artikel
16 Juli 2025
Riba Sirna! 10 Tips Lawan Hidup Boros dengan Investasi Halal, Mau Coba?
Di suatu pagi, Anda baru saja menerima gaji pertama. Rasanya ingin langsung membelanjakannya, mungkin membeli sepatu baru, makan di restoran favorit, atau sekadar hangout bersama teman. Namun sebelum akhir bulan tiba, saldo rekening Anda sudah menipis, karena tidak menerapkan cara mengatur keuangan dengan baik.
Situasi itu sangat umum. Namun semuanya berubah ketika Anda mulai memahami cara mengatur keuangan yang tidak hanya disiplin, tetapi juga sesuai prinsip syariah. Dengan pola pikir yang benar, Anda bukan hanya bisa menghindari gaya hidup boros, tetapi juga menjauh dari riba dan mulai membangun masa depan melalui investasi syariah seperti sukuk dan saham halal.
Berikut ini adalah 10 tips praktis yang bisa Anda terapkan untuk mengelola keuangan pribadi secara cerdas, efektif, dan bebas riba.
1. Pahami Perbedaan Kebutuhan Keuangan & Keinginan
Langkah awal dalam cara mengatur keuangan pribadi adalah mengenali mana kebutuhan dan mana keinginan. Kebutuhan adalah hal pokok seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi. Sedangkan keinginan bersifat emosional, seperti membeli barang hanya karena diskon atau mengikuti tren.
Dengan membedakan keduanya, Anda akan lebih bijak dalam membelanjakan uang dan terhindar dari keborosan.
2. Catat Semua Pengeluaran Keuangan, Sekecil Apa pun
Rumus mengatur keuangan yang paling dasar namun paling sering diabaikan adalah mencatat pengeluaran. Banyak orang merasa repot untuk melakukan pencatatan keuangan, padahal ini penting untuk mengetahui kemana uang Anda mengalir.
Anda bisa mencatat secara manual, menggunakan buku kecil, atau memanfaatkan aplikasi pencatat keuangan yang kini tersedia luas. Catatan ini akan menjadi dasar evaluasi keuangan bulanan Anda.
3. Susun Anggaran Keuangan dengan Metode yang Tepat
Penyusunan anggaran adalah bagian penting dalam cara mengatur keuangan. Ada beberapa rumus mengatur keuangan yang bisa Anda coba:
Metode 70/20/10:
a. 70 persen untuk kebutuhan pokok dan biaya hidup
b. 20 persen untuk tabungan atau dana darurat
c. 10 persen untuk investasi halal seperti sukuk.
Baca juga: Jangan Boros! Pahami Cara Mengatur Keuangan dengan Metode 40-30-20-10
Metode 40/30/20/10:
a. 40 persen untuk kebutuhan harian
b. 30 persen untuk cicilan
c. 20 persen untuk tabungan
d. 10 persen untuk zakat dan sedekah.
Dengan metode ini, keuangan Anda akan lebih terkontrol dan tetap berkah.
4. Hindari Utang Konsumtif dan Riba
Jika Anda masih bergantung pada kartu kredit untuk membeli barang yang tidak mendesak, maka saatnya mengevaluasi ulang. Utang konsumtif hanya membuat beban finansial semakin berat, apalagi jika terlibat dengan bunga dan praktik riba.
Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan layanan pembiayaan dana syariah yang menawarkan skema pembiayaan tanpa riba dengan akad-akad yang sesuai syariat.
5. Disiplin Menabung untuk Masa Depan
Menabung bukan sekadar menyimpan sisa uang, tapi menyisihkan uang sebelum dibelanjakan. Menabung memerlukan kedisiplinan tinggi, terutama ketika pengeluaran mendesak datang bertubi-tubi.
Tetapkan tujuan seperti dana darurat, biaya menikah, pendidikan anak, atau rencana membeli rumah secara halal. Ini akan membuat Anda lebih berkomitmen untuk menabung secara konsisten.
6. Manfaatkan Promo dengan Cerdas
Promo dan diskon bisa jadi penyelamat keuangan Anda, asalkan digunakan dengan bijak. Belanja saat ada diskon tentu menguntungkan, namun pastikan Anda tetap berpegang pada anggaran dan tidak membeli barang di luar kebutuhan.
Ini adalah langkah sederhana dalam cara mengatur keuangan pribadi yang bisa berdampak besar dalam jangka panjang.
7. Miliki Gambaran Kehidupan Masa Depan
Salah satu cara menguatkan niat untuk mengelola keuangan adalah dengan memiliki gambaran jelas tentang masa depan. Apakah Anda ingin pensiun lebih awal, membangun usaha sendiri, atau membeli rumah tanpa riba?
Dengan gambaran hidup yang ingin Anda capai, maka setiap keputusan finansial akan lebih terarah dan bermakna. Hal ini juga mendorong Anda untuk mulai berinvestasi pada instrumen yang halal dan produktif seperti investasi syariah.
8. Alokasi Uang untuk Investasi Halal Berkah
Jika Anda hanya menyimpan uang di tabungan biasa, maka nilai uang tersebut akan tergerus inflasi. Sebaliknya, arahkan sebagian dana Anda ke investasi halal atau investasi syariah seperti sukuk, saham yang diawasi oleh OJK dan Dewan Syariah Nasional.
Melalui investasi syariah, Anda tidak hanya memperoleh keuntungan dunia, tetapi juga ketenangan batin karena menghindari transaksi yang dilarang agama.
9. Evaluasi Keuangan Setiap Bulan
Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mengevaluasi pengeluaran dan pemasukan Anda. Lihat kembali anggaran, cek apakah Anda masih dalam jalur atau mulai menyimpang.
Kegiatan evaluasi keuangan ini akan memperkuat kesadaran Anda dalam menggunakan uang dan memperbaiki keputusan finansial di bulan-bulan berikutnya.
10. Bangun Gaya Hidup Anti Riba Sejak Dini
Yang terakhir, bangunlah gaya hidup yang tidak bertumpu pada utang dan riba. Hidup berkecukupan tidak harus mewah, tapi cukup dan berkah.
Mulailah dari langkah-langkah kecil seperti hindari cicilan berbunga, pilih tabungan syariah, dan arahkan kelebihan dana ke investasi halal. Dengan begitu, Anda sedang menanam pondasi menuju masa depan yang lebih tenang dan merdeka secara finansial.
Baca juga: Cuan Melimpah! 5 Keuntungan Investasi Halal yang Bikin Dompet Tebal!
Mengatur keuangan bukan cuma soal menahan belanja. Ini soal memutus rantai riba dan membangun hidup yang lebih tenang dan berkah. Anda tidak perlu jadi jutawan untuk mulai. Cukup mulai dari sekarang, dari yang kecil, tapi konsisten.
Kalau sudah siap naik level, investasi syariah seperti sukuk dan saham di LBS Urun Dana bisa jadi pilihan. Cukup Rp500.000, Anda sudah bisa ikut menumbuhkan bisnis halal dan memperkuat masa depan finansial Anda. Mulai kecil, niat besar. Bismillah investasi sekarang!