investasi

calendar_today

20 Desember 2024

Suku Bunga The Fed dan Implikasinya dengan Investasi Urun Dana

Suku bunga The Fed, atau suku bunga acuan yang ditetapkan oleh The Federal Reserve, merupakan instrumen penting dalam mengelola kebijakan moneter Amerika Serikat. Pada akhir tahun 2024, The Fed kembali menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps), menjadikannya berada di kisaran 4,25%. Langkah ini adalah bagian dari kebijakan pelonggaran moneter yang telah dilakukan sepanjang tahun, dengan total penurunan sebesar 100 bps dari sebelumnya 5,25% pada awal tahun.

Kebijakan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang mulai stabil setelah periode inflasi tinggi. Dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada September, November, dan Desember 2024, The Fed menyatakan bahwa pihaknya akan lebih berhati-hati di tahun 2025, dengan rencana pemangkasan hanya sebanyak dua kali sepanjang tahun tersebut.

Apa Itu Suku Bunga The Fed?

Suku bunga The Fed adalah tingkat bunga yang digunakan oleh bank sentral Amerika Serikat sebagai patokan untuk mempengaruhi tingkat bunga di pasar keuangan domestik. Kebijakan ini berdampak pada berbagai sektor ekonomi global, termasuk pasar modal, nilai tukar mata uang, dan stabilitas ekonomi negara lain, seperti Indonesia.

Respons Bank Indonesia terhadap Kebijakan The Fed

Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6% pada November dan Desember 2024, meskipun ada prediksi dari beberapa analis bahwa BI akan menurunkan suku bunga seiring dengan penurunan suku bunga The Fed. Keputusan ini mencerminkan langkah hati-hati BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, yang mengalami tekanan akibat penguatan dolar AS.

Gubernur BI, Perry Warjiyo sebagaimana dikutip dari CNBC, menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan upaya menjaga inflasi dalam kisaran target 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun demikian, Perry menyebutkan bahwa ruang untuk penurunan suku bunga masih ada, tetapi waktu pelaksanaannya harus memperhitungkan ketidakpastian ekonomi global.

Langkah BI yang mempertahankan suku bunga menunjukkan fokus pada penguatan stabilitas ekonomi domestik, khususnya untuk menjaga nilai tukar rupiah dari dampak gejolak global.

Dampak Kebijakan Suku Bunga Fed terhadap Aktivitas Urun Dana

Menurut pandangan tim analis LBS Urun Dana, kebijakan suku bunga fed memiliki pengaruh signifikan terhadap berbagai aspek dalam aktivitas urun dana atau securities crowdfunding. Dari biaya modal hingga daya beli konsumen, setiap perubahan kebijakan mempengaruhi keputusan investasi baik itu investasi syariah atau konvensional serta dan strategi pengelolaan proyek. Berikut adalah dampak yang perlu diperhatikan:

1. Biaya Modal dan Pembiayaan Proyek

Suku bunga BI yang tetap tinggi di level 6% membuat biaya pinjaman bagi penerbit proyek melalui platform urun dana atau securities crowdfunding menjadi lebih mahal. Hal ini berpotensi mempersempit margin keuntungan proyek dan memperpanjang waktu pengembalian modal kepada para investor.

2. Nilai Tukar Rupiah dan Investasi

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menciptakan risiko tambahan bagi proyek yang bergantung pada bahan baku atau teknologi impor. Kenaikan biaya impor dapat menurunkan tingkat profitabilitas proyek. Sebaliknya, proyek lokal yang lebih sedikit menggunakan komponen impor menjadi pilihan lebih menarik bagi investor.

3. Daya Beli Konsumen

Kebijakan moneter yang bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi juga mempengaruhi daya beli masyarakat. Proyek urun dana di sektor konsumer, seperti properti dan ritel, harus mengevaluasi dengan cermat proyeksi pendapatan di tengah kondisi daya beli yang berfluktuasi.

Strategi Investor Urun Dana

Menghadapi kebijakan suku bunga The Fed yang cenderung menurun serta suku bunga Bank Indonesia yang tetap tinggi, investor urun dana perlu mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang sekaligus memitigasi risiko. Dalam konteks ini, perencanaan yang matang dan analisis menyeluruh menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan investasi.

1. Diversifikasi Portofolio

Dalam menghadapi ketidakpastian pasar, investor sebaiknya melakukan diversifikasi portofolio. Sektor-sektor yang defensif, seperti energi terbarukan, kesehatan, atau infrastruktur lokal, dapat menjadi pilihan untuk mengurangi risiko.

2. Evaluasi Aspek Legal dan Keuangan

Investor perlu memastikan proyek yang dipilih memiliki laporan keuangan yang kuat dan rencana bisnis yang realistis. Suku bunga tinggi menuntut efisiensi yang lebih besar dalam pengelolaan dana proyek untuk menjaga keberlanjutan investasi.

3. Peluang di Tengah Ketidakpastian

Situasi pasar yang tidak menentu juga menawarkan peluang. Proyek skala kecil atau menengah yang mengadopsi teknologi inovatif untuk menekan biaya operasional dapat menjadi opsi menarik. Fokus pada efisiensi dan keberlanjutan dapat memberikan daya saing tambahan.

Pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun 2024 mencerminkan pelonggaran moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi global. Di sisi lain, kebijakan BI yang mempertahankan suku bunga menunjukkan prioritas pada stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global. 

Dalam konteks urun dana, kondisi ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi investor. Dengan strategi yang tepat, seperti diversifikasi, evaluasi yang mendalam, dan fokus pada proyek lokal, investor dapat memanfaatkan peluang meskipun menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks.

LBS Urun Dana: Investasi Syariah di Tengah Dinamika Suku Bunga

Di tengah kebijakan moneter global yang terus berubah, pemangkasan suku bunga The Fed memberikan sinyal pelonggaran, sementara suku bunga Bank Indonesia (BI) yang tetap tinggi menjadi tantangan bagi investor lokal dalam mencari instrumen investasi yang kompetitif.

LBS Urun Dana, sebagai platform Securities Crowdfunding Syariah, hadir menawarkan solusi investasi halal dan menarik, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat untuk melindungi nilai aset mereka di tengah dinamika ini. Dengan instrumen seperti  saham syariah dan sukuk, platform ini tidak hanya menjanjikan imbal hasil finansial yang kompetitif tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif.

Dengan proyeksi Return on Investment (ROI) hingga 20%, LBS Urun Dana menjadi pilihan strategis bagi investor yang ingin mengoptimalkan keuntungan tanpa tergantung pada instrumen perbankan konvensional, terutama di tengah suku bunga BI yang tinggi. Melalui platform ini, investor ritel mendapatkan kemudahan akses untuk mendukung pertumbuhan UMKM, yang memiliki potensi besar untuk memperkuat perekonomian nasional.

Mengapa Memilih LBS Urun Dana?

  • Murni Syariah: Semua transaksi di LBS Urun Dana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mengikuti prinsip-prinsip syariah di bawah bimbingan Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA, memastikan investasi yang halal dan terpercaya.
  • Imbal Hasil Kompetitif: Di tengah suku bunga tinggi, ROI hingga 20% menawarkan alternatif menarik bagi investor yang ingin memaksimalkan hasil investasinya.
  • Memberdayakan UMKM: Setiap investasi Anda langsung mendukung pengembangan UMKM Indonesia, yang menjadi tulang punggung perekonomian.

Dengan dinamika suku bunga global dan lokal, ini adalah waktu yang tepat untuk memulai perjalanan investasi Anda bersama LBS Urun Dana. Lindungi nilai aset Anda dan raih keberkahan #KarenaNyamanItuDisini dan #TransaksiHalalItuDisini.

 

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID