investasi

calendar_today

27 Februari 2025

Hati-Hati! 10 Kesalahan Investasi Saham Ini Bisa Bikin Anda Rugi Besar!

Saham merupakan instrumen investasi yang banyak diminati investor. Semakin banyak perusahaan yang menawarkan saham, ditambah dengan kemudahan transaksi secara online, membuat investasi ini semakin mudah diakses oleh berbagai kalangan.

Namun, masih banyak orang yang kurang memahami seluk-beluk investasi saham. Akibatnya, mereka rentan melakukan kesalahan yang dapat merugikan. Cari tahu kesalahan umum dalam investasi saham agar dapat menghindarinya dan meraih keuntungan yang optimal.

Apa Itu Investasi Saham? 

Saham adalah instrumen investasi yang mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan tanpa batasan yang pasti. Dengan memiliki saham, investor berkesempatan menjadi bagian dari perusahaan dan turut serta dalam keputusan penting yang mempengaruhi jalannya bisnis. 

Selain itu, saham juga memberikan potensi keuntungan, baik melalui dividen maupun capital gain, tergantung pada kinerja perusahaan. Namun, investasi saham juga memiliki risiko, termasuk kemungkinan kerugian jika perusahaan tidak mencapai hasil yang diharapkan. 

Baca juga: Apa Itu Saham? Berikut Pengertian dan Pandangan Islam Terhadap Saham

Dalam perdagangan saham, satu lot biasanya terdiri dari 100 lembar, sehingga ketika seorang investor membeli satu lot, ia secara otomatis memiliki 100 lembar saham perusahaan tersebut.

Kesalahan Umum Investasi Saham 

Minat masyarakat terhadap investasi semakin meningkat, namun sayangnya, antusiasme ini sering tidak diimbangi dengan edukasi yang memadai. Akibatnya, banyak investor yang melakukan kesalahan dalam berinvestasi saham. Berikut adalah 10 kesalahan umum yang sering terjadi dalam investasi saham.

1. Tidak Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas

Salah satu kesalahan terbesar dalam investasi saham adalah tidak memiliki tujuan investasi yang jelas. Tanpa tujuan yang spesifik, seperti dana pensiun, pendidikan anak, liburan atau membeli rumah, strategi investasi Anda bisa menjadi tidak terarah. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, Anda dapat menentukan instrumen yang sesuai dan menyusun strategi investasi yang tepat.

2. Tidak Memahami Dasar-Dasar Investasi Saham

Banyak investor pemula langsung membeli saham tanpa memahami konsep dasar seperti analisis fundamental, analisis teknikal, serta risiko investasi. Sebelum mulai berinvestasi, pelajari bagaimana pasar saham bekerja, pahami laporan keuangan perusahaan, dan kenali strategi investasi yang efektif agar tidak mudah terjebak dalam keputusan impulsif.

3. Tidak Melakukan Diversifikasi Portofolio

Menempatkan seluruh dana investasi dalam satu saham atau satu sektor industri dapat meningkatkan risiko kerugian. Diversifikasi investasi dengan menanamkan dana ke beberapa saham dari industri seperti kuliner, rumah sakit dan bidang lain yang berbeda dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan dalam jangka panjang.

4. Terlalu Fokus pada Jangka Pendek

Kesalahan umum lainnya adalah terlalu fokus pada pergerakan harga saham dalam jangka pendek. Saham bisa mengalami volatilitas tinggi dalam sehari, tetapi dalam jangka panjang, potensi keuntungannya lebih stabil. Hindari sering membeli dan menjual saham hanya karena pergerakan harga sesaat, karena ini bisa mengurangi keuntungan akibat biaya transaksi yang tinggi. 

5. Tidak Realistis terhadap Risiko dan Keuntungan

Banyak investor pemula mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa mempertimbangkan resikonya. Investasi saham memiliki risiko yang berbanding lurus dengan potensi keuntungan. Selalu lakukan analisis risiko sebelum berinvestasi dan jangan mudah tergiur oleh janji keuntungan yang tidak masuk akal.

Baca juga: 6 Prinsip Investasi ala Warren Buffett, Cocok untuk Memulai Investasi Syariah

6. Tidak Memiliki Rencana Investasi yang Konsisten

Investasi yang sukses membutuhkan perencanaan dan disiplin. Banyak investor gagal karena tidak memiliki strategi yang konsisten, seperti menetapkan target keuntungan dan batas kerugian. Buat rencana investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda dan tetap berpegang pada rencana tersebut meskipun pasar berfluktuasi.

7. Membiarkan Emosi Mengendalikan Keputusan

Keputusan investasi yang didasarkan pada emosi, seperti ketakutan atau keserakahan, sering kali berujung pada kerugian. Ketika harga saham turun, investor panik dan menjual dengan rugi, sementara saat harga naik, mereka cenderung membeli dengan harga terlalu tinggi. Tetap tenang, gunakan data dan analisis untuk mengambil keputusan yang rasional.

8. Menunda Memulai Investasi

Banyak orang menunda investasi karena merasa belum siap atau takut mengalami kerugian. Padahal, semakin cepat Anda memulai, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan keuntungan dari efek compounding seperti dividen. Mulailah dengan nominal kecil dan tingkatkan investasi secara bertahap seiring bertambahnya pengalaman dan pengetahuan.

9. Tidak Memanfaatkan Dana Darurat dan Asuransi

Sebelum mulai berinvestasi saham, pastikan Anda sudah memiliki dana darurat dan asuransi yang cukup. Dana darurat berfungsi sebagai perlindungan finansial jika terjadi keadaan darurat, sementara asuransi dapat melindungi dari risiko yang tidak terduga. Tanpa ini, Anda bisa terpaksa menjual saham dalam kondisi rugi saat membutuhkan dana mendesak.

10. Tidak Memverifikasi Legalitas Investasi

Kesalahan fatal lainnya adalah berinvestasi tanpa mengecek legalitas perusahaan sekuritas atau instrumen investasi yang digunakan. Pastikan Anda hanya berinvestasi melalui platform yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga pengawas resmi lainnya untuk menghindari risiko investasi bodong.

Catat dan hindari sepuluh kesalahan investasi saham ini agar tidak menyesal di kemudian hari. Bicara soal investasi saham, LBS Urun Dana sebagai securities crowdfunding yang amanah dan berbasis prinsip Islam rutin menawarkan peluang investasi saham di bisnis sektor riil.

Dalam waktu dekat, LBS Urun Dana akan meluncurkan Pasar Sekunder, di mana Anda bisa bertransaksi jual beli saham yang tersedia. Pantau terus jadwal pembukaannya dan klik di sini untuk memulai investasi. #KarenaNyamanItuDisini #TransaksiHalalItuDisini.

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID