investasi
14 Januari 2025
Kisah Desa Sumurgeneng di Tuban dan Bagaimana Mengelola Kekayaan dengan Bijak
Sebuah desa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sempat viral setelah warganya mendadak kaya karena mendapatkan uang banyak dari pembebasan lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak. Namun, euforia tersebut berujung pada penyesalan, karena banyak dari mereka yang menghabiskan uangnya untuk membeli mobil baru atau barang mewah lainnya tanpa perencanaan keuangan yang matang.
Kini, sebagian besar warga menghadapi kebingungan dan kesulitan ekonomi karena sudah tidak memiliki ladang atau sawah untuk bercocok tanam, sementara uang hasil pembebasan lahan telah habis. Sahabat LBS, mari pahami kisah tersebut untuk belajar pentingnya mengelola keuangan dengan bijak demi keberlanjutan kehidupan di masa depan.
Kisah Tragis Desa di Tuban
Desa di Kabupaten Tuban tepatnya Desa Sumurgeneng di Kecamatan Jenu, Tuban Jawa Timur pada awal tiba-tiba menjadi perhatian nasional. Desa yang biasanya sepi ini mendadak ramai oleh antrean truk pengangkut mobil-mobil baru. Warga desa beramai-ramai membeli kendaraan mewah setelah menerima uang ganti rugi pembebasan lahan dari proyek pembangunan kilang minyak Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) yang digarap oleh PT Pertamina bersama perusahaan energi asal Rusia, Rosneft.
Total ada 821 hektar tanah yang dibeli oleh PT Pertamina, dengan rincian lahan sebanyak 384 hektar di Desa Wadung, Kaliuntu dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Lahan KLHK 328 hektar dan lahan Perhutani 109 hektar. Rencananya di atas lahan tersebut akan dibangun kilang minyak NGRR yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.
Adapun rata-rata keluarga di desa tersebut mendapatkan uang kompensasi yang fantastis, mulai dari Rp 8 miliar hingga lebih dari Rp 26 miliar, tergantung pada luas tanah yang mereka miliki. Video yang menunjukkan truk towing membawa belasan mobil baru ke desa itu viral di media sosial, menggambarkan perubahan drastis dalam gaya hidup masyarakat setempat.
Dalam waktu singkat, lebih dari 180 mobil baru terparkir di desa tersebut, dari merek-merek populer seperti Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, hingga Honda HRV. Beberapa warga bahkan bercanda bahwa desa mereka kini terlihat seperti pameran mobil.
Namun, di balik euforia tersebut, kisah ini menyimpan pelajaran berharga. Setahun berselang, beberapa warga mulai menghadapi kenyataan pahit. Sebagian besar dari mereka telah menjual seluruh tanah pertanian, yang selama ini menjadi sumber utama penghidupan. Dengan lahan yang sudah tidak ada, mereka tidak lagi memiliki pekerjaan tetap.
Uang miliaran rupiah yang diterima pun cepat habis karena digunakan untuk pembelian barang konsumtif seperti mobil, rumah, atau perhiasan. Beberapa warga bahkan terpaksa menjual kembali mobil mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Belajar dari Desa di Tuban, Ini Tips Bijak Kelola Kekayaan Anda
Sahabat LBS, kisah desa di Tuban yang mendadak kaya ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya mengelola keuangan atau kekayaan dengan bijak. Pasalnya memperoleh uang yang banyak secara tiba-tiba dan kita tidak punya perencanaan matang justru menghadirkan malapetaka. Supaya tidak demikian, berikut ini tips bijak untuk mengelola keuangan Anda.
1. Melunasi Hutang dan Kewajiban Finansial
Langkah pertama yang bijak adalah melunasi semua hutang atau kewajiban finansial lainnya. Bebas dari beban hutang akan memberikan ketenangan dan memungkinkan Anda memulai perencanaan keuangan baru.
2. Membuat Dana Darurat
Sisihkan sebagian uang untuk dana darurat. Idealnya, dana ini mencukupi kebutuhan hidup selama 6-12 bulan. Ini penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan.
3. Berinvestasi pada Pendidikan
Pendidikan adalah investasi terbaik jangka panjang. Gunakan uang untuk membiayai pendidikan anak-anak atau bahkan meningkatkan keahlian diri sendiri. Pendidikan yang baik akan membuka peluang lebih besar di masa depan.
4. Berbagi dengan Orang yang Membutuhkan
Sedekah atau donasi kepada mereka yang membutuhkan adalah cara terbaik untuk mensyukuri nikmat. Anda bisa mendukung program sosial atau kegiatan amal di lingkungan sekitar atau daerah yang membutuhkan seperti renovasi masjid, pembangunan sekolah, atau membantu kaum dhuafa.
5. Membangun Bisnis Produktif
Jangan seperti masyarakat Desa Sumurgeneng, Kabupaten Tuban yang beli mobil mewah, Anda dapat gunakan sebagian uang untuk membuka bisnis produktif seperti kuliner, peternakan atau konveksi. Bisnis produktif tidak hanya menghasilkan pendapatan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
6. Membeli Aset Bernilai Tinggi
Daripada membeli barang konsumtif seperti kendaraan mewah, pertimbangkan untuk membeli aset bernilai tinggi seperti tanah, properti, atau emas. Aset ini cenderung memiliki nilai yang terus meningkat di masa depan.
7. Investasi Syariah untuk Masa Depan
Investasi syariah adalah pilihan bijak untuk memastikan rezeki Anda berkembang dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip Islam. Beberapa instrumen investasi syariah yang dapat dipilih adalah sukuk dan saham syariah.
Keduanya memberikan peluang besar untuk pertumbuhan kekayaan sambil menjaga keberkahan. Jika Anda berada di Kabupaten Tuban, mencari informasi melalui lembaga keuangan syariah terdekat dapat membantu Anda memulai langkah investasi ini.
Kalau Anda bingung mau mulai investasi syariah, LBS Urun Dana adalah jawabannya! Sebagai Securities Crowdfunding atau platform metode penggalangan dana di mana individu atau kelompok dapat berinvestasi dalam suatu usaha melalui platform digital yang berbasis syariah, LBS Urun Dana menawarkan metode investasi yang mudah, aman, dan murni sesuai prinsip Islam.
Baca juga: Apa itu securities crowdfunding?
Anda bisa berinvestasi sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis halal di Indonesia dengan transparansi penuh dan keuntungan yang berkelanjutan. Tunggu apa lagi? Yuk, mulai investasi halal Anda sekarang juga di LBS Urun Dana! #KarenaNyamanItuDisini dan #InvestasiHalalItuDisini.