artikel

calendar_today

2 Januari 2025

Jangan Tunggu Krisis! Ini 5 Tips Menabung Dana Darurat untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Dana darurat adalah elemen penting dalam membentuk manajemen keuangan yang sehat. Dengan memiliki dana darurat, kita dapat menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendesak, tanpa mengganggu kestabilan finansial.

Pentingnya dana darurat terletak pada kemampuannya melindungi kita dari krisis keuangan. Dana darurat untuk apa saja? Selain untuk biaya medis atau perbaikan rumah, dana darurat juga berguna untuk mengatasi kehilangan pendapatan atau kebutuhan tak terduga lainnya, memberikan rasa aman dalam jangka panjang.

Mari mengetahui lebih lanjut tentang dana darurat dan bagaimana tips mengumpulkannya, salah satunya melalui investasi syariah, yang aman dan menguntungkan. 

Apa Itu Dana Darurat? 

Dalam mengelola keuangan, penting bagi kita untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Salah satu langkah bijak dalam perencanaan keuangan adalah menyiapkan dana yang dapat digunakan untuk situasi darurat. Dana darurat adalah simpanan yang sengaja dipersiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga, seperti biaya medis mendesak atau perbaikan rumah yang mendesak.

Memiliki dana darurat memberikan rasa aman secara finansial dan membantu pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, baik untuk keluarga maupun individu. Penyediaan dana ini tidak berarti harus mengorbankan kebutuhan hidup mendasar atau mengurangi tabungan. Dengan perencanaan yang tepat, kita tetap dapat mengelola keuangan dan memenuhi kebutuhan mendasar tanpa stres.

Kenapa Harus Siapkan Dana Darurat? 

Memiliki dana darurat yang memadai adalah langkah penting dalam menjaga kestabilan keuangan. Dana darurat diperlukan untuk menghadapi situasi tak terduga yang memerlukan pengeluaran mendesak. Berikut 4 alasan mengapa Anda harus menyiapkan dana darurat:

1. Menghadapi Kebutuhan Mendesak

Dana ini digunakan untuk mengatasi kebutuhan mendesak seperti biaya medis, perbaikan rumah, atau kendaraan yang rusak. Tanpa dana darurat, Anda mungkin terpaksa menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Menghindari Utang

Tanpa persiapan dana yang mata, Anda cenderung mengandalkan kartu kredit atau pinjaman saat menghadapi keadaan darurat. Dana darurat untuk apa saja seperti keperluan medis atau kebutuhan mendesak lainnya dapat menghindarkan Anda dari ketergantungan pada utang.

3. Mengurangi Belanja Konsumtif

Memiliki dana tersebut dapat membantu Anda menjadi lebih disiplin dalam pengelolaan keuangan dan menghindari pengeluaran yang tidak penting. Dana darurat memberikan rasa aman dan mengurangi kecenderungan untuk berbelanja barang-barang yang tidak dibutuhkan.

4. Memberikan Ketenangan Pikiran

Menyiapkan dana ini tentunya rasa aman dan ketenangan pikiran, karena Anda tahu bahwa Anda memiliki cadangan untuk kebutuhan mendesak yang mungkin muncul kapan saja. Ini memungkinkan Anda untuk tetap tenang dalam menghadapi ketidakpastian.

Berapa poin tadi tentunya menjawab pertanyaan dana darurat untuk apa saja? Sekaligus memastikan bahwa keuangan Anda tetap terjaga dan siap menghadapi segala kemungkinan yang tidak terduga.

Simulasi Menghitung Dana Darurat

Memiliki dana darurat yang cukup sangat penting untuk menjaga kestabilan finansial, terutama dalam menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendesak. Lantas dana darurat berapa persen dari gaji? Idealnya Anda harus menyisihkan sekitar 10-20% dari gaji bulanan untuk menyiapkan dana darurat. Adapun besaran dana darurat adalah sekitar 3-6 bulan gaji serta 3-4 kali lebih besar dari pengeluaran per bulan.  

Hal ini untuk memastikan Anda dapat bertahan dalam keadaan darurat, dalam jangka waktu tertentu. Untuk membantu Anda memahami cara menghitung dana darurat yang ideal, berikut adalah simulasi dana darurat berdasarkan jumlah pengeluaran bulanan.

Single: Dana darurat = 3-4 x pengeluaran bulanan

  • Contoh: Pengeluaran bulanan Rp5.000.000 → Dana darurat = Rp15.000.000 - Rp20.000.000

Pasangan: Dana darurat = 6 x pengeluaran bulanan

  • Contoh: Pengeluaran bulanan Rp5.000.000 → Dana darurat = Rp30.000.000

Pasangan 1 Anak: Dana darurat = 9 x pengeluaran bulanan

  • Contoh: Pengeluaran bulanan Rp5.000.000 → Dana darurat = Rp45.000.000

Pasangan 2 Anak: Dana darurat = 12 x pengeluaran bulanan

  • Contoh: Pengeluaran bulanan Rp5.000.000 → Dana darurat = Rp60.000.000

Perhitungan ini merupakan gambaran yang bisa Anda lakukan untuk menyiapkan dana darurat. Silakan disesuaikan dengan gaji, pengeluaran serta kebutuhan keluarga untuk menjaga kestabilan keuangan Anda. 

5 Tips Menyiapkan Dana Darurat dengan Cerdas

Memiliki dana darurat yang memadai sangat penting untuk keuangan Anda, terutama dalam menghadapi situasi tak diinginkan seperti kehilangan pekerjaan atau kondisi kesehatan mendesak. Kebutuhan mendesak ini berfungsi sebagai cadangan finansial yang dapat digunakan sewaktu-waktu tanpa mengganggu perencanaan finansial jangka panjang Anda. Berikut adalah 5 tips cerdas yang dapat membantu Anda untuk mempersiapkannya dengan lebih maksimal. 

1. Tentukan jumlah yang sesuai

Sebelum memulai menabung untuk dana darurat, tentukan terlebih dahulu jumlah yang dibutuhkan. Idealnya, dana darurat adalah 3 hingga 6 kali lipat dari pengeluaran bulanan Anda. Jika Anda sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan lebih banyak, maka jumlah ini bisa disesuaikan. Anda dapat mulai dengan menghitung pengeluaran rutin per bulan dan mengalikan jumlah tersebut sesuai dengan jumlah bulan yang Anda tentukan.

2. Alokasikan dana terpisah

Agar lebih mudah mengontrol penggunaan, pastikan untuk menyimpannya di rekening yang terpisah dari rekening harian Anda. Dengan cara ini, Anda akan lebih disiplin dalam memanfaatkan dana darurat hanya untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak, dan menghindari godaan untuk menggunakannya untuk hal-hal yang tidak perlu.

3. Prioritaskan kebutuhan mendesak

Dana darurat hanya boleh digunakan untuk kebutuhan mendesak dan tidak terduga, seperti biaya pengobatan, perbaikan kendaraan, atau kehilangan pekerjaan. Jangan gunakan uang tersebut untuk pengeluaran konsumtif yang sebenarnya bisa dihindari. Ini akan membantu memastikan bahwa anggaran tersebut Anda tetap terjaga dan bisa digunakan saat benar-benar diperlukan.

4. Pilih rekening yang mudah diakses

Penting untuk memilih rekening atau produk keuangan yang memungkinkan Anda mengakses dana darurat dengan cepat saat diperlukan. Sebaiknya pilih rekening yang memberikan kemudahan akses melalui ATM, mobile banking, atau sistem online lainnya, dengan biaya administrasi yang rendah. Hal ini akan membantu Anda menghindari kendala ketika keadaan darurat datang.

5. Pertimbangkan investasi syariah

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana darurat Anda, selain menabung, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menginvestasikan dana tersebut dalam produk investasi syariah seperti sukuk dan saham syariah. Investasi syariah memberikan keuntungan yang sesuai dengan prinsip syariah dan dapat membantu dana darurat Anda berkembang lebih cepat, sambil tetap menjaga keamanan dan kenyamanan Anda dalam berinvestasi.


Siapkan dana darurat Anda dengan investasi syariah melalui LBS Urun Dana, platform sharia securities crowdfunding terpercaya yang sesuai dengan prinsip Islami. Manfaatkan kesempatan ini untuk merencanakan masa depan finansial yang lebih aman dan terjamin.

Follow Instagram @lbsurundana untuk mendapatkan tips investasi syariah, informasi produk terbaru, dan pembaruan tentang peluang investasi syariah yang dapat membantu Anda mempersiapkan dana darurat yang maksimal.

search

Informasi Terbaru

Ingin Berinvestasi di LBS Urun Dana?

Temukan peluang investasi pada bisnis-bisnis murni syariah hanya di LBS Urun Dana

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID