investasi
9 September 2025
Gampil! Rumus Lengkap WACC, Cara Satset Bongkar Imbal Hasil Investasi!
Kecerdasan dalam mengambil keputusan menjadi kunci agar dana investasi mampu tumbuh dan sesuai syariat. Untuk investor syariah harus memahami berbagai aspek teknis keuangan, salah satunya biaya modal rata-rata tertimbang atau WACC.
Dengan memahami pengertian WACC dan cara kerja rumus WACC, investor dapat menilai apakah sebuah usaha mampu memberi tingkat pengembalian yang sehat sekaligus sesuai syariat. Mari pahami lebih jauh bagaimana konsep ini bekerja dan mengapa relevan bagi keputusan investasi syariah.
Apa Itu WACC?
Sebelum kita membahas lebih dalam, mari kita pahami apa itu WACC? WACC adalah singkatan dari Weighted Average Cost of Capital atau biaya modal rata-rata tertimbang.
Pengertian WACC ini sebagai gabungan biaya dari setiap sumber pendanaan yang digunakan perusahaan, baik berupa pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang (cost of debt), maupun modal ekuitas (cost of equity), yang kemudian diberi bobot sesuai proporsi dalam struktur modal perusahaan sebagaimana dikutip dari Prawironegoro & Ari Purwanti (2008).
Sedangkan menurut Agus Harjito dan Martono (2012), biaya modal sendiri adalah pengeluaran yang harus ditanggung perusahaan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber, seperti utang, saham preferen, saham biasa, atau laba ditahan, guna mendanai investasi maupun aktivitas operasional.
Baca juga: Simak Kuy! Pahami Margin Keuntungan Bersih Biar Gak Ketipu Omzet Kinclong!
Dengan kata lain, WACC mencerminkan rata-rata biaya yang harus dibayar perusahaan atas seluruh sumber pendanaannya, sehingga menjadi dasar penting dalam menilai kelayakan investasi maupun struktur modal yang digunakan.
Rumus WACC untuk Investor Syariah
Dalam keuangan syariah, WACC tetap dipakai untuk menilai kelayakan investasi, tetapi komponennya harus bebas dari riba. Jika konvensional memakai utang berbunga dan saham preferen, maka pada skema syariah digunakan sukuk, saham syariah, dan pembiayaan halal berbasis securities crowdfunding.
Rumus WACC
Ka=(Wd×Kd×(1−T))+(Wp×Kp)+(Ws×Ks)
Keterangan:
a. Ka = Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
b. Wd = Proporsi utang (dalam syariah: sukuk) dalam struktur modal
c. Kd = Biaya sukuk atau instrumen pembiayaan syariah sebelum pajak
d. T = Tarif pajak perusahaan
e. Wp = Proporsi saham preferen (dalam syariah bisa diganti skema sesuai akad yang halal)
f. Kp = Biaya saham preferen atau instrumen pengganti syariah
g. Ws = Proporsi modal sendiri/saham biasa (syariah compliant)
h. Ks = Biaya modal saham biasa
Dengan penyesuaian tersebut, WACC bagi investor syariah tetap dapat digunakan sebagai panduan untuk memastikan bahwa setiap proyek menghasilkan tingkat pengembalian minimal sesuai prinsip halal dan bebas riba.
Contoh Perhitungan dengan Konteks Syariah
Misalnya sebuah perusahaan UKM kuliner syariah memiliki struktur modal:
a. Sukuk: 40% dengan biaya imbal hasil 8%
b. Modal saham syariah: 60% dengan biaya ekuitas 14%
c. Tarif pajak perusahaan: 25%.
Berikut ini hasil perhitungannya:
Ka = (Wd × Kd × (1 - T)) + (Ws × Ks)
Ka = (0.40 × 0.08 × (1 - 0.25)) + (0.60 × 0.14)
Ka = (0.40 × 0.08 × 0.75) + (0.60 × 0.14)
Ka = (0.024) + (0.084)
Ka = 0.108 atau 10.8%
Hasil ini menunjukkan bahwa proyek yang dibiayai perusahaan harus memberikan imbal hasil minimal 10,8% agar layak bagi investor syariah. Dengan perhitungan seperti ini, investor tidak hanya yakin bahwa perusahaannya sehat secara finansial, tetapi juga tenang karena seluruh instrumen modalnya bebas dari riba dan sesuai prinsip halal.
Aplikasi LBS, Solusi Investasi Halal Bebas Ribet!
Bagi investor syariah, memahami WACC penting agar bisa menilai apakah sebuah bisnis benar-benar mampu memberikan imbal hasil yang sehat sekaligus halal. Konsep ini bukan sekedar teori, melainkan dasar dalam membaca peluang investasi yang aman, terukur, dan sesuai syariat.
Inilah alasan LBS Urun Dana menghadirkan solusi nyata melalui aplikasi investasi halal pertama di Indonesia. Aplikasi LBS dirancang agar investor tidak hanya bisa langsung berinvestasi di sukuk dan saham syariah mulai dari Rp500 ribu, tapi juga lebih mudah memahami informasi fundamental seperti ROI, proyeksi keuntungan, hingga risiko yang terkait semuanya dalam satu genggaman.
Baca juga: 8 Cara Pilih Aplikasi Investasi Halal, Cuan Berkah Dalam Genggaman!
Dengan proyeksi ROI hingga 20%, instrumen yang diawasi OJK, dan bimbingan langsung dari Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA, aplikasi ini menjadi jembatan antara ilmu teknis seperti WACC dengan praktik investasi halal sehari-hari.
Tunggu tanggal mainnya! Aplikasi LBS, teman setia investasi halal Anda karena #TransaksiHalalItuDisini