investasi
4 Desember 2025
TengTeng! 5 Emiten Jagoan di Pasar Sekunder LBS Urun Dana 2025, Siapa Paling Cuan?
Pasar Sekunder LBS Urun Dana segera dibuka di bulan Desember ini. Ini adalah momentum emas bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman investasi halal melalui mekanisme jual beli saham perusahaan langsung di arena nyata bukan sekadar simulasi.
Di pasar sekunder, investor dapat memperjualbelikan saham setelah penawaran perdana tanpa harus menunggu penerbit membuka putaran pendanaan baru. Pasar Sekunder memberikan likuiditas yang lebih tinggi, fleksibilitas strategi cuan, serta peluang besar untuk memaksimalkan profit dari perusahaan yang sudah berjalan dan terbukti kinerjanya.
Inilah elemen penting dalam ekosistem investasi halal securities crowdfunding yang menjadi kekuatan utama LBS Urun Dana, dalam menghadirkan instrumen keuangan yang aman, transparan, dan berbasis bisnis riil.
Baca juga: Let’s Go! 7 Tips Investasi Syariah Online Biar Portofolio Melesat Plus Cuan Deras!
Pada pembukaan pasar sekunder Desember 2025 ini, terdapat 5 emiten unggulan yang siap diperdagangkan. Masing-masing menunjukkan performa nyata pada periode perdagangan sebelumnya. Mereka berasal dari sektor kopi, bakery tradisional, gelato halal premium, frozen food balita, hingga rumah sakit ibu & anak.
Dan inilah rekap performa pasar sekunder terakhir, September 2025 yang menjadi gambaran konkret bagaimana valuasi perusahaan dapat tumbuh signifikan ketika pasar terbuka dan investor aktif memperdagangkan sahamnya.
1. Harvies Coffee
Harvies Coffee bukan sekadar kedai kopi biasa. Brand dari Banda Aceh yang berdiri sejak 2014 ini berhasil menjadikan kopi Aceh sebagai identitas kebanggaan daerah melalui pendekatan rasa, kualitas, dan pengalaman pelanggan. Tidak hanya mengandalkan tren minum kopi, Harvies membangun ekosistem loyal melalui komunitas, diferensiasi menu, dan ekspansi gerai yang strategis.
Pada 2023, Harvies memperoleh pendanaan Rp601 juta melalui LBS Urun Dana dan sudah membagikan dividen sebanyak dua kali. Kini mereka mengoperasikan 4 gerai aktif di Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Meulaboh, menjadikan mereka salah satu brand F&B regional paling solid.
Performa Pasar Sekunder September 2025
a. Jumlah saham: 3.940.545 lembar
b. Harga penawaran awal: Rp5.250
c. Market cap awal: Rp20,6 miliar
d. Harga closing: Rp10.675
e. Market cap kini: Rp42,06 miliar
Artinya, valuasi perusahaan naik lebih dari 100 persen di pasar sekunder.
Kenapa wajib masuk watchlist investor?
a. Track record dividen konsisten
b. Ekspansi yang realistis dan berbasis profit
c. Brand regional kuat dengan potensi nasional
Jika Anda mencari saham F&B yang stabil, Harvies adalah definisi kopi yang bukan cuma nikmat diminum, tapi nikmat dimiliki.
2. Makacha Bakery
Makacha Bakery, brand yang berdiri sejak 2017 di Pekanbaru, berhasil mengangkat Bolu Kemojo, kue tradisional khas Riau, ke panggung nasional. Dengan strategi branding budaya dan inovasi produk, Makacha berhasil menciptakan pasar modern untuk produk heritage.
Pada 2023, Makacha memperoleh pendanaan Rp1,1 miliar melalui LBS Urun Dana dan telah membagikan dividen dua kali. Momentum pertumbuhan Makacha dipercepat dengan strategi ekspansi outlet, kolaborasi event besar seperti Pacu Jalur, dan penetrasi pasar luar negeri membawa pendapatan melonjak menjadi Rp3,51 miliar per Agustus 2025.
Performa Pasar Sekunder September 2025
a. Jumlah saham: 557.099 lembar
b. Harga penawaran awal: Rp26.500
c. Market cap awal: Rp14,76 miliar
d. Harga closing pasar sekunder: Rp30.800
e. Market cap baru: Rp17,15 miliar
Valuasi bertumbuh +18% hanya dari perdagangan pasar sekunder.
Kenapa jadi magnet investor?
a. Produk tradisional yang naik kelas menjadi premium
b. Pertumbuhan pendapatan impresif
c. Aset budaya yang punya potensi ekspor besar
Makacha adalah contoh nyata bagaimana budaya bisa jadi kekuatan ekonomi nasional.
3. Frutta Gelato
Frutta Gelato lahir dengan misi besar: menghadirkan gelato yang halal, premium, dan berstandar internasional. Berbasis di Bali, brand ini tumbuh pesat karena fokus pada kualitas bahan, sertifikasi halal, dan diferensiasi rasa yang kuat.
Baca juga: Chip In! Kenali Pasar Sekunder dan Performa Gacor Emiten Saham di LBS Urun Dana!
Di tahun 2022, Frutta mendapat pendanaan Rp1,3 miliar melalui LBS Urun Dana dan telah membagikan dividen hingga tiga kali. Tahun 2025 menjadi turning point ketika PO produksi melonjak menjadi 8,77 ton dari 5,93 ton, menunjukkan permintaan pasar yang terus meningkat.
Performa Pasar Sekunder September 2025
a. Jumlah saham: 62.698 lembar
b. Harga penawaran awal: Rp154.000
c. Market cap awal: Rp9,65 miliar
d. Harga closing: Rp140.000
e. Market cap baru: Rp8,77 miliar
Koreksi harga emiten premium seperti Frutta adalah entry opportunity bagi investor yang menunggu momentum bottom-buying. Kenapa layak jadi strategi akumulasi?
a. Produk lifestyle halal premium
b. Permintaan produksi meningkat tajam
c. Dividen historis kuat dan brand power besar
Frutta adalah pilihan untuk investor mindset jangka panjang.
4. Radaza D’mamam
Beroperasi sejak 2015, Radaza D’mamam fokus pada segmen frozen food sehat untuk balita, pasar khusus dengan loyalitas tinggi dan pertumbuhan stabil. Melalui edukasi pola makan sehat, Radaza membangun basis pelanggan yang sangat kuat terutama pada komunitas ibu muda.
Pada 2023, Radaza meraih pendanaan Rp1,4 miliar melalui LBS Urun Dana berkolaborasi dengan Kemenparekraf, dan sudah membagikan dividen dua kali. Dengan pabrik baru berkapasitas 13–15 ton per bulan, pendapatan melonjak menjadi Rp2,9 miliar per Juni 2025.
Performa Pasar Sekunder September 2025
a. Jumlah saham: 300.000 lembar
b. Harga penawaran awal: Rp22.350
c. Market cap awal: Rp6,7 miliar
d. Harga closing: Rp34.100
e. Market cap kini: Rp10,23 miliar
Kenaikan valuasi lebih dari 50% menunjukkan keyakinan investor pada bisnis berbasis kebutuhan primer.
Alasan banyak investor jatuh hati:
a. Pasar niche yang jarang kompetitor
b. Loyalitas pelanggan tinggi
c. Proyeksi pertumbuhan stabil untuk 5 tahun ke depan
5. RSIA Annisa
RSIA Annisa berdiri sejak 1997 dan menjadi pilihan utama keluarga di Pekanbaru. Reputasi layanan yang sangat kuat membuat rumah sakit ini terus mengalami pertumbuhan jumlah pasien setiap tahun.
Baca juga: Cus! 5 Jurus Profit Taking ala Warren Buffett Biar Cuan Anda Nggak Ngacir!
Pada 2023, RSIA Annisa memperoleh pendanaan Rp9,3 miliar melalui LBS Urun Dana. Output pendanaan terasa nyata: peningkatan fasilitas layanan, operasional lebih efisien, dan BOR (Bed Occupancy Rate) naik ke 98%, jauh di atas standar ideal Kemenkes 70–80%.
Performa Pasar Sekunder September 2025
a. Jumlah saham: 118.656 lembar
b. Harga penawaran awal: Rp650.000
c. Market cap awal: Rp77,12 miliar
d. Harga closing: Rp1.397.550
e. Market cap kini mencapai: Rp165,82 miliar
Valuasi meningkat lebih dari 115% salah satu pertumbuhan tertinggi di pasar sekunder LBS.
Kenapa jadi primadona investor?
a. Sektor kesehatan selalu stabil
b. Kinerja operasional sangat kuat
c. Prospek jangka panjang minim risiko
Sudah menentukan siapa jagoan Anda? Pantau terus update resmi Pasar Sekunder LBS Urun Dana yang segera dibuka di akhir 2025, dan pastikan Anda sudah mendaftar serta menyelesaikan KYC agar dapat langsung ikut investasi halal bebas riba tanpa ketinggalan momentum cuan.






