artikel

calendar_today

11 April 2025

Awas Tekor! 10 Jurus Atur Pendanaan Syariah untuk Bisnis Makin Berkah!

Di tengah tekanan ekonomi dan makin meningkatkan kesadaran akan transaksi halal, pelaku usaha kini dihadapkan pada pilihan yang lebih dari sekadar soal untung-rugi, tetapi bagaimana mendapatkan dana tanpa melanggar nilai-nilai syariah?

Pendanaan syariah muncul sebagai solusi yang bukan hanya halal, tapi juga strategis untuk memperkuat modal kerja bisnis. Namun, banyak yang keliru mengira bahwa begitu dana cair, masalah selesai. Padahal, tantangan sejatinya baru dimulai seperti bagaimana mengelolanya dengan benar agar bisnis benar-benar tumbuh? Bukan justru terjebak dalam siklus gagal bayar atau stagnasi.

Berikut ini 10 tips  mengelola pendanaan syariah secara optimal dan memperkuat modal kerja bisnis Anda.

1. Mulai dengan Niat dan Tujuan Bisnis yang Jelas

Sebelum mengakses pendanaan syariah, tanyakan pada diri Anda: “Untuk apa saya butuh dana ini?” Apakah untuk ekspansi bisnis, pengadaan bahan baku, atau menambah armada distribusi?

Baca juga: Stop Utang! 5 Tips Peroleh Modal Kerja yang Halal dan Berkah!

Misalnya Anda adalah pemilik bisnis roti rumahan yang memanfaatkan modal kerja untuk menambah kapasitas oven dan mempekerjakan 2 orang tambahan. Niat yang jelas ini membuat alokasi dana lebih terarah dan terhindar dari pemborosan.

2. Pilih Skema Pendanaan Syariah yang Tepat

Pendanaan syariah bukan hanya soal tidak adanya bunga. Ada berbagai akad yang bisa Anda pilih seperti mudharabah (bagi hasil), murabahah (jual beli), hingga musyarakah (kemitraan modal). Setiap akad memiliki implikasi keuangan yang berbeda.

Misalnya, jika Anda membutuhkan pembelian alat produksi, akad murabahah bisa lebih tepat karena nilai jual dan cicilannya sudah jelas. Namun jika Anda ingin memperkuat modal kerja untuk memutar stok barang dagang, musyarakah bisa memberi fleksibilitas yang lebih tinggi.

3. Pisahkan Dana Usaha dan Pribadi

Kesalahan klasik para pelaku UMKM adalah mencampuradukkan keuangan pribadi dengan bisnis. Dana dari pendanaan syariah harus Anda perlakukan sebagai amanah. Gunakan rekening terpisah, catat semua pengeluaran secara rinci, dan hindari menggunakan dana tersebut untuk keperluan pribadi seperti membayar cicilan atau belanja rumah tangga.

Dengan memisahkan keuangan, Anda akan lebih mudah mengevaluasi efektivitas penggunaan modal kerja dalam bisnis.

4. Buat Rencana Penggunaan Dana Secara Detail

Pendanaan syariah harus dimanfaatkan secara produktif. Buatlah rencana penggunaan dana yang terukur dan realistis. Misalnya 40% untuk bahan baku, 30% untuk pemasaran digital, 20% untuk distribusi, dan 10% sebagai dana cadangan.

Baca juga: Anti Bangkrut! 7 Kiat Jitu Kelola Pembiayaan Syariah untuk Bisnis Naik Kelas!

Rencana sederhana seperti ini dapat menjadi penyelamat saat bisnis mengalami musim sepi karena Anda memiliki buffer keuangan yang cukup dan tidak panik menghadapi penurunan arus kas.

5. Optimalkan untuk Kegiatan Produktif, Bukan Konsumtif

Modal kerja dari pendanaan syariah sebaiknya digunakan untuk mempercepat siklus bisnis, bukan untuk hal-hal yang tidak memberikan pengembalian langsung. Hindari membeli aset yang belum mendesak jika arus kas belum stabil.

Contohnya bila Anda pemilik bisnis frozen food yang memutuskan menunda membeli mobil box dan memilih menyewa selama 6 bulan terlebih dahulu. Hasilnya, arus kas tetap sehat dan bisnis bisa terus tumbuh. 

6. Lakukan Monitoring Harian dan Mingguan

Manajemen modal kerja yang efektif membutuhkan disiplin. Setiap hari, Anda bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran secara sederhana. Tidak perlu software mahal, cukup gunakan spreadsheet atau aplikasi keuangan. 

Lakukan evaluasi mingguan. Apakah dana sudah digunakan sesuai rencana? Apakah ada pemborosan? Langkah ini akan membentuk budaya kerja yang lebih profesional dan transparan.

7. Bangun Sistem Laporan Keuangan yang Syar’i dan Rapi

Investor syariah sangat menghargai transparansi. Lengkapi usaha Anda dengan laporan keuangan yang tidak hanya akurat, tetapi juga bebas dari transaksi riba dan unsur ketidakjelasan (gharar).

Laporkan margin penjualan, pembagian hasil sesuai akad, dan potensi keuntungan secara jujur. Hal ini akan membangun kepercayaan jangka panjang serta membuka peluang pendanaan berikutnya.

8. Manfaatkan Pendampingan dari Lembaga Keuangan Syariah

Banyak platform pendanaan syariah seperti securities crowdfunding menyediakan layanan konsultasi, pelatihan, dan mentoring. Namun sayangnya, tidak semua pelaku usaha memanfaatkannya secara maksimal.

Padahal pendampingan dapat membantu pengusaha menyusun strategi pemasaran online yang lebih efektif. Hasilnya, omzet naik dua kali lipat dalam waktu empat bulan.

9. Jaga Komitmen dan Amanah pada Investor

Dalam pendanaan syariah, akad adalah aspek yang penting dalam transaksi ini. Menyalahgunakan dana berarti mengkhianati kepercayaan dan melanggar akad prinsip syariah.

Jika bisnis mengalami kendala, komunikasikan dengan jujur kepada pihak investor. Dengan menjaga amanah, Anda tidak hanya menyelamatkan bisnis, tetapi juga nama baik sebagai pelaku usaha.

10. Evaluasi Dampak Pendanaan terhadap Pertumbuhan Bisnis

Setelah 3 hingga 6 bulan, lakukan evaluasi. Apakah dana yang Anda kelola benar-benar membantu meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, atau mempercepat perputaran modal kerja?

Baca juga: Hijrah Sekarang! Ini Peluang & Tantangan Startup Raih Pendanaan Syariah!

Tentukan indikator pertumbuhan yang jelas seperti peningkatan omzet, laba bersih, atau efisiensi operasional. Evaluasi ini penting agar Anda tahu apakah strategi yang digunakan perlu diteruskan, disesuaikan, atau diubah total.

Mengelola pendanaan syariah bukan sekadar urusan memutar uang tanpa bunga, tapi tentang membangun bisnis yang berkah, sehat, dan berkelanjutan. Dengan strategi pengelolaan yang tepat, modal kerja dari sumber syariah dapat menjadi bahan bakar utama untuk pertumbuhan bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga selaras dengan nilai-nilai spiritual.

Jika Anda sedang mencari solusi pendanaan halal untuk memperkuat usaha, LBS Urun Dana menawarkan pendanaan syariah hingga Rp10 miliar bagi pelaku usaha yang siap tumbuh bersama prinsip Islam. Ajukan dan konsultasikan sekarang! #KarenaNyamanItuDisini #TransaksiHalalItuDisini

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID