mengembangkan aset. Investasi syariah atau investasi halal bisa menjadi pilihan aman dan sesuai prinsip halal, seperti sukuk, saham atau melalui securities crowdfunding yang menghubungkan Anda dengan proyek UMKM potensial.
Baca juga: Nyaman Banget! Ini 7 Alasan Investasi Halal Pilihan Terbaik untuk Masa Depan
Mengatur keuangan setelah menikah bukan hanya soal menghindari pertengkaran, tapi juga membangun masa depan bersama. Dengan manajemen keuangan yang tepat, disiplin, dan strategi investasi yang terencana, Anda dan pasangan bisa mencapai kebebasan finansial.
Lengkapi keberkahan pernikahan dengan investasi halal di LBS Urun Dana. Sebagai securities crowdfunding yang amanah dan profesional, LBS Urun Dana memberikan kesempatan Anda untuk investasi sukuk dan saham dari Rp500 ribu.
Semua transaksi di LBS Urun Dana diawasi oleh OJK dan di bawah bimbingan Ustadz, Dr. Erwandi Tarmizi, MA. Sudah ada 12,4 ribu lebih investor yan chip in di sukuk dan saham dari bisnis halal. Jangan tunggu nanti, daftar isi KYC dan investasi halal di LBS Urun Dana.