investasi
5 April 2025
Waspada! 7 Risiko Tersembunyi Investasi Sukuk yang Wajib Anda Tahu!
Investasi sukuk semakin diminati oleh para investor yang ingin mendapatkan keuntungan secara halal sesuai prinsip syariah. Berbeda dengan saham yang berbasis kepemilikan, sukuk merupakan instrumen surat berharga yang mencerminkan kepemilikan aset riil dan memberikan imbal hasil yang lebih stabil.
Apalagi dengan semakin berkembangnya securities crowdfunding, investor kini memiliki lebih banyak pilihan untuk mendukung bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.Namun, seperti halnya instrumen investasi lainnya, sukuk juga memiliki sejumlah risiko yang perlu diperhatikan.
Meskipun lebih stabil dibandingkan saham, ada beberapa tantangan yang bisa dihadapi oleh investor sukuk. Penting memahami berbagai risiko yang ada dan cara meminimalkannya menjadi kunci agar investasi tetap aman dan menguntungkan. Berikut adalah 7 risiko utama dalam investasi sukuk serta langkah-langkah untuk mengatasinya.
1. Risiko Gagal Bayar
Risiko ini terjadi ketika penerbit sukuk tidak mampu membayar imbal hasil atau mengembalikan pokok investasi pada saat jatuh tempo. Untuk menghindari risiko ini, pastikan Anda memilih sukuk yang diterbitkan oleh entitas dengan rekam jejak yang baik dan diselenggarakan oleh securities crowdfunding atau lembaga lain yang terpercaya.
2. Risiko Likuiditas
Sukuk umumnya tidak sefleksibel saham dalam hal likuiditas. Artinya, jika Anda ingin menjual sukuk sebelum jatuh tempo, bisa jadi sulit menemukan pembeli dengan harga yang sesuai. Untuk mengatasi risiko ini, pertimbangkan investasi di securities crowdfunding yang memungkinkan pencairan lebih mudah.
Baca juga: Auto Tajir Halal! 15 Fakta Penting Tentang Tren Investasi Syariah 2025
3. Risiko Perubahan Regulasi
Perubahan regulasi dari otoritas keuangan dapat mempengaruhi keuntungan dan ketentuan investasi sukuk. Untuk mengantisipasi hal ini, selalu perbarui informasi mengenai kebijakan terbaru terkait investasi syariah dan securities crowdfunding agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
4. Risiko Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli imbal hasil yang diterima dari sukuk. Jika tingkat inflasi meningkat lebih cepat dibandingkan imbal hasil sukuk, maka keuntungan riil investor bisa menurun. Untuk mengatasi risiko ini, investor dapat memilih sukuk dengan struktur imbal hasil yang lebih kompetitif atau mengalokasikan investasi ke berbagai instrumen syariah lainnya.
5. Risiko Reputasi Penerbit
Reputasi penerbit sangat berpengaruh terhadap kinerja sukuk. Jika penerbit mengalami masalah hukum atau bisnis, kepercayaan investor dapat menurun dan harga sukuk bisa terpengaruh. Atasi masalah tersebut dengan memastikan untuk selalu meneliti latar belakang penerbit sebelum berinvestasi.
6. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi
Perubahan kondisi ekonomi global maupun domestik dapat mempengaruhi pasar sukuk. Misalnya, krisis ekonomi atau kebijakan fiskal dapat mempengaruhi daya beli dan stabilitas penerbit sukuk. Untuk mengurangi dampak risiko pasar, diversifikasikan investasi Anda ke berbagai jenis sukuk dan sektor industri.
7. Risiko Konversi atau Restrukturisasi Sukuk
Dalam kondisi tertentu, penerbit sukuk dapat melakukan restrukturisasi atau konversi sukuk menjadi bentuk lain, yang bisa berdampak pada imbal hasil yang diterima oleh investor. Untuk meminimalkan risiko ini, pastikan untuk memahami ketentuan dalam prospektus sukuk sebelum berinvestasi.
Sukuk adalah instrumen investasi syariah yang menarik, tetapi tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Dengan memahami tujuh risiko utama di atas dan menerapkan strategi mitigasi yang tepat, Anda bisa berinvestasi dengan lebih aman dan optimal.
Baca juga: 7 Keuntungan Investasi Sukuk yang Wajib Diketahui, Cocok untuk Pemula!
Jika Anda mencari platform investasi sukuk yang terpercaya, LBS Urun Dana menyediakan peluang investasi dengan minimal Rp500 ribu dan potensi ROI yang kompetitif. LBS Urun Dana hadir sebagai securities crowdfunding yang terpercaya dan mendukung pertumbuhan bisnis lokal. Yuk, mulai investasi sukuk di LBS Urun Dana sekarang!